Tuesday, August 27, 2019

Kenapa Ibu Kota Pindah?


Alasan Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, dari Risiko Bencana hingga Terletak di Tengah Indonesia

Senin, 26 Agustus 2019 14:51 WIB

Alasan Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, dari Risiko Bencana hingga Terletak di Tengah Indonesia

Biro Pers / HO via Tribun Kaltim
Berikut beberapa alasan mengapa ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, dari risiko bencana hingga terletak di tengah Indonesia. 
Berikut beberapa alasan mengapa ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, dari risiko bencana hingga terletak di tengah Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Ibu kota Indonesia resmi pindah ke sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Ada beberapa alasan mengapa ibu kota pindah ke Kalimantan Timur, dari risiko bencana hingga lokasinya yang terletak di tengah Indonesia.
Hal ini dijelaskan oleh Presiden Joko Widodo dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/8/2019) siang.
Konferensi pers mengenai pengumuman ibu kota baru disiarkan secara langsung di Kompas TV sekitar mulai pukul 13.00 WIB.
Jokowi menerangkan, rencana untuk memindahkan ibu kota sudah digagas sejak lama.
Bahkan, rencana tersebut sudah ada sejak era Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno.
Menurut Jokowi, Indonesia belum pernah menentukan dan merancang sendiri ibu kotanya.
Lantas, Jokowi mengemukakan alasan mengapa ibu kota Indonesia dipindah.
Pertama, beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa.
Selain itu, bandar udara dan pelabuhan laut terbesar di Indonesia juga ada di Jakarta.
Kedua, beban Pulau Jawa yang semakin berat dengan penduduk sebanyak 150 juta jiwa atau 54 persen dari total penduduk Indonesia.
58 persen PDB ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa.
Pulau Jawa juga menjadi sumber ketahanan pangan.
Beban tersebut akan semakin berat jika ibu kota pemerintahan tetap ada di Pulau Jawa.
Sementara itu, total kebutuhan pendanaan untuk ibu kota baru yakni kurang lebih sebesar 466 triliun Rupiah.
Nantinya, 19 persen pendanaan akan berasal dari APBN.
Pendanaan berasal dari skema kerjasama pengelolaan aset di ibu kota baru dan DKI Jakarta.
Sisanya akan berasal dari Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) serta investasi langsung swasta dan BUMN.
"Kita tidak bisa membiarkan beban Jakarta dan Pulau Jawa yang semakin berat dalam hal kepadatan penduduk. Kemacetan lalu lintas yang sudah terlanjur parah, polusi udara, dan air yang harus segera ditangani," terang Jokowi.
Jokowi mejelaskan, berbagai masalah di Jakarta tersebut bukan kesalahan Pemprov DKI Jakarta.
Namun, hal itu dikarenakan besarnya beban yang diberikan perekonomian Indonesia kepada Pulau Jawa dan Jakarta.
Kesenjangan ekonomi antara Jawa dan luar Jawa terus meningkat, meskipun sejak 2001 telah dilakukan otonomi daerah.
Pemerintah telah melakukan kajian-kajian mendalam dan diintensifkan selama tiga tahun terakhir.
Hasil kajian-kajian tersebut menyimpulkan, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.
Alasan Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur


