Tuesday, June 25, 2019

MISTIS,KOTA SARANJANA

Mistis, Kota Gaib SARANJANA

Related image
















Cerita gaib selalu menarik untuk disimak, entah benar atau tidak, sisi mistis, misteri yang belum terungkap memancing orang untuk mengetahui, termasuk cerita tentang Kota Gaib Saranjana.

Saranjana disebut-sebut sebagai kota gaib yang secara administratif (di dunia nyata) masuk Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

What role do Dragons play in your WIP? Extinct? Mythological? Mysteriously Absent? There's so much lore built into these mythical beasts...the possibilities are nearly endless! Don't worry, MoKD will be exploring those possibilities soon enough ;)


Namun, letak pastinya hingga kini tidak diketahui selain letaknya ada di Pulau Halimun yang sering dikenal Pulau Laut, dimana ibu kota Kabupaten Kotabaru bertempat.
Cerita tentang Saranjana ini melegenda karena ada beberapa hal ghaib yang beredar dari mulut ke mulut tentang Kota Saranjana dan makhluk tak kasat mata penghuninya.
Saranjana konon adalah kerajaan atau kota besar alam gaib, letaknya di bagian selatan Pulau Laut, Kabupaten Kotabaru.

Banyak warga lokal dan luar daerah yang mempercayainya, tidak sedikit yang mengaku pernah masuk ke kotanya namun  pembuktian secara ilmiah memang belum ada, hanya cerita dari mulut ke mulut.

Berikut ini kisah-kisah misterius tentang Kota Saranjana yang sudah beredar luas.

Image result for KOTA SARANJANA

1. Alat berat tak ada pemiliknya
Ini mungkin kisah yang paling sering didengar dan beredar di kalangan masyarakat tentang Saranjana.
Disebutkan pada 1980-an, ada pemerintah setempat dikagetkan oleh kedatangan sejumlah alat berat pesanan dari Jakarta.
Semua alat berat dengan nilai sangat mahal itu dipesan seseorang dengan alamat Kota Saranjana dan telah dibayar lunas.
Padahal, Kota Saranjana di alam nyata secara administratif tidak ada di Kabupaten Kotabaru.
Cerita ini melegenda dari mulut ke mulut hingga sekarang.

Related image

2. Dihuni makhluk astral
Konon, Kota Saranjana dihuni makhluk astral atau tak kasat mata, berupa jin muslim.
Namun ada pula yang mengatakan, Kota Saranjana dihuni manusia namun yang telah menggaib.
Kabar yang beredar dari mereka yang pernah masuk ke kota itu, kotanya sangat maju dengan jalan raya yang lebar, gedung perumahan yang megah dengan pagar rumah tinggi.
Sistem pemerintahannya kerajaaan, mayoritas penduduknya beragama Islam.

Image result for KOTA SARANJANA

3. Buah raksasa 
Dari carita yang beredar, buah-buah yang tumbuh di kota Saranjana ukurannya besar dan berkali lipat dari di alam nyata.
Jenis buahnya sama dengan di alam manusia, tapi ukurannya yang raksasa.
Jika buah itu dibawa ke alam nyata, ukurannya berubah menjadi ukuran normal.

Related image

4. Penduduknya cantik dan gagah
Kabarnya, penduduk Kota Saranjana secara fisik sama dengan manusia.
Namun mereka semua secara fisik lebih cantik untuk perempuan dan prianya gagah.
Mereka juga semua ramah-ramah dan bahasa yang digunakan untuk percakapan adalah Bahasa Banjar.
Katanya, jika manusia masuk ke Kota Saranjana tidak ingin pulang lagi ke alam nyata karena takjub dengan kotanya.

Image result for KOTA cantik malam

5. Terdengar suara di malam hari
Pada malam hari, di sekitar Gunung Saranjana, bila memang ditakdirkan bisa mendengar suara-suara dari Kota Saranjana.
Bisa terdengar suara alunan musik, atau kendaran yang lalu lalang.
Bahkan ada cerita mobil-mobil mewah pesanan warga Saranjana dari Surabaya, tapi tidak tahu asal pemilik atau pemesannya.
Begitu pula kisah lain tentang kapal ferry yang mengangkut banyak penumpang dari Tanjung Serdang Kotabaru, namun begitu merapat ke Pelabuhan Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, mendadak sepi.
Katanya disebut-sebut sebagai orang-orang dari Kota Saranjana.
Walalhualam, kisah dari mulut ke mulut ini merupakan mitos yang berkembang di masayrakat, namun belum bisa dibuktikan.

