Beberapa waktu yang lalu, saya mendengarkan sebuah CD dari T Harv Eker, seorang pebisnis dan trainer kelas dunia. CD tersebut saya dapat setelah saya mengikuti program seminarnya di Singapura. Konten CD itu berupa wawancara dengan T Harv Eker dan ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan praktekkan dalam hal bisnis dan kehidupan kita. Dalam artikel ini saya akan membahas berdasarkan perspektif dari saya ya. Boleh? Siap-siap ya, karena sebentar lagi, anda akan tau dan rasakan bagaimana beberapa hal ini dapat punya relasi tertentu yang anda lihat dan dengar, baik di sekitar anda maupun dalam diri anda sendiri. Mantap kan? Yuk, Mari kita mulai..
Dalam wawancara dengan T Harv Eker tersebut, ada satu pertanyaan menarik yang ditanyakan, bahwa apa kegagalan yang dialami oleh Harv, dalam karirnya selama ini di dunia bisnis. Ternyata ia pun pernah bangkrut dalam bisnis. Dan 3 Bisnisnya bangkrut seketika dari penghasilan ribuan dolar per bulan menjadi 0. Namun, bukan itu yang menjadi poinnya. Hal yang tak terduga adalah ia bangkrut bukan karena kondisi ekonomi atau bisnisnya yang jelek. Tahukah anda kira-kira apa alasannya? Karena ia TIDAK FOKUS!
Tidak Fokus dalam Menjalankan Bisnis
Saya tidak tahu, siapa anda atau bagaimana latar belakang anda, namun yang saya tau, ini bukan hanya terjadi pada Harv, namun juga rata-rata banyak pebisnis yang lain di luar sana. Biasanya ketika sedang membuat bisnis, mereka melihat banyak sekali hal lain yang menggiurkan dan terlihat sebagai peluang bagus. Maka dari itu, sering kita dengar, rumput tetangga biasa terlihat lebih hijau.
Padahal, sebenarnya energi yang anda kerahkan untuk membuat satu bisnis untuk menjadi sukses saja sudah sangat besar. Jika anda membuat banyak bisnis dalam waktu bersamaan, itu berarti energi anda akan terpecah ke bagian yang lebih kecil, sehingga hasil dari 1 bisnis anda itu tidak bisa secepat bila anda fokus. Hal itulah yang menyebabkan, akhirnya bukannya sukses semua bisnisnya, malahan tidak ada yang sukses satu pun. Bayangkan, jika orang diluar sana , yang mengeluarkan seluruh energinya, pagi, siang dan malam, untuk bisnisnya, dengan segudang pengalaman yang mereka miliki, namun belum tentu bisnisnya berhasil, apalagi jika anda hanya mengerjakannya dengan setengah hati. Tentu sebagus apapun konsep bisnisnya, bisnis modelnya, pasti tidak akan berhasil 100%. Bisa berhasil gak? Ya, bisa-bisa saja, saya tidak tahu, apakah anda sekarang sudah fokus serta tidak terpengaruh dengan godaan lain diluar bisnis anda , atau bagaimana definisi berhasil yang anda mau, namun tentu jika anda belum merasa benar-benar berhasil, sekarang anda tahu, salah satu penyebabnya. Audit kembali diri anda, “Apakah saya sudah berikan 100% yang saya miliki untuk karir, usaha atau bisnis saya sekarang ini? Ataukah pikiran saya terbelah mengurusi banyak hal yang membuat saya mendapatkan hasil yang setengah-setengah juga?”. Hanya hati anda yang bisa menjawabnya.