Ibu kota baru Indonesia telah diputuskan berlokasi di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. (Kompas TV)
Dalam siaran pers, Jokowi menjelaskan beberapa alasan mengapa ibu kota baru berlokasi di Kalimantan Timur.
Pertama, risiko bencana minimal, baik bencana banjir, gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, gunung berapi dan tanah longsor.
Kedua, lokasinya yang strategis.
Ibu kota baru berada di tengah-tengah Indonesia.
Ketiga, lokasi ibu kota baru berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yakni Balikpapan dan Samarinda.
Sementara itu, alasan lainnya adalah bahwa lokasi tersebut memiliki infrastruktur yang relatif lengkap.
Alasan terakhir, ibu kota baru memiliki persediaan lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar.
"Pembangunan ibu kota baru ini bukan satu-satunya upaya pemerintah dalam mengurangi kesenjangan Pulau Jawa dan luar Jawa. Pemerintah juga akan membangun industrialisasi di luar Jawa berbasis hilirisasi sumber daya alam," ujar Jokowi.
Meskipun begitu, kata Jokowi, Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan.
Jakarta akan terus dikembangkan menjadi kota bisnis, keuangan, pusat perdagangan dan jasa berskala regional dan global.
Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan urban regeneration yang dianggarkan sebesar 571 T tetap terus dijalankan.
Jokowi menyebut, pembahasannya juga telah sampai level teknis dan siap dieksekusi.
"Saya paham bahwa pemindahan ibu kota negara ini, termasuk lokasinya, membutuhkan dukungan dan persetujuan DPR. Oleh sebab itu, tadi pagi, saya sudah berkirim surat kepada Ketua DPR RI dengan dilampiri hasil-hasil kajian mengenai calon ibu kota baru tersebut," tutur Jokowi.
Sehubungan dengan hal tersebut, lanjut Jokowi, pemerintah akan segera mempersiapkan Rancangan Undang-Undang untuk disampaikan kepada DPR.
Pemilihan Ibu Kota Baru di Kaltim
Ibu kota baru Indonesia telah diputuskan berlokasi di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Sebelumnya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Sofyan Djalil menyebutkan lokasi ibu kota yang baru akan berada di Provinsi Kalimantan Timur.
"Iya, Kaltim benar," ujar Sofyan di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Namun, Sofyan Djalil masih mengunci rapat lokasi tepat ibu kota baru itu.
Dia tak ingin membocorkan lokasi tersebut sebelum memastikan ketersediaan lahan di lokasi tersebut.
"Tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana,” kata Sofyan.
Menteri ART/Kepala BPN Sofyan Djalil