Image result for KOTA SARANJANA

Tuesday, June 18, 2019

Disleksia


12 Cara Mengatasi Disleksia Terbaik untuk Anak dan Dewasa





Disleksia merupakan gangguan dari proses belajar yakni seseorang mengalami masalah atau kesulitan dalam membaca, mengeja dan juga menulis sehingga penderita akan kesulitan saat mengidentifikasi kata yang akan diucapkan dan harus diubah menjadi bentuk huruf dan kalimat. Ada banyak cara mengatasi disleksia yang bisa dilakukan seperti contohnya latihan multisensorik yakni cara mengajar dengan melibatkan lebih dari satu indra dalm waktu yang bersamaan.

Untuk penderita disleksia kemungkinan akan merasa sulit untuk memperhatikan segala detail dalam kosakata baru khususnya jika terdapat ejaan tidak biasa dalam kata tersebut. Untuk lebih lengkapnya tentang bagaimana cara mengatasi disleksia bisa dilihat dalam ulasan lengkap kami berikut ini.
  1. Belajar Detail
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk mengatasi disleksia adalah mengajarkan atau belajar dimulai dari satu kata seperti contoh “beruang” dengan cara membacakan kata tersebut dengan keras dan jelas. Setelah itu, minta penderita disleksia untuk mengeja huruf yang membentuk kata tersebut. Ajukan pertanyaan huruf hidup apa saja yang terlihat, huruf apa yang dilihat sejak awal, tengah dan juga bagian akhir kata tersebut. Ini akan sangat membantu agar penderita disleksia bisa menganalisa kosakata itu dengan lebih rinci dan jelas.
  1. Memakai Kacamata Prisma
Kacamata prisma merupakan kacamata yang secara khusus dibuat dokter mata dengan fungsi untuk mengatasi masalah penglihatan penderita disleksia. Penggunaan kacamata ini harus dilakukan dibawah pengawasan dan tidak boleh digunakan pada saat belajar membaca sebab akan menimbulkan efek negatif jika digunakan dalam waktu yang lama.
  1. Terapi Integrasi Sensori
Disleksia yang memiliki gangguan dalam proses sensori atau penginderaan seperti kelainan yang terjadi pada mata memerlukan terapi ini. Terapi ini sangat baik diberikan untuk menjadi pondasi membantu penderita disleksia khususnya anak anak dalam memperbaiki masalah integrasi sensori. Dalam terapi ini, anak anak akan menjelaskan tentang kesulitan yang ia alami dan selanjutnya akan dibangun sebuah strategi untuk mengatasi masalah tersebut.