Lalu, bukannya banyak orang-orang sukses yang punya banyak bisnis? Ada yang namanya serial entrepreneur dan julukan-julukan lainnya. Anda mungkin pernah dengar, lihat atau paling tidak tahu, nama-nama besar tokoh sukses seperti Jack Ma, dengan Alibaba Groupnya, Eka Tjipta Wijaya dengan Sinarmas Group, atau Chairul Tanjung, dengan Trans Group nya. Bukankah mereka memiliki sumber income dari bisnis yang lebih dari satu, bahkan lintas industri yang berlainan sama sekali? “Nah itu mereka boleh? Itu bukannya yang dibilang para trainer-trainer dan orang diluar sana bahwa kita harus membuat multiple stream of income?”. Jawabannya tergantung. Lha, maksudnya gimana? Semakin anda baca artikel ini, anda semakin penasaran kan, bagaimana sebenarnya yang harus anda lakukan. Namun tenang saja, setelah anda baca artikel ini sampai selesai, pandangan anda akan menjadi terbuka dan mengerti. Yuk, mari lanjutkan membaca..
‘Multiple Stream of Income’
Pandangan ini memang rasanya sering kita dengar, lihat dan ketahui, bahwa orang sukses memiliki sumber pendapatan yang banyak dan membuat mereka bisa kaya secara finansial dengan membangun kerajaan bisnisnya. Hal ini memang tidak salah. Namun, kebanyakan orang tidak cari tahu secara lebih, bagaimana konsep ini bekerja. Perbedaan proses sedikit saja dalam pelaksanaannya, tidak akan menghasilkan sesuatu yang sama.
Bayangkan, jika anda hanya melihat seorang koki memasak kue yang rasanya sangat enak ketika anda mencobanya, dan anda pulang ke rumah, lalu karena anda sudah melihatnya, anda merasa bisa untuk membuatnya. Namun apa yang terjadi, rasanya tidak seenak saat koki tersebut membuatnya, bahkan malah berbeda sama sekali. Kira-kira kenapa menurut anda? Ya, karena anda tidak ketahui secara detail yang ia lakukan. Memang betul, ketika anda ingin menguasai sesuatu hal, anda bisa meniru seseorang yang sudah sukses melakukannya. Tapi, anda harus menirunya secara detail tiap detail dari pekerjaan yang dia lakukan, hingga mindsetnya, mengapa ia melakukan itu.
Sama ketika dalam hal bisnis, anda melihat dan dengar orang sukses, memiliki banyak perusahaan, lalu ingin menjadi seperti mereka. Membuat multiple stream of income, membuat banyak perusahan, 2,3,4,5 perusahaan sekaligus, supaya ada cadangan dan alokasi, jika satu gagal, maka masih ada yang berhasil. Ternyata SALAH! Kita harus mengikuti polanya secara tepat. Coba anda cek dan lihat lagi perjalanan orang sukses tersebut dari awal membangun bisnis. Apakah mereka membuat bisnis-bisnisnya tersebut sekaligus? Nah, ternyata mereka membuatnya dengan sistem dan urutan yang jelas.
Prosesnya adalah mereka FOKUS di satu bisnis terlebih dahulu, membuat sistemnya bisa berjalan secara otomatis tanpa mereka harus hadir, namun tetap mendapatkan keuntungan rutin setiap saat, baru membuat bisnis yang kedua, demikian seterusnya. Misalnya saja Jack Ma, ketika ia memiliki Alibaba, T Mall, Taobao, Alipay, dll. Ia tidak langsung membuat semuanya. Ia fokus membesarkan Alibaba untuk bisa bermanfaat untuk konsumennya dan menghasilkan keuntungan, baru kemudian melakukan pengembangan untuk bisnis selanjutnya. Bisnis yang pertama dijadikan sebagai sapi perah yang bisa membiayai dirinya sendiri dan sebagian persentase keuntungannya, bisa menjadi modal untuk memulai bisnis selanjutnya. Dengan begitu, ketika bisnis yang kedua tidak berjalan sesuai keinginan kita, ia tetap sudah mempunyai kepastian dari bisnis yang pertama. Dan jika bisnis kedua tersebut ternyata yang berhasil, mempunyai sistem yang bagus dan keuntungan stabil, barulah bisa membuat perusahaan yang ketiga, demikian seterusnya. Inilah yang disebut sebagai Multiple Stream of Income, atau lebih baik disebut Multiple Stream of PASSIVE Income. Kenapa pasif income, karena income tersebut bisa terus mengalir kepada anda, tanpa anda harus terlibat. Dengan begitu anda punya waktu untuk fokus menjalankan bisnis / investasi anda selanjutnya.