Menteri ART/Kepala BPN Sofyan Djalil (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)
Menurut Sofyan, begitu lokasi pasti calon ibu kota baru itu diumumkan Presiden Jokowi, pihaknya akan mengamankan kepemilikan lahannya.
"Begitu diputuskan di mana lokasinya, akan kami kunci (lahannya),” ucap dia.
Namun, belum ada setengah hari, pernyataan Sofyan Djalil soal ibu kota baru itu dibantah Jokowi.
Jokowi masih menunggu beberapa kajian sebelum memutuskan di mana lokasi ibu kota baru.
Sayang, mantan Wali Kota Solo itu enggan menjelaskan lebih detil apa kajian yang belum komplet itu.
Menurut dia, kajian tersebut sampai saat ini belum ia terima.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi keterangan kepada wartawan di lokasi tambak garam Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang NTT, Rabu (21/8/2019). POS-KUPANG.COM/RYAN NONGPresiden Joko Widodo (Jokowi) memberi keterangan kepada wartawan di lokasi tambak garam Desa Nunkurus Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang NTT, Rabu (21/8/2019). POS-KUPANG.COM/RYAN NONG (Pos Kupang/Ryan Nong)
Oleh karena itu, belum ada keputusan dan pengumuman soal lokasi persis ibu kota baru.
Pemerintah baru sebatas menentukan, ibu kota pengganti DKI Jakarta akan ada di Pulau Kalimantan.
Ada dua daerah yang hingga saat ini menjadi kandidat kuat sebagai ibu kota baru, yaitu Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.
"Akan kita umumkan pada waktunya, masih nunggu kajian, tinggal satu, dua kajian belum disampaikan kepada saya," kata Jokowi.
Pasca-bantahan Presiden Jokowi, Sofyan Djalil merevisi pernyataannya mengenai lokasi ibu kota baru.
Menurut dia, saat ini lokasi pusat pemerintahan baru belum ditentukan.
"Belum ada keputusan. Tunggu saja," ujar Sofyan, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (22/8/2019).
Ia menyebutkan, lokasi ibu kota baru bakal diumumkan Presiden Jokowi.
Lokasi Ibu Kota Baru
Peta Lokasi Jika Ibu Kota Indonesia di Kaltim. Penyusunan peta ini berdasarkan kajian dari Bappenas RI. Di Kalimantan Timur ada dua kandidat lokasi yakni di Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara dan Bukit Soeharto Kabupaten Kutai Kartanegara.Peta Lokasi Jika Ibu Kota Indonesia di Kaltim. Penyusunan peta ini berdasarkan kajian dari Bappenas RI. Di Kalimantan Timur ada dua kandidat lokasi yakni di Sotek Kabupaten Penajam Paser Utara dan Bukit Soeharto Kabupaten Kutai Kartanegara. (Tribunkaltim.co/HO Bappenas)
Jokowi telah memilih dua provinsi di Kalimantan yang akan jadi calon ibu kota baru, yaitu Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Dari kedua provinsi ini, ada beberapa lokasi yang pernah ditinjau Jokowi sebagai calon ibu kota baru.
Sebut saja Bukit Soeharto di kawasan Taman Hutan Raya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
TINJAU TAHURA - Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Sejumlah Menteri, Pejabat Pemprov dan Bupati Kukar melihat peta lokasi Tahura Bukit Soeharto di titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (7/5). Kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan untuk melihat lahan yang ditawarkan Pemprov Kaltim sebagai lokasi Ibukota Negara yang baru. (TribunKaltim.co/FACHMI RACHMAN)TINJAU TAHURA - Presiden RI Joko Widodo yang didampingi Sejumlah Menteri, Pejabat Pemprov dan Bupati Kukar melihat peta lokasi Tahura Bukit Soeharto di titik KM 35 Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Selasa (7/5). Kedatangan Presiden Joko Widodo beserta rombongan untuk melihat lahan yang ditawarkan Pemprov Kaltim sebagai lokasi Ibukota Negara yang baru. (TribunKaltim.co/FACHMI RACHMAN) (TribunKaltim.co / Fachmi Rahman)
Jokowi juga meninjau Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Selain itu, Jokowi pernah menyambangi kawasan yang disebut 'Kawasan Segitiga.'
Nama Kawasan Segitiga diambil karena daerah itu berada di antara Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Alasan Ibu Kota Pindah ke Kalimantan Timur, dari Risiko Bencana hingga Terletak di Tengah Indonesia, https://www.tribunnews.com/nasional/2019/08/26/alasan-ibu-kota-pindah-ke-kaltim-dari-risiko-bencana-hingga-terletak-di-tengah-indonesia?page=all.
Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Tiara Shelavie


Tuesday, August 6, 2019

Sejarah SEMA/SAMA/WHIRLING DERVSH


SEJARAH TARIAN SUFI (DARVIS WHIRLING DANCE)


