Saturday, May 3, 2014

Kamera lubang jarum

Kamera lubang jarum

Tahukan anda, bahwa kamera pertama di dunia dulu dapat bekerja baik, padahal tidak berlensa? Dan uniknya, kamera tidak berlensa ini belum juga punah, karena masih sering dipakai hingga saat ini, kita biasa menyebutnya dengan kamera lubang jarum.


Kamera tanpa lensa ini telah dipakai sejak dulu kala. Pada abad keempat, sejumlah tokoh Yunani seperti Aristoteles dan Euclid telah mendeskripsikan teknik tersebut. Begitu pula, pada abad kelima, seorang filsuf Cina bernama Mo Jing juga telah bermain-main dengan teknik ini, yang ternyata memang sederhana namun bekerja dengan cukup baik.

Bayangkan bahwa anda memiliki sebuah ruang kamar yang benar-benar tertutup rapat, kecuali pada sebuah lubang jarum di salah satu sisinya. Gelombang cahaya akan ‘bocor’ memasuki lubang ini, sehingga sebuah citra akan terbentuk pada sisi dinding yang berseberangan dengan ‘lubang jarum’. Seperti terlihat pada gambar, citra yang terbentuk menyerupai objek yang terletak di luar ruang kamar, hanya saja terproyeksikan secara terbalik.cara membuat kamera lubang jarum.
1.Gunakan kaleng atau kotak kecil sebagai badan kamera. Kemarin yang digunakan untuk kamera adalah kaleng biskuit.
2.Keseluruhan badan kamera (interior maupun eksteriornya) di cat hitam (biasanya pake cat doff bukan yang glossy) untuk mencegah adanya refleksi cahaya
3.Buat sebuah lubang kecil di salah satu sisi sebagai jalan masuk cahaya (diafragma). Bila lubang terlalu besar, tutup lubang dengan aluminium, lalu lubangi aluminium dengan jarum.
4.Tempelkan sebuah penutup yang berfungsi sebagai rana (bisa menggunakan lakban hitam) di lubang tersebut untuk mencegah masuknya cahaya saat kita sedang tidak melakukan pemotretan. Untuk mengecek apakah lubang tersebut telah sesuai dengan yang diinginkan, kita dapat mengetahuinya dengan melihat ke dalam sisi belakang kamera.
5.Pada sisi dalam kaleng a.k.a kamera yang berhadapan dengan lubang tersebut, tempelkan juga sebuah double tape untuk menahan kertas foto (biasanya memakai lakban hitam dengan sisi yang lengket ada diluar)
6.Sebagai media perekam cahaya, kita bisa memakai film atau kertas foto. Kertas foto lebih banyak dipilih karena lebih mudah dipegang dan mudah untuk memasangnya di safelight. Sedangkan jika menggunakan film, harus dipasang pada ruang yang gelap total. Yang perlu diperhatikan, kertas foto kurang sensitif terhadap cahaya jika dibandingkan dengan film.
7.Pasang kertas foto yang akan kita gunakan, dengan cara menempelkannya pada dinding dalam kamera pada arah yang berlawanan dengan lubang jarum. Emulsinya harus terletak berhadapan dengan lubang jarum (sisi yang mengandung emulsi biasanya terasa agak lengket bila dipegang)

catatan:
1. Semakin besar lubang, dan semakin lama bukaan lubang: maka citra menjadi semakin terang, tapi detilnya semakin kabur.
2. Semakin kecil lubang, dan semakin singkat bukaan lubang: maka citra menjadi semakin gelap, tapi detilnya semakin tajam.

Kamera lubang jarum adalah kamera primitif (kuno banget)  yang banyak digemari pada zaman sekarang. Kamera ini murah meriah, karena dapat dibuat dari kotak pensil kaleng, kardus, dan berbagai barang bekas di sekitar kita.
Cara membuat kamera lubang jarum cukup mudah. Siapkan kotak pensil kaleng yang sudah tidak dipakai. Ambil tutupnya, lalu lubangi tepat di tengah tutup itu. Buat lubang dengan diameter 0,5 cm. Kemudian, cat bagian dalam kotak pensil itu dengan cat hitam agar ruang dalam kotak pensil itu gelap gulita dan tidak memantulkan cahaya.
Ambil aluminimum foil. Guntinglah sekitar 5x5 cm. Kemudian, tempelkan potongan aluminium foil itu menutupi lubang pada tutup kotak pensil. Rekatkan kuat-kuat dengan plester hitam. Setelah itu, ambil jarum dan lubangi aluminium foil itu. Tutup bagian luar lubang jarum itu dengan plester hitam. Plester di bagian luar lubang ini berfungsi sebagai jendela kamera untuk memotret.
Untuk film, kita dapat membeli kertas emulsi atau kertas negatif film. Harga per lembarnya sekitar Rp2.000,00. Letakkan kertas film di dalam kotak pensil. Usahakan agar posisinya tidak bergeser.
Memasukkan kertas film ke dalam kamera, atau mengeluarkannya, harus dilakukan dalam ruang yang gelap. Sebab, kertas film akan rusak jika terkena cahaya. Setelah kertas film masuk dalam kamera kotak pensil, maka kita siap memotret.
Memotret dengan kamera lubang jarum tidak boleh bergerak agar hasil fotonya tajam. Karena itu, selain membuat kamera, kita juga harus membuatkan kakinya. Jika tidak mau repot, kita dapat gunakan kursi atau memanfaatkan benda-benda di sekitar untuk menopang kamera.
001-kamera lubang jarum3
Selain foto hitam putih, kamera lubang jarum dapat digunaka untuk memotret dengan film berwarna.
Cara memotretnya cukup mudah. Kita tinggal membuka plester hitam yang menutupi lubang jarum.Ketika plester dibuka, cahaya akan masuk menyinari ruangan dalam kamera. Cahaya itu akan mengenai permukaan kertas film di dalamnya.
Kita harus menghitung berapa lama plester dibuka. Jika terlalu lama, cahaya yang masuk terlalu banyak. Terlalu banyak cahaya akan membuat foto menjadi terlalu terang, bahkan bisa putih saja hasilnya. Sebaliknya, jika terlalu sebentar membuka plesternya, cahaya yang menyinari kertas film akan sedikit sekali. Akibatnya, hasil foto menjadi gelap.
Membuka dan menutup plester memang harus pas waktunya. Karena itu, biasanya, memotret dengan kamera lubang jarum tidak langsung menghasilkan foto yang bagus. Apalagi, setelah memotret, masih ada proses cuci cetak film yang juga harus dilakukan dengan tepat.
Kenapa, sih, mesti susah payah memotret dengan kamera primitif? Kan, sudah banyak kamera digital yang tinggal tekan tombol, jadi deh!
Memotret dengan kamera lubang jarum tidak hanya demi menikmati hasil fotonya saja, tetapi juga untuk menikmati proses memotret sampai mencetaknya. Memang ribet, sih. Akan tetapi, ketika berhasil membuat foto yang bagus dengan kamera kuno, rasanya puaaasss banget. Di situlah letak kenikmatannya.
Fotografi kamera lubang jarum cukup banyak penggemarnya, lo. Buktinya, banyak perkumpulan fotografi kamera lubang jarum di Indonesia saat ini

Sumber:
http://www.untuksemua.com/cinematografi-fotografi/kamera-lubang-jarum-9491/

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.