Bumi Memiliki Jiwa Dan Hidup?
Salah satu hipotesis revolusioner pernah diusulkan oleh seorang ahli
kimia atmosfer diakhir tahun 1970-an. Hipotesis ini yang dikenal sebagai
Hipotesis Gaia yang menyatakan bahwa Bumi hidup. Hipotesis Gaia
menyatakan bahwa fungsi planet Bumi sebagai organisme tunggal yang
mempertahankan kondisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.
Hipotesis Gaia dirumuskan oleh James Lovelock di pertengahan
tahun 1960-an, pernah diterbitkan dalam sebuah buku pada tahun 1979
dimana ide kontroversial yang dikemukannya telah melahirkan ide menarik
dan penelitian baru selanjutnya. Pernyataan memberi banyak pelajaran
berguna tentang interaksi fisik, kimia, geologi, dan proses biologis di
Bumi.
Hipotesis Gaia, Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan
Hipotesis Gaia merupakan titik awal yang baik dalam studi
Oceanografi, sangat membantu dalam memberikan gambaran luas tentang
berbagai jenis proses yang terjadi di Bumi. Sejak zaman kuno, konsep
Bumi telah menjadi bagian dari budaya manusia dalam satu bentuk atau
gambaran lain, hampir semua orang mengetahui fakta tentang Bumi sebagai
Ibu Pertiwi. Akan tetapi, siapakah sebenarnya Ibu Pertiwi? Bumi yang dianggap mati, ternyata hidup,.... dia memiliki jiwa yang tak mati.
Nama Hopi (suku Indian) dalam makna Ibu Pertiwi tak lain adalah Tapuat,
artinya ibu dan anak yang disimbolkan berbentuk lingkaran konsentris
atau kotak. Bentuk ini melambangkan siklus kehidupan, roh kembali
terlahir, jalan duniawi, dan kembali ke alam spiritual. Garis dan ayat
yang pernah tertulis dalam berbagai teks dan kitab, merupakan rencana
universal Sang Pencipta dan jalan yang menegaskan bahwa 'Manusia harus
mengikuti jalan untuk mencari pencerahan'.
Dalam literatur agama dan kitab terdahulu setidaknya telah menyinggung
Bumi yang memiliki jiwa, salah satunya juga tertulis dalam Quran Surat
Fussilat disebutkan:
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS 41:11)
Selain itu, definisi Ibu Pertiwi juga ditemukan dalam kisah Dewi Hindu
Kali. Dia dianggap sebagai sumber kekuatan semesta yang mewakili semua
hal baik dan buruk di alam semesta. Konon, Dewi Kali menciptakan,
menjaga, dan menghancurkan, juga dikenal sebagai 'Kapal yang melintasi
Samudra Kehidupan'. Sementara orang Yunani kuno menyebut dewi Bumi
dengan nama Ge atau Gaia, dimana Gaia mewujudkan gagasan Ibu Pertiwi,
sumber kehidupan dan yang mati, sebuah entitas mutlak yang membentuk
bumi. Seperti Kali, Gaia dikenal lembut, feminin dan memelihara, tetapi
juga kejam pada siapapun yang melintasi dirinya. Awalan 'Ge' dalam kata
geologi dan geografi telah menjadi inspirasi dan diambil dari akar kata
Yunani yang merujuk ke Bumi.
Sejauh ini, James Lovelock mengambil ide Ibu Pertiwi satu langkah lebih
jauh dan memberikan perkembangan baru dalam pengetahuan modern. Lovelock
mendefinisikan Gaia dalam hipotesis sebagai entitas kompleks yang
melibatkan biosfer bumi, atmosfer, lautan, dan tanah. Totalitas
merupakan umpan balik atau Sistem Cybernetic yang bertujuan menjelaskan
lingkungan fisik dan kimia yang optimal bagi kehidupan di planet ini.
Melalui Hipotesis Gaia, Bumi menopang semacam Homeostasis, pemeliharaan
kondisi relatif konstan.