1544448_1552523231647951_6210487696217763017_nSejarah Tarian Sufi
Tarian sufi, yang dikenal juga sebagai “the darvishes’ whirling” merupakan salah satu jalan di antara banyak jalan untuk menumbuhkan rasa kasih. Tarian ini dipopulerkan oleh kelompok Mevlevi Order yang dipimpin oleh Sang Maestro, Jalaluddin Rumi (1207-1273) ratusan tahun yang lalu.
Sebagai sebuah pesta, SUFI MEHFIL adalah perayaan ketika seorang “pencari” bertemu “Kekasih-Kasih itu sendiri” yang ternyata berada di dalam diri. Yang menarik, inilah untuk pertama kalinya, Anand Ashram menggelar tarian sufi ini untuk khalayak umum. Biasanya, tarian ini hanya dilakukan dalam lingkungan terbatas, sebagai latihan spiritual untuk hidup secara meditatif. Menurut seorang pelaku meditasi dari Anand Ashram, meditasi memang bukan sekedar duduk diam selama berjam-jam. “Meditasi adalah sikap hidup, yang harus mewarnai setiap pikiran, perkataan dan tindakan kita. Hidup penuh kasih adalah hidup yang meditatif.” Ketika seseorang merasakan cinta yang meluap-luap, tak bisa lain, ia akan merayakan cintanya itu. Ia akan berpesta. Dan sungguh, itu bukan sebuah pesta biasa. Itulah pesta para sufi. Itulah meditasi!
Membangkitkan kembali peradaban suatu Bangsa PESTA PARA SUFI, sengaja dipersembahkan bagi masyarakat luas karena keprihatinan yang mendalam terhadap masih besarnya ancaman perpecahan masyarakat akibat pengkotak-kotakkan berdasarkan suku, etnis maupun agama, hingga saat ini – yang disebabkan karena merosotnya kesadaran akan kehalusan jiwa atau “Rasa” dalam diri manusia. Sufi Mehfil, sebenarnya, hanyalah salah satu bentuk seni bernafaskan spiritualitas dari sekian banyak bentuk lain – yang banyak berkembang di bumi Nusantara sejak dahulu kala – yang bertujuan: membangkitkan “Rasa”, ataupun “Kasih” dalam diri.” Kebangkitan “Rasa”, semestinya menjadi fungsi sekaligus tujuan seni dan budaya dalam membangkitkan kembali peradaban suatu bangsa. Kendati berasal dari tradisi Turki, Tarian Sufi, menyampaikan pesan universal yang sangat penting bagi terciptanya landasan sejati persatuan dan kesatuan Indonesia. Tarian ini, serta nyanyian dari tradisi lain yang juga akan ditampilkan, diharapkan menjadi inspirasi bagi terjadinya kerekatan beragam budaya yang “hidup” di Indonesia saat ini – baik yang datang dari tradisi “lokal” maupun dari “luar”. Persatuan dan kesatuan di Bumi Pertiwi, memang tak seharusnya terperangkap dalam pandangan nasionalisme sempit. Sebagaimana Ibu Pertiwi selama ini memperlakukan mereka yang lahir, datang maupun berkembang di pangkuannya, tanpa pilih kasih. Pengalaman kebersamaan inilah yang dipersembahkan melalui Sufi Mehfil, yang dibawakan oleh mereka yang datang dari beragam suku, etnis dan agama.
Pencetus Tarian Sufi
Pria yang lahir pada 30 September 1273 di Balkh-Afghanistan dan wafat pada 17 Desember 1273 di Konya-Turki ini meninggalkan warisan pemikiran spiritual yang banyak menginspirasi umat Islam. Tari Sufi (Sema) adalah salah satu inspirasi yang ditinggalkan Rumi yang merupakan paduan warna dari tradisi, sejarah, kepercayaan, dan budaya Turki.
Rumi, menurut Profesor Zaki Saritoprak, pakar dan pemerhati pemikiran Jalaluddin Rumi dari Monash University, Australia,berpandangan bahwa kondisi dasar semua yang ada di dunia ini adalah berputar. Tidak ada satu benda dan makhluk yang tidak berputar. “Keadaan ini dikarenakan perputaran elektron, proton, dan neutron dalam atom yang merupakan partikel terkecil penyusun semua benda atau makhluk, jelasnya.
Dalam pemikiran Rumi, lanjut Saritoprak, perputaran partikel tersebut sama halnya dengan perputaran jalan hidup manusia dan perputaran bumi. “Manusia mengalami perputaran, dari tidak ada, ada, kemudian kembali ke tiada,” ujar Saritoprak.
Manusia yang memiliki akal dan kecerdasan membuatnya berbeda dan lebih utama dari ciptaan Allah yang lain. Tarian Sema yang didominasi gerakan berputar-putar, kata Saritoprak, mengajak akal untuk menyatu dengan perputaran keseluruhan ciptaan.
Prosesi Sema menggambarkan perjalanan spiritual manusia dengan menggunakan akal dan cinta dalam menggapai ‘kesempurnaan’,jelas Saritoprak. Itu sebabnya, gerak berputar menjadi ciri Tari Sufi yang dikembangkan Rumi.
Tarian sufi atau tarian yang berputar-putar, kini makin akrab didengar di kalangan masyarakat. Yang menarik dari tarian ini adalah tariannya yang berputar-putar tanpa henti. Dan tarian sufi ini lekat dengan pemikiran sufistik islam. Tak hanya itu, ada banyak filosofi dalam gerakan yang berputar-putar itu. Yang sering terlihat melakukan tarian sufi adalah laki-laki, namun ternyata perempuan juga boleh melakukannya.
Tarian Sufi atau yang dikenal juga sebagai whirling dervishes dianggap dapat menjadi bagian dari meditasi diri yang kaitannya erat dengan Tasawuf. Hal inilah yang membuat para penari Sufi bisa berputar selama berjam-jam tanpa merasa pusing. Bahkan, karena banyak memiliki manfaat, tari Sufi juga banyak dilakukan oleh orang-orang dari negara lain.
Misalnya saja yang dilakukan 999 penari yang menari Sufi dalam acara Harlah Muslimat NU yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Minggu 27 Januari 2019. Banyaknya penari yang ambil bagian dalam acara ini juga membuatnya memecahkan rekor MURI. Namun, selain di Indonesia, nyatanya kamu juga bisa menikmati tarian Sufi langsung dari negeri asalnya, Turki.