Sebagai contoh, jika penderita disleksia terganggu dengan suara bising sebab hipersensitif terhadap pendengaran, maka akan diajarkan cara mengatasi hal tersebut. Strategi ini akan diterapkan dalam keseharian hidupnya supaya bisa melekat dan terbiasa yang nantinya akan melekat menjadi bagian dari dirinya.
  1. Terapi Orthopaedagogy
Terapi ini digunakan untuk memperbaiki kemampuan belajat dan terdapat pengajaran tentang 12 sikap belajar yang akan dilakukan yakni ketelitian, konsentrasi, ketelitian, tempo, belajar atau kerja, kemandirian, percaya diri, respons instruksi, kooperatif, respons pertanyaan, komunikatif, cara meningkatkan daya ingat dan memori, pemecahan masalah dan juga daya juang.
  1. Metode Multi Sensory
Ini merupakan metode integritas yang digunakan untuk anak disleksia. Anak anak dengan disleksia akan diajari tentang cara mengeja yang melibatkan kemampuan memori visual atau penglihatan, pendengaran dan juga sentuhan. Cara ini sangat baik dilakukan untuk mengaitkan antara pendengaran, sentuhan dan penglihatan sehingga huruf huruf bisa diingat dalam otak anak dengan lebih mudah.
  1. Membangun Rasa Percaya Diri
Orang dengan disleksia bukanlah orang yang bodoh atau terbelakang untuk melakukan segala sesuatu. Hal yang perlu dilakukan adalah membantu penderita untuk membangun rasa percaya diri sehingga tidak pesimis untuk menemukan apa yang menjadi keunggulan dirinya. Apabila diperlukan, kenalkan juga dengan beberapa tokoh hebat yang juga memiliki masalah disleksia seperti Einstein, Leonardo Da Vinci, Sebastian Basch, Tom Cruise dan masih banyak lagi yang lainnya.
  1. Konsultasi Dengan Psikologi
Disleksia juga harus mendapatkan penanganan khusus yakni dari seorang psikolog atau terapis khusus untuk disleksia. Psikolog atau terapis disleksia biasanya akan memberikan terapi untuk meningkatkan kemahran berpikir, sosial dan juga linguistik. Selain itu, berkonsultasi dengan psikolog juga akan meningkatkan keterampilan dalam membaca dan menulis dan apabila dilakukan dengan rutin, maka anak anak dengan disleksia akan bisa membaca seperti anak lain pada umumnya.
  1. Terapi Otak
Sampai saat ini, gangguan disleksia masih menjadi hal yang misteri untuk dunia medis sehingga belum ada pengobatan pasti yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan disleksia. Cara yang bisa ditempuh untuk mengatasi hal ini adalah dengan terapi otak  yang dikatakan terbukti untuk mengatasi gangguan disleksia ini. Terapi otak disleksia ini menggunakan teknologi gelombang otak yakni dengan cara memberikan stimulasi ke otak memakai gelombang frekuensi tertentu. Stimulasi otak ini akan membuat otak memproduksi hormon yang bisa menciptakan perasaan nyaman dan rileks saat belajar, membaca, menulis dan menghitung. Orang yang menjalankan terapi ini dikatakan memperoleh perubahan setelah melakukan terapi otak ini dengan rutin.
  1. Memakai Bantuan Gambar
Untuk mengatasi disleksia pada anak anak bisa dilakukan dengan mencetak beberapa huruf yang ditambahkan dengan ilustrasi seperti menambahkan 2 buah mata diatas huruf “U” sehingga seperti gambar orang tersenyum. Dengan mengasosiasikan kata bergambar tersebut, maka akan membantu anak untuk membaca dengan cepat dan lancar serta lebih mudah. Cara ini juga sangat baik dilakukan sebagai cara menghilangkan stres belajarkhususnya untuk anak disleksia.
  1. Membuat Dinding Kosakata
Untuk kata kata yang sering dipakai dalam sebuah kalimat utuh seperti contohnya “saya”, “ke”, “di” dan sebagainya bisa dicetak dalam bentuk kata yang besar dengan warna warna cerah dan tempelkan alfabetik tersebut pada dinding kamar. Cara ini akan membuat anak secara otomatis bisa mengenali kosakata sehingga jadi lebih mudah tanggap dan membaca dengan lebih lancar. Dinding kosakata tersebut akan memberikan paparan lebih untuk beberapa kosakata penting sehingga sangat membantu dalam aktivitas membaca dan menulis anak disleksia.
  1. Menggunakan Huruf Balok
Menyusun kata dengan menggunakan balok mainan berwarna warni berbentuk huruf juga sangat membantu anak dalam menghubungkan suara dengan huruf. Agar latihan anak disleksia bisa lebih ditingkatkan, maka bisa mengkategorikan warna berbeda untuk kelompok huruf hidup dan untuk konsonan dengan warna merah atau biru sebagai contoh.
  1. Menulis di Udara
Menulis di udara akan lebih memperkuat antara hubungan suara dengan setiap huruf melalui memori otot. Hal ini juga sangat membantu memperkuat anak untuk membedakan bentuk huruf yang agak membingungkan khususnya untuk penderita disleksia seperti contohnya “b” dengan “d” dan sebagainya. Ajari anak untuk memakai dua jari yakni telunjuk dan jari tengah untuk membuat huruf imajinasi di udara sambil tetap menjaga siku dan pergelangan tangan agar tetap lururs.
Setiap ia membuat 1 huruf di udara, minta anak untuk mengeja bunyi dari huruf tersebut dengan keras. Aktivitas ini diketahui ampuh dalam membantu anak dalam membayangkan bentuk huruf yang ditulisnya. Bahkan bisa juga ditambahkan dengan improvisasi seperti meminta anak untuk menuliskan huruf dengan warna tertentu seperti merah untuk huruf “b” dan hijau untuk huruf “d”. Ini merupakan cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi belajar terbaik yang bisa dilakukan untuk anak disleksia.
Demikian beberapa cara mengatasi disleksia yang bisa dilakukan yakni dengan menggunakan tenaga ahli seperti psikolog dan juga bisa dilakukan sendiri di rumah dengan beberapa alat bantu dan metode. Semoga beberapa cara ini bisa membantu anak atau orang dewasa yang menderita disleksia supaya bisa semakin baik dalam menulis, membaca dan mendengarkan.

