Sunday, October 30, 2022

Budidaya Ikan Nila

Budidaya Nila dan Tips Mengelola Bisnis Budidaya
Kebutuhan akan ikan memang tak pernah ada habisnya dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk kebutuhan konsumsi atau sebagai ikan hias. Salah satu jenis ikan yang sering dicari adalah ikan nila. Ikan nila banyak diminati karena tubuh dan dagingnya yang relatif besar serta cita rasanya yang enak jika diolah untuk dikonsumsi. Menurut beberapa penelitian, salah satunya oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa bisnis budidaya ikan tawar semakin diminati dan dibutuhkan untuk menjadi persiapan dihari depan. Berdasarkan data yang beredar di tahun 2018, produksi ikan tawar lebih meningkat dibandingkan produksi ikan air laut. Selain itu konsumsi ikan dalam negara setiap tahunnya meningkat hingga 5.04% setiap tahunnya. Sehingga, untuk saat ini bisnis budidaya ikan nila menjadi salah satu bisnis yang cukup menarik untuk ditekuni. Selain itu, ikan nila juga memiliki harga yang relatif jauh lebih terjangkau jika dibandingkan dengan jenis-jenis ikan lain. Untuk memelihara ikan nila pun tidak sulit, sehingga sangat cocok untuk pemula yang baru mau belajar budidaya ikan. 10 Cara Budidaya Ikan Nila Bagi Pemula Agar Untung Untuk dapat mengolah serta memaksimalkan potensi dari usaha budidaya ikan nila, Anda harus memahami seluruh tahapannya mulai dari pemilihan lokasi hingga ke cara perawatan agar mendapatkan hasil panen yang maksimal. Dengan memahami seluruh tahapan ini, Anda juga dapat mengurangi risiko akan kerugian yang mungkin terjadi nantinya. 1. Serba Serbi Ikan Nila Ikan nila sendiri berasal dari sungai Nil dan danau-danau yang berada di sekitarnya sebelum akhirnya tersebar ke berbagai negara yang ada di lima benua dengan iklim tropis dan subtropis. Ikan nila memiliki sifat ataupun kemampuan adaptasi yang baik serta kemampuan berkembang biak yang cukup mudah. Di alam bebas, Anda dapat menemukan ikan nila di perairan-perairan tawar seperti di danau, sungai, rawa, ataupun waduk. Ikan nila umumnya akan dapat berkembang biak secara optimal di suhu 25 hingga 30 derajat celcius dengan kandungan pH air di angka 7-8. Untuk Anda yang ingin melakukan budidaya ikan nila wajib tahu pakan apa saja yang bisa dikonsumsi oleh ikan nila. Ikan nila sendiri tergolong ke dalam hewan pemakan segala (omnivora). Di alam bebas, ikan nila memakan tumbuhan air, plankton, serta berbagai jenis hewan air lainnya. Hal yang membedakan budidaya ikan nila dengan budidaya ikan lainnya seperti ikan lele atau ikan mas adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk pakan buatan. Pakan buatan ikan nila direkomendasikan memiliki kadar protein di angka 25%. Untuk biayanya sendiri relatif lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pakan buatan untuk ikan mas atau ikan lele. 2. Pemilihan Lokasi untuk Budidaya Ikan Nila Ikan nila sebenarnya dapat berkembang dan dibudidayakan pada berbagai jenis media, mulai dari kolam semen, akuarium, kolam tanah, hingga kolam terpal. Sebisa mungkin pilih lokasi dimana Anda dapat mengawasi dan mengecek kolam setiap saat. Anda juga harus memastikan pada kolam tersebut tidak ditumbuhi rumput liar atau pohon-pohon besar di sekitarnya karena hal tersebut tentu saja dapat menghambat proses budidaya nantinya. Jangan lupa juga untuk memilih lokasi yang mendapat sinar matahari yang cukup. Beberapa persyaratan untuk pemilihan