Hipotesis Gaia
menyajikan gagasan bahwa bumi merupakan entitas kehidupan tunggal, ide
ini bukanlah hal baru. James Hutton seorang bapak Geologi yang hidup
ditahun 1700-an, pernah menggambarkan bumi sebagai 'semacam
Superorganisme'. Begitu pula Lewis Thomas, seorang dokter menulis
tentang misteri Bumi dalam koleksi 'The Lives of Cell', dia
menyebutkan.... 'saya pernah mencoba memikirkan bumi, seperti organisme
tetapi tidak menghilang... sangat mirip dengan sel tunggal'.
Maka muncullah filosofis yang menyebut Bumi sebagai sel, organisme, atau
superorganism yang sebagian besar merupakan masalah semantik. Bumi
bertindak mengatur aliran energi dan daur ulang materi, input energi
dari matahari terjadi dengan laju konstan dan semuanya praktis tidak
terbatas. Energi ini digunakan Bumi melalui proses panas atau
fotosintesis, dan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi
gelombang panjang. Sementara massa Bumi, material, semuanya terbatas
kecuali penambahan massa datang dari meteor yang jatuh ke Bumi.
Hipotesis Gaia telah merangsang kesadaran baru terkait segala sesuatu di
planet Bumi dan dampaknya kepada manusia dalam proses global, segalanya
tidak terpisahkan antara Bumi dan kehidupan didalamnya. Segala sesuatu
yang terjadi di Bumi termasuk deforestasi, reboisasi, kenaikan dan
penurunan emisi karbon dioksida, pembukaan dan penanaman lahan
pertanian, semua memiliki mempengaruh besar di planet ini. Bagian
tersulit ide Hipotesis Gaia adalah bagaimana menentukan apakah efek ini
bersifat positif atau negatif.
Jika Bumi memang mengatur segala sesuatunya sendiri, maka akan menyesuaikan dengan dampak manusia. Tetapi penyesuaian ini bisa saja bertindak mengecualikan manusia, seperti ketersediaan oksigen ke atmosfer oleh bakteri fotosintetik bertindak sendiri, seperti inilah inti dari hipotesis Gaia. James Lovelock bekerja sama dengan ilmuwan terkemuka diantaranya Lynn Margulis, mereka menjelaskan hipotesis Gaia yaitu 'Hidup atau biosfer, mengatur atau mempertahankan iklim dan komposisi atmosfer yang paling optimal untuk dirinya sendiri'.
Melekat dalam penjelasan ini adalah gagasan bahwa biosfer, atmosfer,
litosfer dan hidrosfer berada dalam keseimbangan yang mempertahankan
kondisi homeostatis. Seperti tubuh manusia, dimana proses dalam tubuh
memastikan suhu konstan, pH darah, keseimbangan elektrokimia, dll.
Hipotesis Gaia dapat dilihat dalam studi fisiologi bumi dimana lautan
dan sungai dianggap sebagai darah bumi, atmosfer sebagai paru-paru,
tanah sebagai tulang bumi dan organisme hidup dianggap sebagai indra
bumi. Hal inilah yang membuat Lovelock menyebutnya ilmu geophysiology,
fisiologi Bumi.
Proses Planetary diatur organisme sekaligus memberikan bukti hipotesis
Gaia, tetapi tidak membuktikan keberadaannya. Setelah beberapa dekade,
perkembangan pengetahuan mendukung hipotesis Gaia justru membuktikan
bahwa planet Bumi sebenarnya hidup, mengatur dirinya sendiri, maka
hipotesis Gaia bisa saja berubah menjadi teori. Hipotesis Gaia hanya
sebuah ide yang merangsang pemikiran dan menghasilkan penelitian ilmiah
yang akan membantu manusia untuk lebih memahami planet Bumi.
Sumber : http://www.isains.com/2014/08/hipotesis-gaia-bumi-memiliki-jiwa-dan.html#ixzz3K9igsILP