Tuesday, October 8, 2019

JOKER

Joker mengidap gangguan kejiwaan skizofrenia. Foto: Joker

Jakarta - Film Joker tayang perdana hari ini, 2 Oktober 2019 di seluruh bioskop Indonesia. Film ini menceritakan kisah pilu di balik kejahatan keji yang dilakukan oleh musuh Batman, Joker.

Film Joker menceritakan perjalanan hidup sosok Arthur Fleck (dibintangi Joaquin Phoenix) yang mengalami mental breakdown akibat ketidakadilan lingkungan sekitar sehingga berubah menjadi penjahat keji. Joker dikenal sebagai tokoh penjahat yang memiliki gangguan mental, salah satunya skizofrenia.

Ada banyak mitos-mitos terkait skizofrenia. Dilansir dari WebMD, berikut beberapa mitos yang paling populer seputar skizofrenia:

1. Mitos : Pengidap skizofrenia memiliki banyak kepribadian.

Fakta : Ini merupakan salah satu kesalahpahaman terbesar tentang skizofrenia. Seseorang dengan skizofrenia tidak memiliki kepribadian ganda. Sebaliknya, ia memiliki ide-ide palsu atau kehilangan kontak dengan kenyataan. Jadi, gangguan kepribadian ganda tidak berhubungan.

2. Mitos : Kebanyakan orang dengan skizofrenia suka kekerasan dan berbahaya.

Fakta : Meskipun orang dengan skizofrenia kadang-kadang dapat bertindak tidak terduga, sebagian besar penderita tidak berbahaya, terutama jika mereka sedang dirawat. Ketika orang dengan gangguan otak ini melakukan tindakan kekerasan, mereka biasanya memiliki kondisi lain, seperti masalah perilaku masa kanak-kanak atau penyalahgunaan zat.

3. Mitos : Pola asuh yang buruk adalah penyebabnya.

Fakta : Pola asuh sering disalahkan, padahal skizofrenia adalah penyakit mental. Ini memiliki banyak penyebab, termasuk gen, trauma, dan penyalahgunaan narkoba.

4. Mitos : Skizofrenia bisa menurun.

Fakta : Gen memang memainkan peran, tetapi hanya karena salah satu orang tua mengidap penyakit mental ini, bukan berarti Anda pasti mengidap skizofrenia.

5. Mitos : Orang dengan skizofrenia tidak pintar.

Fakta : Beberapa penelitian telah menemukan bahwa orang dengan skizofrenia memiliki lebih banyak masalah pada tes keterampilan mental seperti perhatian, pembelajaran, dan memori. Tapi, bukan berarti mereka tidak cerdas. Banyak orang kreatif dan pintar sepanjang sejarah memiliki skizofrenia, seperti penari balet Rusia, Vaslav Nijinsky dan ahli matematika pemenang Hadiah Nobel, John Nash.

6. Mitos : Pengidap skizofrenia harus masuk rumah sakit jiwa.

Fakta : Ada suatu masa ketika orang-orang dengan penyakit mental dikirim ke rumah sakit jiwa atau bahkan penjara. Namun, saat ini para ahli lebih tahu banyak tentang penyakit ini, sehingga lebih sedikit orang yang perlu ditempatkan di fasilitas kesehatan mental. Kebanyakan orang dengan skizofrenia tinggal bersama keluarga atau di lingkungan masyarakat yang mendukung.

7. Mitos : Orang dengan skizofrenia tidak akan mendapat pekerjaan.

Fakta : Pengidap skizofrenia akan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan pergi bekerja setiap hari. Tetapi, dengan perawatan yang tepat banyak orang dengan skizofrenia dapat menemukan posisi yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuan mereka.

8. Mitos : Skizofrenia membuat orang jadi malas.

Fakta : Penyakit tersebut dapat membuat seseorang lebih sulit untuk mengurus kebutuhan sehari-hari mereka, seperti berpakaian dan mandi. Tapi bukan berarti mereka malas. Mereka hanya butuh bantuan dengan rutinitas harian mereka.

9. Mitos : Pengidap skizofrenia tidak bisa pulih.

Fakta : Skizofrenia bisa sulit diobati, tetapi bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Dengan obat dan terapi yang tepat, sekitar 25 persen pengidap penyakit ini akan pulih sepenuhnya. Sedangkan, 50 persen lainnya akan melihat beberapa perbaikan dalam gejalanya. Banyak orang dengan kondisi ini dapat menjalani kehidupan yang penuh dan produktif.

notes:
*tidak disarankan untuk menonton film "Joker" bagi anak dibawah umur, remaja dengan gangguan emosi labil, dan orang-orang yang mengalami depresi,dan semacamnya.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.