lokasi atau kolam budidaya ikan nila yang harus Anda perhatikan sebagai berikut: Dinding serta dasar kolam yang digunakan untuk budidaya terbuat dari jenis tanah liat (memiliki sifat tahan air). Memiliki debit air yang tenang (sekitar 8-15 liter per detik). Usahakan agar air yang digunakan tidak terkontaminasi dari bahan kimia apapun serta tidak keruh. pH air netral yang optimal di kisaran 6,5 – 8,6 dengan suhu di antara 25 – 30 derajat. Kemiringan tanah di kisaran 3 hingga 5 persen. Hal tersebut bertujuan agar proses pengairan nantinya akan lebih mudah untuk dilakukan. Tingkat kecerahan kolam berada di kisaran 20 – 30 cm. 3. Pengolahan Kolam untuk Budidaya Ikan Nila Setelah memilih lokasi yang tepat untuk budidaya ikan nila, Anda perlu melakukan beberapa langkah persiapan dalam rangka mengolah kolam yang sudah tersedia. Langkah pengolahan ini bertujuan agar kolam siap sebelum bibit ikan nila mulai ditaburkan. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah pengeringan dasar kolam. Anda dapat mengeringkan kolam dengan cara dijemur selama kurang lebih 3-7 hari (tergantung pada kondisi cuaca). Setelah selesai dijemur, lakukan proses pembajakan atau pencangkulan tanah dengan kedalaman kurang lebih 10cm. Bersihkan berbagai macam sampah, kotoran, kerikil, serta lumpur yang masih tersisa di dasar kolam. Proses selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah proses pengapuran pada kolam. Proses ini penting dilakukan untuk menetralkan kandungan pH kolam agar berada pada kondisi yang optimal. Sesuaikan dosis pengapuran dengan tingkat keasaman tanah yang akan digunakan. Setelah itu, Anda dapat masuk ke proses pemupukan. Anda dapat menggunakan pupuk kandang atau pupuk kompos untuk mengembalikan kesuburan tanah yang akan digunakan. Pemupukan ini sendiri bertujuan untuk memberikan nutrisi bagi hewan ataupun tumbuhan renik yang masih ada di sekitar kolam agar nantinya dapat dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi ikan nila. Tahapan terakhir adalah pengairan kolam. Anda dapat mulai mengalirkan air ke dalam kolam hingga kedalaman 10 – 20 cm dan diamkan selama 3 – 5 hari. Setelah itu, isi kolam dengan air hingga ke ketinggian 60 – 75 cm dan biarkan sinar matahari menembus dasar kolam dengan sempurna. 4. Pemilihan Bibit Ikan Nila Untuk mendapatkan bibit ikan nila, terdapat 2 cara yang umum digunakan. Pertama, Anda dapat mendapatkan bibit ikan nila secara langsung dari indukannya. Cara kedua, Anda dapat membelinya langsung dari pasar ataupun koperasi perikanan yang menjual bibit ikan nila. Berikut ini adalah ciri-ciri bibit ikan nila yang berkualitas tinggi: Sebelum memilih, pastikan bibit yang akan Anda gunakan memiliki warna yang sama dan setiap bibit tersebut memiliki berat yang berkisar di angka 30 gram. Pilihlah bibit dengan warna belang yang berukuran kurang lebih sekitar 12 cm. Pilihlah bibit yang terlihat lincah serta memiliki tampilan fisik yang bebas dari cacat. 5. Proses Penyebaran Bibit Ikan Nila Meskipun ikan nila tergolong ke dalam ikan yang memiliki proses adaptasi yang cukup mudah serta memiliki daya tahan yang kuat, Anda tetap harus melakukan proses penyebaran benih secara benar. Berikut ini adalah cara penyebaran bibit ikan nila yang optimal: Siapkan ember yang berisi air bersih hingga setengahnya. Masukkan bibit ikan nila ke dalam ember tersebut dan diamkan kurang lebih selama 10 menit. Tambahkan air ke ember secara perlahan hingga penuh dan diamkan selama kurang lebih 5 menit. Proses ini biasanya dilakukan dengan tujuan agar ikan nila dapat beradaptasi dan tidak stres. Sebarkan bibit ikan nila ke dalam kolam secara perlahan. 