Saturday, May 3, 2014

Kamera Lubang Jarum II

Make Your Own Redscale Pinhole Camera

Sebelum bikin kamera, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu REDSCALE.
Menurut WikipediaRedscale adalah nama yang diberikan untuk teknik pemotretan dimana film diekspos dari sisi sebaliknya. Atau untuk mempermudahnya, perhatikan ilustrasi berikut:
Redscale basic01 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
A.      Posisi normal, sisi film yang terekspos adalah ‘bagian dalam’
B.      Posisi Redscale, sisi film yang terekspos adalah sisi sebaliknya
Redscale basic02 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Jika kita bicara lebih detail maka sebuah lapisan film warna terdiri atas 3 layer (lapis) warna. Secara normal, lapisan pertama yang akan terekspos cahaya adalah lapisan biru kemudian berturut-turut hijau dan lapisan akhir adalah warna merah.
Akan tetapi jika kita balik untuk redscale maka lapisan pertama yang terkena cahaya adalah warna merah kemudian hijau dan (sedikit atau bahkan tidak terekspos) biru sehingga foto yang dihasilkan akan cenderung (tone-nya) gradasi merah.
Jika kita menggunakan kamera analog, untuk menggunakan teknik redscale ini kita harus memutar ulang terlebih dahulu film warna yang akan kita pake ke canister (selongsong) film yang masih kosong sehingga posisi putar filmnya akan terbalik. Atau anda juga dapat membelinya langsung (film redscale) ke teman-teman lomografi (tapi harganya tidak murah dan sedikit ‘kurang wajar’ untuk film sekelas itu).
upi redscale Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Baiklah, sekarang kita langsung aja belajar membuat kamera pinhole untuk teknik redscale ini. Salah satu keuntungan menggunakan kamera pinhole untuk redscale adalah kita tidak perlu untuk menggulung/memutar film yang akan kita gunakan ke sebuah canister kosong karena dengan desain kamera yang kita buat sendiri tentu saja kita akan lebih mudah menyesuaikan dengan kebutuhan kita.

