Wednesday, November 26, 2014

Hipotesis Gaia

Bumi Memiliki Jiwa Dan Hidup?

Salah satu hipotesis revolusioner pernah diusulkan oleh seorang ahli kimia atmosfer diakhir tahun 1970-an. Hipotesis ini yang dikenal sebagai Hipotesis Gaia yang menyatakan bahwa Bumi hidup. Hipotesis Gaia menyatakan bahwa fungsi planet Bumi sebagai organisme tunggal yang mempertahankan kondisi yang diperlukan untuk kelangsungan hidupnya.
Hipotesis Gaia dirumuskan oleh James Lovelock di pertengahan tahun 1960-an, pernah diterbitkan dalam sebuah buku pada tahun 1979 dimana ide kontroversial yang dikemukannya telah melahirkan ide menarik dan penelitian baru selanjutnya. Pernyataan memberi banyak pelajaran berguna tentang interaksi fisik, kimia, geologi, dan proses biologis di Bumi. 

Hipotesis Gaia, Sudut Pandang Ilmu Pengetahuan

Hipotesis Gaia merupakan titik awal yang baik dalam studi Oceanografi, sangat membantu dalam memberikan gambaran luas tentang berbagai jenis proses yang terjadi di Bumi. Sejak zaman kuno, konsep Bumi telah menjadi bagian dari budaya manusia dalam satu bentuk atau gambaran lain, hampir semua orang mengetahui fakta tentang Bumi sebagai Ibu Pertiwi. Akan tetapi, siapakah sebenarnya Ibu Pertiwi? Bumi yang dianggap mati, ternyata hidup,.... dia memiliki jiwa yang tak mati.
Nama Hopi (suku Indian) dalam makna Ibu Pertiwi tak lain adalah Tapuat, artinya ibu dan anak yang disimbolkan berbentuk lingkaran konsentris atau kotak. Bentuk ini melambangkan siklus kehidupan, roh kembali terlahir, jalan duniawi, dan kembali ke alam spiritual. Garis dan ayat yang pernah tertulis dalam berbagai teks dan kitab, merupakan rencana universal Sang Pencipta dan jalan yang menegaskan bahwa 'Manusia harus mengikuti jalan untuk mencari pencerahan'.
Dalam literatur agama dan kitab terdahulu setidaknya telah menyinggung Bumi yang memiliki jiwa, salah satunya juga tertulis dalam Quran Surat Fussilat disebutkan:
Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa". Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS 41:11)
Selain itu, definisi Ibu Pertiwi juga ditemukan dalam kisah Dewi Hindu Kali. Dia dianggap sebagai sumber kekuatan semesta yang mewakili semua hal baik dan buruk di alam semesta. Konon, Dewi Kali menciptakan, menjaga, dan menghancurkan, juga dikenal sebagai 'Kapal yang melintasi Samudra Kehidupan'. Sementara orang Yunani kuno menyebut dewi Bumi dengan nama Ge atau Gaia, dimana Gaia mewujudkan gagasan Ibu Pertiwi, sumber kehidupan dan yang mati, sebuah entitas mutlak yang membentuk bumi. Seperti Kali, Gaia dikenal lembut, feminin dan memelihara, tetapi juga kejam pada siapapun yang melintasi dirinya. Awalan 'Ge' dalam kata geologi dan geografi telah menjadi inspirasi dan diambil dari akar kata Yunani yang merujuk ke Bumi.
Hipotesis Gaia
Sejauh ini, James Lovelock mengambil ide Ibu Pertiwi satu langkah lebih jauh dan memberikan perkembangan baru dalam pengetahuan modern. Lovelock mendefinisikan Gaia dalam hipotesis sebagai entitas kompleks yang melibatkan biosfer bumi, atmosfer, lautan, dan tanah. Totalitas merupakan umpan balik atau Sistem Cybernetic yang bertujuan menjelaskan lingkungan fisik dan kimia yang optimal bagi kehidupan di planet ini. Melalui Hipotesis Gaia, Bumi menopang semacam Homeostasis, pemeliharaan kondisi relatif konstan.