6. Perawatan Ikan Nila Rawat ikan nila dengan cara memberikan pakan secara teratur serta menjaga kebersihan kolam sepanjang waktu. Direkomendasikan agar memberikan pakan sebanyak 2 atau 3 kali sehari. Gunakan pakan dengan kandungan lemak, karbohidrat, protein, vitamin, serta mineral yang cukup. 7. Proses Panen Ikan Nila Berat ideal ikan nila yang sudah siap untuk dipanen biasanya berada di angka 500 gram. Untuk waktu panen sendiri biasanya mengacu pada kebutuhan pasar. Namun, untuk pemeliharaan ikan nila dari proses penebaran bibit hingga proses panen biasanya memerlukan waktu sekitar 4 hingga 6 bulan. 8. Pemeliharaan Ikan Nila Pemeliharaan ikan nila dapat dilakukan dengan memberikan pakan ikan nila 2 hingga 3 kali sehari. Pastikan memberikan ikan nila Anda pelet berkualitas tinggi. Harapannya dengan pemberian pelet berkualitas ini akan mampu membuat berat nila mencapai berat ideal yaitu 500 gram. Umumnya berat ini dicapai dalam kurun 3-6 bulan. Jangan lupa untuk memastikan ketinggian kolam ada dalam kedalaman 75-100 cm. 9. Tips Memasarkan Ikan Nila Budidaya ikan nila dapat meraih omset bersih hingga Rp6,5 juta setiap panen berlangsung dengan modal awal yang jauh lebih kecil yaitu berkisar antara Rp3-8 juta untuk pembelian hingga 5000 ekor bibit nila. Harga bibit nila per-ekornya dilihat berdasarkan panjang ikan Nila, biasanya berkisar dari Rp1.250.000 hingga Rp1.500.000. Untuk masa panen ikan nila sendiri yaitu 2 hingga 7 bulan tergantung dengan beratnya. Biasanya untuk 1kg Ikan Nila dihargai sebesar Rp30-50 ribu. Sehingga memiliki ternak ikan nila yang memiliki berat 500kg untuk semua total bibit yang diinvestasikan. Tentu saja menarik bukan? Nah ini dia beberapa tips memasarkan ikan Nila yang perlu Anda ketahui yaitu: Menjual ikan nila hidup ke restoran Dengan cara ini Anda bisa menawarkan sistem langganan, sehingga setiap minggu Anda sudah pasti memiliki target penghasilan. Lalu kemudian, Anda bisa mengalokasikannya untuk pembuatan kolam ikan nila lainnya. Menarik bukan? Jual ke berbagai pasar tradisional atau pasar swalayan Saran untuk sobat Tani terkait hal yang satu ini adalah Anda bisa bekerjasama dengan beberapa pengepul ikan. Biasanya mereka seperti broker, namun memiliki sebutan pengepul. Tugas dari pengepul ini mereka akan mengumpulkan konsumen-konsumen yang siap membeli, lalu mereka akan menyalurkan ikan-ikan dari para pemilik budidaya untuk dijual. Jadi, Anda tidak perlu repot bukan untuk mencari pasar? Cukup percayakan pada pengepul yang tepat dan sesuaikan harga ikan nila Anda dengan harga yang beredar dalam pasar. Asik kan! Ekspor ke luar negeri Jika mengekspor ke luar negeri ada baiknya ikan nila sudah menjadi produk olahan yang bisa diproduksi dalam skala besar. Tentu saja untuk mencapai ini, Anda pasti membutuhkan modal yang cukup besar sebagai produksi dan tentunya kualitas tempat hingga bibit yang tidak boleh sembarangan. Namun, bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya kan? 10. Analisa Usaha Budidaya Nila menjadi salah satu usaha budidaya yang memiliki potensi tinggi untuk dicoba. Selain karena budidayanya tidak begitu rumit, menjalankan usaha budidaya nila ini juga