Multiple stream of income syaratnya adalah Low time Involvement. Jika beberapa income didapat, mengharuskan anda menukarkan waktu anda untuk mendapatkannya, misalnya anda mempunyai 4 pekerjaan sekaligus, jam 9 pagi hingga 5 sore menjadi karyawan kantor, jam 6 sampai jam 8 menjadi guru les, jam 8-12 malam, bekerja di Shift malam di restoran cepat saji, itu Bukan multiple stream of Income. Jadi anda harus membuat 1 bisnis yang sukses, kemudian baru bergerak ke bisnis kedua, dan seterusnya, karena sukses akan melahirkan sukses yang berikutnya, walaupun itu keberhasilan kecil. Beberapa orang selalu beranggapan bahwa kesuksesan mereka terlalu kecil untuk dibanggakan. Padahal sebenarnya, sekecil apapun keberhasilan yang anda miliki, harus dirayakan dan disyukuri. Dengan kesuksesan-kesuksesan kecil tersebut, membuktikan bahwa anda bisa untuk berkemban ke arah yang lebih baik, dan menghasilkan sukses-sukses yang lebih baik ke depannya. Mulai sekarang, katakan kepada diri anda sendiri “Good Job, Good Job, Yess, saya sudah berhasil melakukan X hari ini”. Dengan begitu kesuksesan akan terus mengikuti anda. Coba praktekkan ya.
Passive Business Income
Kita semua tahu, bisnis yang dibangun dari 0, membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk akhirnya bisa mapan dan siap berjalan secara otomatis, walaupun dengan sumber daya manusia dan sistem yang mantap. Namun anda tidak perlu khawatir, sebenarnya ada cara dimana anda bisa dapatkan income secara terus menerus, walaupun anda tidak bekerja sekalipun. Apa saja itu?
Biasanya, ketika mendengar sistem sewa, kebanyakan orang langsung mengindikasikan pada rental real estate/ properti. Padahal sebenarnya, sistem sewa menyewa ini tidak terbatas bentuknya. Pasti anda pernah mendengar sewa menyewa mobil, motor,alat pancing atau bahkan apapun yang pernah terpikirkan oleh anda. Sistem semacam ini sering dianggap remeh oleh kebanyakan orang, padahal ini adalah salah satu model bisnis yang memiliki tingkat passive income terbaik dari segala jenis model bisnis, yang bisa tetap menghasilkan pemasukan tanpa harus anda bekerja. Zaman seperti sekarang ini, apa saja bisa disewakan lho, tinggal bergantung kepada seberapa kreatifnya anda untuk melihat permintaan pasar
Bisnis franchise yang dimaksud disini adalah sistem bisnis yang sudah berjalan.
Ini bisa mendatangkan pemasukan pasif kepada anda, karena sudah ada orang, sistem dan pelanggan yang selalu mendatangkan income setiap bulannya. Ini bukan beli sistem franchise secara umum, dan harus merintis dari 0, melainkan melakukan pembelian kepada toko/ bisnis yang sudah berjalan stabil. Misalkan retail, restoran atau kafe yang bisa di Take over, beserta sistem dan seluruh karyawannya. Dengan begitu, anda bisa duduk santai dan membiarkan sistem tersebut yang berjalan dengan sendirinya. Anda bisa hanya menerima laporan income tiap bulannya dan mengawasi jika ada hal yang ingin ditingkatkan. Memang membeli bisnis franchise yang biasa saja sebenarnya sudah lebih meningkatkan kemungkinan berhasil anda, karena itu berarti anda tidak perlu lagi membuat sistem bisnisnya, dan bisa berfokus bagaimana mengatur sumber daya manusia dan marketnya. Namun lebih baik lagi jika semuanya itu sudah tersedia dan berjalan dengan baik bukan?