Spesifikasi kamera :
  • Jenis kamera : Kamera Pinhole Redscale (Kamera Lubang Jarum)
  • Dimensi : 130 x 60 x 50mm
  • Media rekam : Film Negatif warna 135mm
  • Jumlah lubang jarum : 1 buah
  • Focal length : 40 mm
  • F-stop : 116.67
make your own redscale pinhole camera 01 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Bahan-bahan yang perlu dipersiapkan antara lain:
  1. Karton hitam (bisa juga diganti dengan cat hitam)
  2. Karton tebal 2-3 mm
  3. Penggaris
  4. Lem
  5. Alat tulis
  6. Canister (selongsong) film bekas/kosong
  7. Film negative warna 135 mm
  8. Alat potong (cutter)
  9. Gunting
  10. Piring kue (alumunium bolak-balik)
  11. Jarum
make your own redscale pinhole camera 02 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Langkah pertama adalah buatlah pola dasar kamera seperti pada ilustrasi di atas pada kertas/karton tebal. Pola ini akan kita gunakan untuk alas dan bagian atas belakang badan kamera.
make your own redscale pinhole camera 03 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Kemudian potong karton sesuai dengan pola yang sudah kita bikin sehingga kita akan mendapatkan 2 (dua) potongan seperti ilustrasi di atas.
make your own redscale pinhole camera 04 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Selanjutnya potong kertas yang akan berfungsi sebagai badan (body) kamera dengan ketinggian 5 cm. Kemudian tempelkan potongan tersebut ke bagian alas kamera. Yang perlu diperhatikan pada langkah ini adalah kita juga perlu untuk membuat 2 (dua) potongan kertas/karton yang akan kita tempelkan di bagian belakang sehingga akan terbentuk jalur/rel setinggi 3.6 cm untuk film.
make your own redscale pinhole camera 05 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Setelah bagian vertical badan kamera sudah menempel maka kita perlu melapisnya dengan karton hitam atau anda juga dapat menggantinya dengan mengecat hitam seluruh bagian dalam badan kamera.
make your own redscale pinhole camera 06 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Langkah berikutnya adalah tempelkan bagian atas badan kamera setelah terlebih dahulu kita melubanginya untuk tempat masuk pemutar film. Jangan lupa juga untuk melapisi bagian dalam tutup badan kamera tersebut dengan karton hitam atau mengecatnya.
Sekarang kita sudah mempunyai bagian belakang badan kamera.
make your own redscale pinhole camera 07 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Setelah bagian belakang badan kamera sudah jadi maka langkah berikutnya adalah membuat tutup bagian depan kamera.
Untuk menghindari kebocoran sinar masuk ke bagian dalam kamera dan agar lebih presisi maka potonglah karton seukuran sisi terluar lubang bagian depan badan kamera. Selanjutnya buatlah 2 (dua) garis diagonal yang saling memotong (untuk mencari bagian tengah) kemudian buatlah kotak seukuran 1x1cm dan potong bagian tersebut seperti ilustrasi di atas.
make your own redscale pinhole camera 08 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Langkah berikut adalah kita akan membuat apa yang disebut dengan lensa pada kamera pinhole (kamera lubang jarum) dengan menggunakan piring kue yang terbuat dari alumunium bolak-balik. Caranya adalah dengan memotong piring alumunium tersebut dengan ukuran 2 x 2 cm. Piring kue alumunium ini sudah cukup tipis sehingga kita tidak perlu lagi mengampelas untuk menipiskannya. Jika anda tidak berhasil menemukan piring kue tersebut anda juga dapat menggantinya dengan menggunakan kaleng bekas minuman ringan (softdrink). Namun karena kaleng bekas minuman ringan ini cukup tebal maka anda perlu untuk menipiskannya dengan cara mengampelasnya.
Selanjutnya kita akan melubangi alumunium tersebut dengan ujung jarum. Ukuran/diameter lubang jarum kira-kira adalah 0,2 – 0,3 mm. Karena kita membuat kamera dengan manual buatan tangan (handmade) maka ketepatan diameter adalah dengan ilmu kira-kira. Cara memastikan ukuran adalah cobalah untuk menerawang lubang yang telah kita bikin ke arah cahaya. Ukuran yang kita dianggap pas/tepat adalah ketika masih terlihat serat-serat logam pada saat lubang kita terawang ke arah cahaya.
Catatan:
  • Semakin besar ukuran lubang berarti nilai F-Stop kamera bertambah kecil (ruang tajam kamera /ketajaman gambar berkurang) akan tetapi waktu ekspose (pemotretan) akan bertambah cepat
  • Sebaliknya semakin kecil lubang maka nilai F-Stop akan bertambah besar yang berarti ketajaman gambar bertambah tapi waktu pengambilan gambar juga akan bertambah lama.
make your own redscale pinhole camera 09 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Berikutnya kita akan menempelkan ‘lensa’ alumunium ujung jarum tersebut ke bagian tengah penutup depan badan kamera dengan menggunakan lakban hitam. Kemudian lapisi potongan karton tersebut dengan kertas hitam atau anda juga dapat mengecatnya dengan warna hitam doff.
make your own redscale pinhole camera 10 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Selanjutnya potong dan tempelkan karton setinggi 3.5cm pada bagian depan tutup kamera sehingga akan membentuk ruang dengan ukuran sisi terluar 4.5 x 6.5 cm. Ruangan ini berfungsi sebagai batas per frame foto untuk sekali jepretnya.
make your own redscale pinhole camera 11 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Kemudian potong dan tempelkan karton sekeliling sisi luar tutup badan kamera kita. Pastikan ujung-ujung karton tersebut saling menempel dengan rapi dan tidak bocor untuk menghindari kegagalan foto. Jangan lupa juga untuk melapisi seluruh bagian dalam tutup badan kamera dengan karton hitam atau mengecatnya dengan warna hitam doff.
make your own redscale pinhole camera 12 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Pasangkan penutup bagian depan badan kamera tersebut ke bagian belakangnya sehingga sekarang kita sudah mempunyai badan kamera pinhole redscale. Langkah berikutnya adalah membuat shutter. Jenis yang akan kita gunakan adalah sliding shutter. Perhatikan 2 (dua) potongan bagian shutter kamera yang akan kita gunakan tersebut.
make your own redscale pinhole camera 13 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Tempelkan kedua potongan sliding shutter ke tutup badan kamera sehingga sekarang kita sudah benar-benar memiliki sebuah kamera pinhole redscale secara utuh. Untuk pemutar film, saya menggunakan barang bekas berupa tutup belakang spidol yang di’coak’ sehingga dapat tepat masuk ke bagian pemutar di canister film.
make your own redscale pinhole camera 14 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Setelah kamera sudah jadi maka langakh selanjutnya yaitu bongkar sebuah canister (selongsong) film bekas/kosong dan balikkan as pemutar sehingga canister tersebut akan saling berhadapan dengan film yang akan kita pakai. Fungsi canister ini adalah sebagai wadah penerima untuk menggulung film yang telah kita jepretkan.
make your own redscale pinhole camera 15 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Untuk mempermudah, pada canister kosong yang telah kita balik pemutarnya tersebut, pasangkan potongan film bekas yang akan berfungsi sebagai penarik/penyambung dengan film baru yang akan kita pakai. Kemudian sambungkan kedua film tersebut dengan menggunakan isolasi (gunakan isolasi setipis mungkin untuk memperlancar masuk).
make your own redscale pinhole camera 16 Make Your Own Redscale Pinhole Camera
Voilaa.. sekarang anda tinggal memasangkan film yang sudah kita sambung tadi ke dalam kamera yang baru kita bikin. Jika anda sudah terbiasa maka pasangkan film ini di dalam changing bag atau di dalam kamar gelap (lumayan ngirit 1 frame hehe) atau jika anda belum terbiasa maka anda juga dapat melakukannya di tempat yang cukup terang.
Pada posisi ilustrasi di atas, film yang masih baru/belum terpakai ada di sebelah kanan dan sebelah kiri adalah canister kosong. Jika anda membuat kamera sesuai dengan ukuran yang ada pada langkah-langkah di atas maka untuk menggulung 1 frame film yang sudah di jepret adalah 1 ¾ putaran atau 630 derajat.
Selamat mencoba dan jangan ikut untuk bereksperimen kawan!!
Catatan:
Berdasarkan pengalaman, setiap merek film akan menghasilkan tone warna merah yang berbeda pula.
redscale pinhole Make Your Own Redscale Pinhole Camera