memiliki banyak keuntungan. Analisa usaha budidaya ikan nila untuk 1000 ekor dapat Anda mulai dengan modal Rp 20 juta. Dengan 20 juta ini sudah termasuk dengan biaya tidak tetap setiap bulannya. Bibit ikan nila biasanya dimulai dari Rp 1.150.000 – Rp 1.250.00. Range harga berdasarkan dengan panjang bibit nila. Maksimal panjang bibit adalah 7 cm. Biasanya membeli ikan nila yang panjang jumlah ekor yang Anda dapatkan tentu akan berkurang. Sebaliknya, jika mencari kuantitas maka ada baiknya memilih ikan dengan panjang yang lebih pendek. Untuk berbagai keperluan peralatan hingga penyusutan peralatan untuk 1000 ekor kira-kira dapat mencapai hingga Rp 300 ribu. Berikut adalah beberapa uraian analisa! Pengeluaran Budidaya 1. Kolam terpal diameter 5 (7) Rp 1.350.000 Rp 9.450.000 2. Timbangan Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 3. Serok Ikan Besar Rp 189.000 Rp 189.000 4. Ember ukuran sedang diameter 70cm Rp 100.000 Rp 100.000 5. Bibit ukuran 7cm Rp 699 Rp 699.000 6 Pakan 200 kg Rp 10.000 Rp 2.030.000 Pengeluaran Setiap Hari 7. Suplemen, air, listrik, dll Rp 500.000 Rp 1.500.000 8. Tenaga kerja 2 bulan Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 Total Expenses Rp 16.968.000 Extension 20% Rp 1.696.800 Total Rp 18.664.800 Kandungan Gizi & Manfaat Ikan Nila untuk Kesehatan Selain rasanya dagingnya yang enak dan kandungan gizinya yang cukup lengkap, ikan nila juga memiliki beberapa manfaat kesehatan untuk tubuh. Ikan nila kaya akan asam lemak omega-6 esensial juga kaya akan vitamin D, B12 dan B6. Ini sangat penting untuk kesehatan sistem dan fungsi syaraf. Memakan ikan nila bisa membantu mentabolisme tubuh semakin kebal terhadap berbagai tantangan penyakit. 1. Dapat Mencegah Penuaan Dini Kandungan selenium yang terdapat pada ikan nila dapat mencegah proses penuaan dini dan dinilai baik untuk elastisitas kulit. Memperbanyak konsumsi ikan nila dapat menstimulasi kebutuhan akan kandungan vitamin C dan E pada tubuh. 2. Direkomendasikan untuk Tumbuh Kembang Anak Ikan nila memiliki kandungan protein hewani yang cukup tinggi. Protein hewani sendiri memang sangat dibutuhkan untuk perkembangan sel, otot, organ, serta membran sehingga sangat cocok untuk mendukung tumbuh kembang anak. 3. Dapat Dikonsumsi untuk Diet Dengan kandungan protein yang tinggi dan kandungan lemak serta kalori yang rendah membuat ikan nila sangat cocok dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan. Bisnis Budidaya Kurang Pendanaan? Agar bisnis budidaya ikan nila bisa lebih sukses, tentu Anda membutuhkan prasarana yang tepat dan mendukung. Dimulai dari bibit, tempat, hingga ketersediaan air bersih dan irigasi yang tidak terhambat. Jika, Anda memiliki kendala dalam menjalankan bisnis budidaya ikan nila dikarenakan pendanaan yang kurang. TaniFund dapat menjadi solusi permasalahan Anda. TaniFund adalah platform P2P lending yang mempertemukan para peminjam dan pendana khususnya dalam sektor pertanian, peternakan hingga UMKM pangan. Tenang saja jangan ragu karena pinjaman dapat diajukan tanpa agunan. Tenor pengembalian hingga jangka waktu dapat Anda sesuaikan sejak awal. Tidak hanya itu, TaniFund sendiri memiliki para ahli di bidang agroteknologi yang siap membantu dan memantau perkembangan perkebunan, pertanian, peternakan hingga UMKM pangan Anda. Untuk itu jangan ragu, silahkan mulai kembangkan bisnis Anda bersama TaniFund dan dapatkan pinjaman modal usaha!