Sejarah Tarian Sufi Turki

Whirling Dervish pertama kali dipertunjukkan di wilayah Anatolia Turki sejak abad ke 13. Tarian ini diciptakan oleh seorang pria filsuf sekaligus penyair pada masa itu yang berasal dari Persia bernama Mawlana Jalaludin Rumi (Mevlana Celaleddin Rumi). Konon, ketika Syamsuddin Tabriz guru spiritual Mawlana Jalaluddin Rumi meninggal dunia, ia mengalami kesedihan yang mendalam. Kemudian Rumi mengekspresikan kesedihannya dengan berputar-putar dan menyadari bahwa manusia itu fana.
Tarian Sufi, Tarian Religius Penuh Makna Yang Berasal Dari Turki

Tarian Sufi Turki

Makna Tarian Sufi Turki

Saat Rumi melakukan gerakan berputar, sebenarnya itu tak hanya sekadar berputar-putar saja dalam waktu yang lama. Gerakab berputar itu memiliki makna tersendiri, yaitu untuk menemukan tujuan hidup yan hakiki. Apa itu tujuan hidup yang hakiki? Yaitu mencari Tuhan dan merasakannya dalam gerakan yang berputar, dengan putaran yang berlawanan arah jarum jam. Penari sufi harus menanggalkan semua emosi, agar hanya merasakan kecintaan dan kerinduan yang mendalam pada Tuhan. Tak hanya menanggalkan seluruh emosi, tetapi juga harus memiliki fisik yang kuat. Karena melakukan tarian sufi ini bisa berjam-jam lamanya. Bahkan Rumi, bisa melakukan hingga tiga hari tiga malam.
Sejarah Tarian Sufi Turki

Seorang Penari Sufi Turki

Ketenangan Adalah Kunci Utama Bagi Penari Sufi

Mengapa para penari sufi bisa berputar dan bertahan lama tanpa merasakan pusing? Kunci utamanya adalah ketenangan dan juga harus menghayati makna dari filosofi tarian ini. Dan rahasianya agar tidak pusing juga terletak pada mata yang fokus, tidak terpejam, tidak melirik juga pada kepala yang tidak bergerak.
Makna Tarian Sufi Turki

Penari Sufi Menari Sufi

Kini Perempuan Boleh Melakukan Tarian Sufi

Pada mulanya tarian sufi hanya dikhususkan untuk laki-laki. Akan tetapi, kini di Istanbul, perempuan juga boleh melakukan tarian sufi bersama. D kutip dari CNN, seorang penari sufi perempuan yang berasal dari Turki berpendapat bahwa saat kita ingin menemukan Tuhan dan mencari kekhusukan, maka tak perlu memandang itu laki-laki atau perempuan. Akan tetapi, kenyataan juga tak semua mengamini hal itu. Kota yang cenderung lebih konservatif, kota Konya, perempuan masih dilarang melakukan tarian sufi. sedangkan di Indonesia, tarian sufi umumnya juga masih dilakukan oleh laki-laki saja, karena memang membutuhkan kestabilan emosi yang luar biasa dan fisik yang kuat.
Kini Perempuan Boleh Melakukan Tarian Sufi