Kamera lubang jarum

Kamera lubang jarum

Tahukan anda, bahwa kamera pertama di dunia dulu dapat bekerja baik, padahal tidak berlensa? Dan uniknya, kamera tidak berlensa ini belum juga punah, karena masih sering dipakai hingga saat ini, kita biasa menyebutnya dengan kamera lubang jarum.


Kamera tanpa lensa ini telah dipakai sejak dulu kala. Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles dan Euclid telah mendeskripsikan teknik tersebut. Begitu pula, pada abad kelima, seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah bermain-main dengan teknik ini, yang ternyata memang sederhana namun bekerja dengan cukup baik.

Bayangkan bahwa anda memiliki sebuah ruang kamar yang benar-benar tertutup rapat, kecuali pada sebuah lubang jarum di salah satu sisinya. Gelombang cahaya akan ‘bocor’ memasuki lubang ini, sehingga sebuah citra akan terbentuk pada sisi dinding yang berseberangan dengan ‘lubang jarum’. Seperti terlihat pada gambar, citra yang terbentuk menyerupai objek yang terletak di luar ruang kamar, hanya saja terproyeksikan secara terbalik.cara membuat kamera lubang jarum.
1.Gunakan kaleng atau kotak kecil sebagai badan kamera. Kemarin yang digunakan untuk kamera adalah kaleng biskuit.
2.Keseluruhan badan kamera (interior maupun eksteriornya) di cat hitam (biasanya pake cat doff bukan yang glossy) untuk mencegah adanya refleksi cahaya
3.Buat sebuah lubang kecil di salah satu sisi sebagai jalan masuk cahaya (diafragma). Bila lubang terlalu besar, tutup lubang dengan aluminium, lalu lubangi aluminium dengan jarum.
4.Tempelkan sebuah penutup yang berfungsi sebagai rana (bisa menggunakan lakban hitam) di lubang tersebut untuk mencegah masuknya cahaya saat kita sedang tidak melakukan pemotretan. Untuk mengecek apakah lubang tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan, kita dapat mengetahuinya dengan melihat ke dalam sisi belakang kamera.
5.Pada sisi dalam kaleng a.k.a kamera yang berhadapan dengan lubang tersebut, tempelkan juga sebuah double tape untuk menahan kertas foto (biasanya memakai lakban hitam dengan sisi yang lengket ada diluar)
6.Sebagai media perekam cahaya, kita bisa memakai film atau kertas foto. Kertas foto lebih banyak dipilih karena lebih mudah dipegang dan mudah untuk memasangnya di safelight. Sedangkan jika menggunakan film, harus dipasang pada ruang yang gelap total. Yang perlu diperhatikan, kertas foto kurang sensitif terhadap cahaya jika dibandingkan dengan film.
7.Pasang kertas foto yang akan kita gunakan, dengan cara menempelkannya pada dinding dalam kamera pada arah yang berlawanan dengan lubang jarum. Emulsinya harus terletak berhadapan dengan lubang jarum (sisi yang mengandung emulsi biasanya terasa agak lengket bila dipegang)

catatan:
1. Semakin besar lubang, dan semakin lama bukaan lubang: maka citra menjadi semakin terang, tapi detilnya semakin kabur.
2. Semakin kecil lubang, dan semakin singkat bukaan lubang: maka citra menjadi semakin gelap, tapi detilnya semakin tajam.