Disleksia adalah jenis gangguan belajar

Apa saja manfaat membaca untuk anak? Banyak sekali. Membaca dapat membantu anak untuk memahami suatu hal, memperkaya kemampuan berbahasa dan menulis, serta merangsang imajinasi anak. Namun, bagi anak disleksia untuk mendapatkan manfaat ini perlu usaha yang sangat keras. Kenapa?
Disleksia adalah salah satu jenis penyakit mental pada anak-anak, yang dikenal juga dengan gangguan belajar. Kondisi ini membuat anak kesulitan untuk membaca, menulis, mengeja, atau berbicara dengan jelas.
agar anak suka baca buku
Contohnya saat membaca, indra penglihatan akan mengirimkan sinyal dari gambar atau huruf yang mereka lihat dan dengar ke sistem saraf pusat, yaitu otak. Kemudian, otak akan menghubungkan huruf-huruf atau gambar tersebut dalam urutan yang benar hingga terbentuk menjadi kata, kalimat, atau paragraf yang dapat kita baca dan pahami.
Namun, anak dengan penyakit disleksia mengalami kesulitan untuk mencocokkan huruf dan gambar tersebut. Mereka akan kesulitan untuk memahami bacaan atau gambar yang dilihatnya sehingga untuk mempelajari hal selanjutnya akan jadi lebih sulit.

Apa penyebab penyakit disleksia?

dibius saat hamil
Penyebab disleksia tidak diketahui secara pasti. Namun, peneliti sepakat bahwa secara garis besar penyebab penyakit disleksia terbagi menjadi dua, yaitu:
  • Genetik. Penyebab disleksia adalah cacat pada gen DCD2, ini yang paling umum. Biasanya kondisi ini diwariskan dari anggota keluarga. Kondisi yang ditandai dengan tidak berfungsinya cerebrum, yaitu bagian otak yang mengatur aktivitas berpikir dan bergerak.
  • Cedera atau kondisi lainnya. Selain faktor keturunan, penyebab disleksia adalah gangguan yang dialami anak setelah mereka dilahirkan seperti cedera otak, stroke, atau trauma lainnya.
Penyakit gangguan belajar ini juga bisa dipengaruhi oleh latar belakang etnis seseorang, terutama penggunaan bahasa. Setiap negara memiliki aturan tata bahasa, bagaimana suatu kata ditulis atau dibunyikan.
Orang dengan gangguan belajar ini mungkin akan lebih sulit untuk mempelajari bahasa Inggris, kenapa? Bahasa ini memiliki cara penulisan dan cara baca huruf yang biasanya berbeda. Contohnya, kata satu ditulis “one” tapi dibaca menjadi “wan“.
Disleksia sangat umum terjadi. Gangguan belajar ini hampir memengaruhi 20 persen populasi jumlah penduduk dan menjadi 80-90 persen penyebab dari ketidakmampuan anak dalam belajar. Anak-anak dengan kondisi ini memiliki penglihatan yang normal. Namun saat proses belajar, mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami apa yang dipelajari dibanding anak normal lainnya.

Apakah penyakit disleksia bisa disembuhkan?

anak kesulitan belajar
Disleksia adalah masalah yang umum muncul pada usia anak-anak, tapi akan terus dialami hingga usia dewasa. Bahkan, banyak orang dewasa yang tidak menyadari mereka mengidap penyakit ini.
Gangguan belajar ini tidak dapat disembuhkan. Seseorang akan tetap memilikinya seriring dengan bertambahnya usia. Namun, dengan perawatan dan dukungan yang tepat, anak disleksia tetap bisa berkarya dan menjadi orang yang sukses saat dewasa seperti anak lainnya.