Penari Sufi Perempuan

Tempat Terbaik Menyaksikan Tarian Sufi di Turki

  • Galata Mevlevihanesi

Galata Mevlevihanesi adalah tempat pertama yang bisa kamu kunjungi untuk menyaksikan pertunjukkan tarian Sufi. Galata Mevlevihanes atau yang dikenal Kulekapi Mevlevihanesi adalah sebuah museum yang terletak di distrik Mevleviahane, Beyoglu, Istanbul. Tempat ini memiliki sejarah panjang tentang tarian Sufi yang ada di Turki. Bangunan ini diketahui merupakan sebuah pondok sufi pertama yang didirikan pada tahun 1491.
Galata Mevlevihanesi

Galata Mevlevihanesi


Bangunan Galata Mevlevihanesi juga telah direnovasi beberapa kali, karena kerusakan yang terjadi akibat kebakaran dan gempa bumi yang terjadi di Istanbul. Hingga akhirnya, pada masa pemerintahan Sultan Abdulmecid (1823-1861) Galata Mevlevihanesi memiliki desain baru yang dipertahankan hingga saat ini. Saat ini, Galata Mevlevihanesi menjadi salah satu tempat pameran untuk mengenalkan sejarah Sufi, seperti alat musik Sufi, karya seni, foto, dan peta bersejarah yang menunjukkan bekas pondok-pondok di seluruh Turki. Di sini kamu bisa menonton pertunjukan tarian Sufi yang digelar setiap hari Minggu pukul 17.00 waktu setempat.
Ketenangan Adalah Kunci Utama Bagi Penari Sufi
  • Sirkeci Train Station

Salah satu stasiun kereta di Istanbul ini juga menjadi tempat yang dapat kamu kunjungi untuk melihat pertunjukkan tarian Sufi di Turki. Terminal stasiun kereta api ini bersebelahan dengan Tanduk Emas di sebelah barat laut Taman Gulhane dan Istana Topkapi yang terkenal di Turki. Stasiun Sirkeci dibangun pada tahun 1890 oleh Oriental Railway dan merupakan jalur kereta terpenting di era kekaisaran Ottoman yang menghubungkan Eropa dengan Istanbul. Tak hanya itu, stasiun ini pernah menjadi pemberhentian terakhir dari kereta Orient Express yang terkenal dan beroperasi pada tahun 1883 hingga 1977 dari Paris ke Istanbul. Selain bangunannya yang unik, stasiun ini juga menjadi salah satu museum di Turki yang memamerkan benda bersejarah yang ada di beberapa bagian stasiun. Kamu juga bisa menyaksikan tarian Sufi yang digelar secara rutin setiap hari Senin, Selasa, Rabu, dan Minggu, pukul 19.30 waktu setempat dengan biaya masuk tertentu.
Sirkeci Train Station

Sirkeci Train Station

  • Hodjapasha

Tempat terakhir untuk menyaksikan tarian Sufi dan melihat lebih jauh tentang sejarahnya adalah di Hodjapasha. Hodjapasha merupakan sebuah teater di Istanbul, Turki yang menggelar banyak pertunjukkan tari, tak terkecuali tarian Sufi. Hodjapasha dulunya adalah sebuah Hammam (tempat pemandian di Turki) pada era Kekaisaran Ottoman, yang akhirnya direnovasi menjadi salah satu pusat budaya dan pertunjukan di Istanbul yang paling menarik. Hodjapasha juga dilengkapi dengan visual yang menarik dengan pemetaan video secara 360 derajat. Pertunjukkan Tarian Sufi di tempat ini menjadi sangat unik, karena kamu juga bisa melihat pameran yang berisi koleksi benda-benda para penari Sufi (seperti pakaian dan instrumen) hingga patung yang menyerupai aslinya.
Hodjapasha