Kamera lubang jarum adalah kamera primitif (kuno banget)  yang banyak digemari pada zaman sekarang. Kamera ini murah meriah, karena dapat dibuat dari kotak pensil kaleng, kardus, dan berbagai barang bekas di sekitar kita.
Cara membuat kamera lubang jarum cukup mudah. Siapkan kotak pensil kaleng yang sudah tidak dipakai. Ambil tutupnya, lalu lubangi tepat di tengah tutup itu. Buat lubang dengan diameter 0,5 cm. Kemudian, cat bagian dalam kotak pensil itu dengan cat hitam agar ruang dalam kotak pensil itu gelap gulita dan tidak memantulkan cahaya.
Ambil aluminimum foil. Guntinglah sekitar 5x5 cm. Kemudian, tempelkan potongan aluminium foil itu menutupi lubang pada tutup kotak pensil. Rekatkan kuat-kuat dengan plester hitam. Setelah itu, ambil jarum dan lubangi aluminium foil itu. Tutup bagian luar lubang jarum itu dengan plester hitam. Plester di bagian luar lubang ini berfungsi sebagai jendela kamera untuk memotret.
Untuk film, kita dapat membeli kertas emulsi atau kertas negatif film. Harga per lembarnya sekitar Rp2.000,00. Letakkan kertas film di dalam kotak pensil. Usahakan agar posisinya tidak bergeser.
Memasukkan kertas film ke dalam kamera, atau mengeluarkannya, harus dilakukan dalam ruang yang gelap. Sebab, kertas film akan rusak jika terkena cahaya. Setelah kertas film masuk dalam kamera kotak pensil, maka kita siap memotret.
Memotret dengan kamera lubang jarum tidak boleh bergerak agar hasil fotonya tajam. Karena itu, selain membuat kamera, kita juga harus membuatkan kakinya. Jika tidak mau repot, kita dapat gunakan kursi atau memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk menopang kamera.
001-kamera lubang jarum3
Selain foto hitam putih, kamera lubang jarum dapat digunaka untuk memotret dengan film berwarna.
Cara memotretnya cukup mudah. Kita tinggal membuka plester hitam yang menutupi lubang jarum.Ketika plester dibuka, cahaya akan masuk menyinari ruangan dalam kamera. Cahaya itu akan mengenai permukaan kertas film di dalamnya.
Kita harus menghitung berapa lama plester dibuka. Jika terlalu lama, cahaya yang masuk terlalu banyak. Terlalu banyak cahaya akan membuat foto menjadi terlalu terang, bahkan bisa putih saja hasilnya. Sebaliknya, jika terlalu sebentar membuka plesternya, cahaya yang menyinari kertas film akan sedikit sekali. Akibatnya, hasil foto menjadi gelap.
Membuka dan menutup plester memang harus pas waktunya. Karena itu, biasanya, memotret dengan kamera lubang jarum tidak langsung menghasilkan foto yang bagus. Apalagi, setelah memotret, masih ada proses cuci cetak film yang juga harus dilakukan dengan tepat.
Kenapa, sih, mesti susah payah memotret dengan kamera primitif? Kan, sudah banyak kamera digital yang tinggal tekan tombol, jadi deh!
Memotret dengan kamera lubang jarum tidak hanya demi menikmati hasil fotonya saja, tetapi juga untuk menikmati proses memotret sampai mencetaknya. Memang ribet, sih. Akan tetapi, ketika berhasil membuat foto yang bagus dengan kamera kuno, rasanya puaaasss banget. Di situlah letak kenikmatannya.
Fotografi kamera lubang jarum cukup banyak penggemarnya, lo. Buktinya, banyak perkumpulan fotografi kamera lubang jarum di Indonesia saat ini

Sumber:
http://www.untuksemua.com/cinematografi-fotografi/kamera-lubang-jarum-9491/