Apa saja tipe penyakit disleksia?

belajar bahasa asing sebagai terapi untuk anak autisme
Gangguan belajar dapat digolongkan menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis yang sering digunakan untuk menggambarkan penyakit disleksia adalah:
  • Fonological dyslexia: kesulitan untuk menguraikan atau mengeja sebuah kata menjadi susunan huruf. Orang dengan disleksia tipe ini sulit untuk menuliskan kata-kata yang didengar. Jenis ini juga dikenal dengan disleksia disfonetik atau disleksia pendengaran.
  • Surface dyslexia: kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengenali kata demi kata sehingga kata-kata sulit diingat dan dipelajari. Jenis gangguan belajar ini disebut juta dengan disleksia visual atau dyseidectic dyslexia.
  • Rapid naming deficit: kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk menyebutkan angka maupun huruf yang dilihat.
  • Double deficit dyslexia: kondisi yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk memisahkan suara untuk menyebutkan huruf dan angka.
  • Visual dyslexia: kondisi yang ditandai kesulitan untuk memaknai kata yang dilihat.

Tanda dan gejala umum orang yang memiliki disleksia

manfaat baca buku untuk anak
Untuk mengetahui apakah anak atau seseorang mengidap gangguan belajar ini, Anda perlu mengenali seperti apa tanda dan gejalanya. Semua itu bisa terjadi pada usia berapa pun, tapi cenderung muncul pada masa anak-anak. Tanda dan gejala anak disleksia adalah:

1. Kesulitan belajar membaca

Banyak anak disleksia yang memiliki kecerdasan normal seperti anak lainnya. Namun, mereka kerap kali terlihat berusaha keras untuk belajar membaca. Seperti lebih lama untuk mempelajari huruf, sulit untuk mengucapkan atau menerka huruf atau angka, atau terbalik memosisikan mainan huruf.
Untungnya, ini bisa diatasi dengan pengajaran yang tepat dan dukungan dari orang-orang di sekeliling anak atau orang dengan disleksia.

2. Kemampuan berbicara yang sangat lambat

Anak dengan gangguan belajar mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara. Mereka sering salah mengucapkan kata-kata atau kesulitan untuk membedakan bunyi kata yang berbeda.
Walaupun mereka sudah belajar mengenali huruf, kemungkinan besar ia akan lupa dengan pelajaran yang sebelumnya yang sudah dipelajari.

3. Milestone tercapai lebih lama

Anak disleksia dapat belajar merangkak, berjalan, berbicara, atau mengendarai sepeda seperti biasa, tetapi lebih lambat daripada anak lain seusianya.

4. Mengalami kesulitan koordinasi

Anak disleksia mungkin akan terlihat lebih lemah dibanding teman sebanya. Mereka kadang kesulitan untuk menangkap bola, akibat koordinasi mata dengan tangan yang kurang baik. Jika koordinasi anak memang sangat buruk, kemungkinan anak memiliki kondisi lain seperti dispraksia.

5. Sulit konsentrasi dan mudah sakit

Anak-anak dengan gangguan belajar ini biasanya sulit untuk konsentrasi pada suatu hal. Kondisi ini mempersulit proses belajar dan memahami sesuatu. Selain itu, anak disleksia juga lebih mungkin terkena masalah sistem imun, seperti mudah sekali demam, memiliki alergi, eksim, atau asma.

Ciri-ciri disleksia berdasarkan usia

melatih kemampuan membaca balita
Tanda-tanda disleksia sulit dikenali sebelum anak masuk sekolah. Begitu anak mencapai usia sekolah, guru anak Anda mungkin akan menyadari adanya masalah pada anak. Keparahan kondisi berbeda pada setiap anak, tetapi kondisinya akan menjadi lebih jelas saat anak sudah mulai belajar membaca.
Jika gangguan belajar terjadi pada anak yang belum sekolah atau usia balita, kemungkinan tanda-tanda disleksia adalah:
  • Agak susah melafalkan sesuatu
  • Lambat berbicara
  • Sulit mengingat hal-hal dari film atau sesuatu yang ia sukai
  • Mengalami kesulitan untuk belajar huruf-huruf dasar (alfabet), sulit membedakan atau mengenali warna
  • Sulit membedakan kata-kata yang serupa, atau bahkan huruf yang serupa (seperti b dan d)
Jika gangguan belajar terjadi pada anak usia sekolah, kemungkinan tanda-tanda disleksia adalah:
  • Sulit mengingat nomor yang lebih dari satu angka
  • Anak akan sulit membaca, mengeja, dan menulis
  • Anak akan mengalami kesulitan dalam mempelajari bahasa asing
  • Sulit mengikuti arah; kanan maupun kiri
  • Bila mengerjakan sesuatu, khususnya PR, akan kurang rapi tulisan atau polanya
  • Sulit untuk menemukan kata untuk menjawab pertanyaan orang lain
  • Sulit membedakan huruf atau kata
Jika gangguan belajar terjadi pada remaja atau orang yang lebih dewasa, kemungkinan tanda-tanda disleksia adalah:
  • Kesulitan untuk mengucapkan apa yang dibaca
  • Sering salah mengucapkan nama atau kata-kata, menggunakan kata yang kurang tepat
  • Kesulitan memahami sebuah tulisan atau cerita
  • Kesulitan untuk meringkas cerita
  • Kesulitan untuk belajar bahasa asing
  • Kesulitan untuk menghafal
  • Kesulitan untuk menceritakan kembali suau kisah atau kejadian

