Tuesday, June 30, 2020

Pandangan Pancasila Pak Harto

Pancasila- Sosialistis Religius

Pancasila- Sosialistis Religius [1]

 

Kita paham bahwa sistem kapitalisme dititikberatkan pada hal-hal individu, persaingan bebas. Siapa yang kuat dialah yang hidup dalam persaingan, ia mematikan usaha orang lain. Sedangkan, sosialisme jelas bertitik tolak dari yang lain. Memang dalam ajaran yang kedua ini kepentingan individu diabaikan akan tetapi kepentingan bersama diutamakan.

Bagi kita, bangsa Indonesia, seperti pernah saya katakan, sistem­sistem tersebut tidak sesuai dengan sifat kodrat hidup manusia. Sifat kodrat manusia yang universal, sebetulnya di miliki juga oleh semua bangsa di mana pun, apakah di Eropa, Asia, Amerika, atau di Rusia.

Sebetulnya semua manusia mempunyai sifat-sifat yang sama, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, yakni dua sifat yang melekat, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial. Karena itulah, sebenarnya, kedua sifat itu tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Justru kalau kita mendalami hidup kita, sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial, saya sampai pada pikiran bahwa sebagian besar hidup kita itu sebetulnya bergantung pada orang lain.

Jadi, hidup kebersamaan itulah yang sebenarnya yang lebih menentukan walaupun sifat individunya jangan sampai ditiadakan. Ini semua hanya akan bisa disadari kalau kita selalu kembali kepada keyakinan bahwa kita ini ciptaan Tuhan. Harus kita yakini bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan, kedua sifat kodrati itu.

Kalau demikian halnya, maka sifat religius kita, sifat ketuhanan kita itu harus kita pegang teguh. Karena itulah kita harus berusaha untuk selalu berpegang pada religiusnya. Berarti harus berpegang pada iman, percaya kepada Tuhan, dan bahwa Tuhan itu menciptakan manusia dengan dua sifat.

Karena itu, Pancasila itu lebih bisa kita sebut sebagai ajaran yang memberat kepada sosialisme. Karena itulah, Pancasila adalah sosialistis religius. Jadi, Pancasila itu mementingkan kebersamaan dan individu, dengan percaya kepada adanya Tuhan. Pancasila punya sifat sosialistis religius.

Pada waktu Bung Karno menjelaskan mengenai Revolusi Indonesia, Pancasila dan sebagainya, saya mengajukan pertanyaan kepada Bung Karno,

“Masyarakat Pancasila itu masyarakat yang bagaimana? Masyarakat yang sosialistis, masyarakat yang religius, atau masyarakat yang kapitalistis, liberalistis? Bagaimana?”

Bung Karno menjawab:

“Bukan. Tetapi masyarakat yang sosialistis religius. Masyarakat Pancasila adalah masyarakat yang sosialistis religius.”

Sosialistis saja belum tentu percaya kepada Tuhan; komunis tidak percaya kepada Tuhan. Sebaliknya, yang religius, ada juga yang menganut kapitalisme saja, kurang mementingkan sosialismenya.

Ada yang mengatakan, masyarakat Pancasila itu adalah masyarakat religius sosialistis. Saya katakan, tidak! Saya katakan, masyarakat yang sosialistis religius. Karena apa? Karena religius itu sebetulnya sudah mengandung sosialisme. Ajaran agama juga soal kebersamaan. Tetapi sosialisme belum tentu percaya kepada Tuhan.

Pancasila menetapkan dua sifat, individu dan makhluk sosial yang tidak dapat dipisahkan. Mono dualistis sifatnya; tidak bisa dipisahkan satu dari yang lainnya. Selalu ada segi keseimbangannya. Selalu ada keserasian antara kebersamaan dan individu, dan jiwa serta semangat sosialistis religius itu bisa dikendalikan. Pandangan ini harus terdapat di mana-mana, di semua kehidupan di Indonesia, kalau konsekuen kita mengakui bahwa Tuhan menciptakan manusia.

 

***

[1] Penuturan Presiden Soeharto, dikutip dari buku “Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya” yang ditulis G. Dwipayana dan Ramadhan KH, diterbitkan PT Citra Kharisma Bunda Jakarta tahun 1989, hlm 382-383.

Tuesday, June 16, 2020

LISTRIK PRIBADI

Cara Membuat PLTA Sederhana untuk Hemat Listrik


boed Made's Notes -: Pengenalan PLTA (Pusat Listrik Tenaga Air ...

Berikut ini cara membuat PLTA sederhana yang dapat langsung dicoba.

Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA pastinya bukanlah hal yang baru bagi masyarakat kita. Namun tidak semua orang tahu PLTA bekerja, penasaran? Berikut ini cara membuat PLTA sederhana ala Djawanews!

Perlu diketahui jika lebih dari 50 % pasokan listrik yang ada di Indonesia adalah bersumber dari PLTA. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya bendungan yang ditemukan di tiap daerah di Indonesia.

Bendungan tentu tidak hanya sebagai tempat wisata, namun juga sebagai salah satu serangkaian sistem dalam PLTA. Bagaimana cara PLTA bekerja? Mari simak lebih lanjut.

Tahapan dan Cara Membuat PLTA Sederhana

Komponen yang dibutuhkan dalam membuat PLTA (belajarelektronika.net)

Bagi Anda yang ingin efisien energi, tidak ada salahnya bereksperimen untuk membuat PLTA sendiri. Dibutuhkan riset dan ketekunan dalam melakukannya, jika tekad Anda sudah ada, tunggu apa lagi, ayo segera dimulai!

Berikut ini beberapa komponen dan bagian penting yang harus ada pada sistem pembangkit listrik tenaga air yang akan Anda bangun. Beberapa komponen tersebut diuraikan sebagai berikut.

  1. Turbin atau Kincir Air

Komponen terpenting dalam sistem PLTA adalah Turbin atau Kincir Air.Fungsi dari turbin adalah untuk menangkap energi  dari arus air melalui bilah-bilah turbin. Bilah-bilah tersebut dapat berupa kincir air yang kemudian berfungsi untuk menggerakkan generator.

  1. Generator

Kedua adalah generator yang merupakan perantara dari gearbox magnetik yang memutar poros rotor, dan menimbulkan gesekan. Gesekan tersebut kemudian yang kemudian menimbulkan medan elektromagnetik dan listrik.

Salah satu tips yang dapat Anda coba, adalah dapat mengganti generator dengan motor pompa air untuk membuat pembangkit listrik tenaga air sederhana berskala kecil.

  1. Controller

Sesuai dengan namanya, controller berfungsi mengatur catu daya atau power supply agar memiliki tegangan yang tetap atau stabil. Controller juga berfungsi untuk mengatur arus yang kemudian dikonversi dari DC menuju AC 220 Volt.

  1. Accu Seal Lead Acid

Accu Seal Lead Acid merupakan baterai yang berfungsi sebagai penyimpan energi listrik atau backup power ketika asupan daya dari generator terputus atau kekurangan tegangan.

  1. DC to AC

Selain beberapa komponen di atas juga terdapat bagian Inverter DC to AC yang memiliki fungsi untuk mengubah hasil generator dari baterai (SLA) 12 Volt DC menjadi listrik 220Volt AC.

Meskipun cara membuat PLTA sederhana di atas mungkin masih kurang dari kata sempurna, namun setidaknya melalui beberapa komponen penting sistem PLTA tersebut dapat menjadi bahan riset dan gambaran bagi Anda.