Hipotesis Gaia menyajikan gagasan bahwa bumi merupakan entitas kehidupan tunggal, ide ini bukanlah hal baru. James Hutton seorang bapak Geologi yang hidup ditahun 1700-an, pernah menggambarkan bumi sebagai 'semacam Superorganisme'. Begitu pula Lewis Thomas, seorang dokter menulis tentang misteri Bumi dalam koleksi 'The Lives of Cell', dia menyebutkan.... 'saya pernah mencoba memikirkan bumi, seperti organisme tetapi tidak menghilang... sangat mirip dengan sel tunggal'.
Maka muncullah filosofis yang menyebut Bumi sebagai sel, organisme, atau superorganism yang sebagian besar merupakan masalah semantik. Bumi bertindak mengatur aliran energi dan daur ulang materi, input energi dari matahari terjadi dengan laju konstan dan semuanya praktis tidak terbatas. Energi ini digunakan Bumi melalui proses panas atau fotosintesis, dan kembali ke ruang angkasa dalam bentuk radiasi gelombang panjang. Sementara massa Bumi, material, semuanya terbatas kecuali penambahan massa datang dari meteor yang jatuh ke Bumi. 
Hipotesis Gaia telah merangsang kesadaran baru terkait segala sesuatu di planet Bumi dan dampaknya kepada manusia dalam proses global, segalanya tidak terpisahkan antara Bumi dan kehidupan didalamnya. Segala sesuatu yang terjadi di Bumi termasuk deforestasi, reboisasi, kenaikan dan penurunan emisi karbon dioksida, pembukaan dan penanaman lahan pertanian, semua memiliki mempengaruh besar di planet ini. Bagian tersulit ide Hipotesis Gaia adalah bagaimana menentukan apakah efek ini bersifat positif atau negatif.
Jika Bumi memang mengatur segala sesuatunya sendiri, maka akan menyesuaikan dengan dampak manusia. Tetapi penyesuaian ini bisa saja bertindak mengecualikan manusia, seperti ketersediaan oksigen ke atmosfer oleh bakteri fotosintetik bertindak sendiri, seperti inilah inti dari hipotesis Gaia. James Lovelock bekerja sama dengan ilmuwan terkemuka diantaranya Lynn Margulis, mereka menjelaskan hipotesis Gaia yaitu 'Hidup atau biosfer, mengatur atau mempertahankan iklim dan komposisi atmosfer yang paling optimal untuk dirinya sendiri'.
Melekat dalam penjelasan ini adalah gagasan bahwa biosfer, atmosfer, litosfer dan hidrosfer berada dalam keseimbangan yang mempertahankan kondisi homeostatis. Seperti tubuh manusia, dimana proses dalam tubuh memastikan suhu konstan, pH darah, keseimbangan elektrokimia, dll. Hipotesis Gaia dapat dilihat dalam studi fisiologi bumi dimana lautan dan sungai dianggap sebagai darah bumi, atmosfer sebagai paru-paru, tanah sebagai tulang bumi dan organisme hidup dianggap sebagai indra bumi. Hal inilah yang membuat Lovelock menyebutnya ilmu geophysiology, fisiologi Bumi.
Proses Planetary diatur organisme sekaligus memberikan bukti hipotesis Gaia, tetapi tidak membuktikan keberadaannya. Setelah beberapa dekade, perkembangan pengetahuan mendukung hipotesis Gaia justru membuktikan bahwa planet Bumi sebenarnya hidup, mengatur dirinya sendiri, maka hipotesis Gaia bisa saja berubah menjadi teori. Hipotesis Gaia hanya sebuah ide yang merangsang pemikiran dan menghasilkan penelitian ilmiah yang akan membantu manusia untuk lebih memahami planet Bumi.

Sumber : http://www.isains.com/2014/08/hipotesis-gaia-bumi-memiliki-jiwa-dan.html#ixzz3K9igsILP

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.