Siapa saja yang berisiko dengan kondisi ini?

ibu hamil merokok, cucu autisme
Kondisi mental ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, lebih berisiko terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut ini:
  • Memiliki anggota keluaraga dengan penyakit gangguan belajar
  • Bayi lahir prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah
  • Selama di dalam kandungan, janin terpapar dengan nikotin, obat-obatan, alkohol, atau infeksi yang memengaruhi perkembangan otaknya
  • Kelainan pada struktur otak yang berperan dalam kegiatan mengolah kata dan proses berpikir

Apa saja yang kemungkinan terburuk yang harus dihadapi anak disleksia?

mengurangi stres pada anak remaja
Disleksia sering kali luput dari pengawasan orangtua. Bahkan, ada yang tidak menyadari memiliki penyakit ini, hingga usia dewasa. Perlu Anda ketahui bahwa orang dengan kondisi ini bisa menyebabkan sejumlah masalah, seperti:
  • Proses belajar yang bermasalah. Membaca dan menulis adalah keterampilan dasar yang harus dikuasai seseorang. Bukan hanya untuk belajar saja, tapi juga penting untuk kehidupan dewasa nanti. Anak juga bisa tidak naik kelas karena tertinggal banyak pelajaran. Ketika dewasa, pekerjaan yang bisa dilakukan pun terbatas.
  • Masalah sosial. Tanpa perawatan, kondisi ini bisa membuat anak jadi minder dengan teman-temannya. Selain itu, anak akan cenderung menarik diri dari lingkungan, memiliki masalah dalam berperilaku, cemas, dan lebih agresif.
  • Kesehatan mental jadi lebih buruk. Anak dengan kondisi ini berisiko lebih tinggi mengalami gangguan ADHD. Bila sudah memiliki kondisi ini yang perhatian dan perilaku hiperaktif yang sulit dikontrol membuat disleksia semakin sulit untuk diatasi.

Apakah perlu ke dokter?

membantu belajar anak disleksia
Belajar mengenal huruf, membaca, mengeja, menulis, dan merangkai kata biasanya sudah dipelajari oleh anak-anak prasekolah. Kemampuannya akan semakin terasah setelah memasuki sekolah dasar. Jika Anda melihat tanda-tanda anak tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik, belum tentu itu menjadi pertanda anak memiliki gangguan belajar.
Akan tetapi, pada umumnya anak dengan kondisi ini biasanya tidak dapat memahami dasar-dasar dari pelajaran yang seharusnya dimengerti oleh anak seusianya. Konsultasikan dengan dokter atau psikolog, jika Anda merasa khawatir dengan kondisi anak.

Bagaimana penyakit disleksia didiagnosis?

periksa dokter anak diagnosis
Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat terkait penyakit disleksia pada anak, Anda harus mendatangi sekolah dan menanyakan perkembangan belajar anak di sekolah. Selain itu, ada beberapa tes yang harus anak lakukan, seperti:
  • Meninjau kembali riwayat penyakit kemungkinan ada pada keluarga
  • Tes kemampuan berbicara; tanya jawab atau menceritakan kembali sebuah kejadian
  • Tes pengenalan huruf, kata, atau angka
  • Tes pemahaman makna kata dan isi bacaan
  • Tes mengeja kata dan menulis kata
Selama proses penilaian, pemeriksa harus mengesampingkan kondisi atau penyebab lain yang membuat anak mengalami kesulitan dalam belajar, seperti masalah penglihatan, gangguan pendengaran, atau kurang jelasnya intrusksi saat tes dilakukan.
Jadi, tes lain juga perlu dilakukan oleh anak, seperti tes kesehatan otak dan tes psikologi. Hal ini membantu dokter untuk mengetahui bagaimana kondisi dan fungsi otak anak sekaligus untuk memahami kesehatan mental anak.