Hodjapasha

Pertunjukan tersebut berlangsung setiap hari Selasa, Kamis, dan Sabtu pukul 19.00 waktu setempat dan dikenakan biaya masuk sebesar 22 dolar Amerika atau sekitar Rp 300 ribu (yang tiketnya juga dapat dibeli secara online). Pusat pertunjukan berteknologi canggih ini juga menyajikan pertunjukan tari tradisional Turki (termasuk tarian perut), serta pertunjukan tari Ottoman kontemporer yang disebut “White Rose“.

sumber: http://www.tourketurki.com/tarian-sufi-tarian-religius-penuh-makna-yang-berasal-dari-turki/


Monday, August 5, 2019

MATI LAMPU TOTAL

Ini Kronologis Listrik Padam di Jakarta, Banten dan Jawa Barat

Reporter: 

Muhammad Hendartyo

Editor: 

Martha Warta Silaban

Minggu, 4 Agustus 2019 20:38 WIB
Ini Kronologis Listrik Padam di Jakarta, Banten dan Jawa Barat
Meme "saya pamit" diunggah netizen saat pemadaman listrik massal di Pulau Jawa pada Ahad, 4 Agustus 2019. Di media sosial Twitter, tagar #matilampu menempati trending topic. Twitter

TEMPO.COJakarta - Pelaksana tugas atau Plt Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara(Persero) Sripeni Inten Cahyani mengatakan, terjadi gangguan aliran listrik pada Minggu, 4 Agustus 2019 pukul 11.45 lewat 27 detik di Saluran Udara Tegangan Extra Tinggi atau SUTET Ungaran-Pemalang. Titik gangguannya, kata Inten, yaitu sirkuit satu.
"Kemudian disusul sirkuit kedua yang mengalami penurunan tegangan. Ini menyebabkan jaringan Depok dan Tasikmalaya terganggu. Jadi imbas dari Ungaran dan Pemalang sirkuit yang tadi lepas, turun tegangannya lalu menyebabkan Depok dan Tasikmalaya mengalami gangguan," kata Inten di kantor Unit Induk Pusat Pengatur Beban Gandul, Depok, Jawa barat, Minggu, 4 Agustus 2019.
Menurut Inten, kondisi di atas menjadi awal serangkaian pemadaman listrik di sistem jaringan PLN wilayah Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, dan sebagian Jawa Tengah. Pada pukul 11.45 detik 27 untuk jaringan Jawa Timur dan Bali normal.
Begitu juga dengan siste jaringan di Jawa Tengah, normal. Namun untuk wilayah Brebes mengalami gangguan. "Jadi pada 11.48 aman Jawa Timur dan Bali aman. Jawa Barat, Banten, dan Jakarta black out," kata Inten menjelaskan.
Inten mengaku langsung memimpin recovery sistem jaringan listrik di Gandul, Jawa Barat. Ia dan timnya berupaya agar pasokan listrik dari timur ke barat segera tersuplai. "Kami ingin mengabarkan bahwa pukul 16.27 listrik Jawa Timur masuk ke Saguling dan Cirata. Keduanya memiliki peran menstabilkan tegangan listrik."
Setelah pasokan masuk, PLTA Cirata dan Saguling berfungsi menstabilkan jaringan pada pukul 16.27, sehingga dari Cibinong masuk ke Depok dan Gandul. "Atas nama direksi kami meminta maaf kepada pelanggan PLN mengenai kondisi yang tidak menyenangkan ini," kata Inten.
Inten menambahkan bahwa PLN telah berupaya maksimal dan akan melakukan evaluasi internal untuk mencegah padamnya listrik. SUTET 500 kV Ungaran - Pemalang merupakan pemicu padamnya listrik. Hal ini mengakibatkan transfer energi dari timur ke barat mengalami kegagalan dan diikuti trip seluruh pembangkit di sisi tengah dan barat Jawa.