Apa yang harus orangtua lakukan jika memiliki anak dengan disleksia?

anak perempuan kasih sayang ayah
Orangtua harusnya cepat tanggap dan peka terhadap kondisi buah hati yang mulai menunjukkan gejala atau ciri gangguan sulit belajar ini sejak dini. Hal ini dapat berimbas kepada kondisi psikologis anak yang ikut terbawa.
Anak bisa merasa depresi dan akan menurunkan kepercayaan diri serta sosialisasinya di lingkungan sekolah karena ketidakmampuannya tersebut.
Sama seperti autisme, tidak ada obat untuk menyembuhkan gangguan belajar ini. Disleksia pada dasarnya juga bukanlah penyakit berbahaya. Namun, terapi rutin bersama psikolog atau konsultan pendidikan dan anak disleksia adalah salah satu cara melatih anak bisa berlaku normal di masyarakat.

Cara meningkatkan kemampuan belajar anak disleksia

cara mendidik anak balita

1. Menerapkan teknik pembelajaran yang sesuai dengan kondisinya

Karena anak dengan kondisi ini tidak bisa mengikuti proses belajar seperti anak normal, maka teknik belajar harus diubah sesuai dengan kondisi anak. Pembelajaran akan lebih melibatkan kemampuan anak untuk mendengar, melihat, dan merasakan untuk meningkatkan kemampuan membaca. Ini bisa dilakukan jika anak mengikuti home schooling.
Sementara, jika anak mengikuti sekolah umum dan merasa tertinggal banyak pelajaran, Anda bisa mendaftarkan anak ke tempat les khusus untuk membantunya membaca. Biasanya kegiatan ini diadakan oleh lembaga, yayasan, komunitas, atau Anda bisa menyewa guru privat yang bisa mengajarkan anak Anda dengan baik.
Yang terpenting, sesuaikan jadwal les dengan perkembangan belajar anak, setidaknya satu atau dua kali pertemuan setiap minggu. Jangan membuat jadwal belajar anak semakin padat, justru ini akan membuat anak jadi malas dan enggan atau bahkan sakit.
Jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan belajar anak di sekolah, menemani, dan membantu anak untuk menyelesaikan pekerjaan sekolahnya di rumah.

2. Mendukung anak untuk terus belajar membaca

Mengajari anak untuk membaca bukan hanya peran bagi pengajar, tapi juga Anda sebagai orangtua. Semakin sering anak berlatih membaca, semakin meningkat juga kemampuannya. Jadi, akan lebih baik jika Anda juga ikut mendukung anak untuk terus berlatih membaca, misalnya:
  • Menyediakan waktu untuk membaca buku bersama.
  • Pilih buku-buku bacaan yang disukai anak.
  • Melatih anak untuk membaca buku dengan bersuara.
  • Bermain tebak kata setelah selesai membaca buku.
  • Berikan rasa nyaman dan menyenangkan bagi anak saat membaca buku bersama supaya anak tidak bosan atau menghilangkan perasan bahwa membaca adalah kegiatan yang menakutkan atau menegangkan.

3. Menunjukkan perhatian dan kasih sayang Anda sebagai orangtua

Agar anak tetap semangat untuk belajar, Anda harus menunjukkan perhatian dan kasih sayang kepada anak. Caranya mudah, seperti memuji atau merayakan setiap kemajuannya dalam belajar. Luangkan satu hari untuk memanjakan anak atas keberhasilannya.
Kemudian, bantu anak untuk memahami kondisinya. Dengan begitu, anak tidak akan merasa dirinya lebih buruk atau tidak beruntung dibandingkan teman-temannya. Ini penting guna membangun kepercayaan diri anak untuk bersosialisasi dengan orang lain.
Tetap beri anak kebebasan untuk melakukan berbagai hal yang disukainya seperti melukis, bermain bola, atau bermain musik.

sumber : https://hellosehat.com/parenting/tips-parenting/anak-disleksia-adalah/