Royalti adalah uang yang anda terima ketika anda membuat suatu temuan atau karya intelektual yang memiliki asset value yang tidak terlihat., hal ini bisa mencakup hak cipta (Lagu, puisi, buku), hak paten (teknologi, sistem industri), Hak merk (Brand, label dll). Nah, ini bisa menghasilkan penghasilan pasif kepada anda, dan hanya memakan waktu banyak di awalnya saja. Misalkan ketika anda ahli dalam menulis, kemudian meluangkan waktu untuk menulis buku, setelah buku tersebut terbit dan dijual di toko buku, maka anda bisa seterusnya mendapatkan income dari hasil penjualan buku tersebut. Toko buku tersebut yang bekerja untuk memasarkan buku anda, dan anda tetap bisa mendapatkan income royalti secara otomatis. Namun tentunya, anda harus memperhatikan kualitas dari karya ciptaan anda supaya digemari dan benar-benar dibutuhkan oleh calon konsumen.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat sekarang ini, anda bisa mencari bisnis yang perannya dapat digantikan oleh teknologi dan mesin, baik dalam hal fisik, atau dalam media internet. Misalkan, bisnis penjual minuman otomatis, anda hanya membutuhkan investasi untuk kulkas otomatis yang bisa diletakkan di sudut-sudut keramaian yang membutuhkan minuman, dengan begitu, anda hanya perlu melakukan maintenance dan stock minuman dalam beberapa waktu, tanpa anda harus terlibat secara penuh.
Ini adalah sistem bisnis pasif yang paling umum dan bisa dilakukan untuk membuat segala bisnis menjadi pasif, yaitu dengan melatih karyawan anda dan membuat sistem kontrol serta SOP yang jelas. Setelah itu, anda bisa meletakkan orang yang anda percaya untuk memimpin perusahaan anda. Dengan sudah adanya sistem yang jelas, siapapun yang anda letakkan untuk memimpin perusahaan, sudah bisa mengerti dan tahu apa goal, visi misi dan bagaiamana cara melakukannya, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan visi misi perusahaan. Inilah yang sering dipakai oleh para pengusaha sukses yang memiliki banyak perusahaan. Mereka tidak menjadi CEO di seluruh perusahaan tersebut, mereka hanya sebagai founder/ komisaris yang mendirikan perusahaan dan mengontrol berjalannya perusahaan, lalu menghire seorang profesionnal CEO/ Presiden Direktur yang bisa memimpin perusahaan dan membereskan segala sesuatu yang berkaitan dengan operasional sehari-hari.
Action Plan
Demikianlah langkah-langkah yang bisa anda lakukan jika ingin membuat Multiple Stream of Income anda. Yang terpenting yang harus anda lakukan sekarang adalah fokus kepada 1 dulu, bisnis ataupun karir yang sedang anda jalani. Jika anda melihat ada peluang lain, jangan langsung tergiur dan mau mengambilnya. Coba lihat apakah bisnis itu membutuhkan perhatian besar dan menyita waktu anda jika tidak, anda bisa investasikan uang anda kesana dan biarkan uang yang bekerja untuk anda. Berjuanglah untuk mensukseskan 1 bisnis anda, karena sukses menghasilkan sukses-sukses yang lainnya. Sukses yang ke 2 dan ke 3 biasnya memang lebih mudah dari yang pertama, untuk itu kerahkanlah seluruh energi anda untuk bisnis anda yang pertama, kemudian lanjutkan untuk meraih sukses-sukses anda berikutnya dengan sistem dan blueprint yang sudah anda buktikan sendiri berhasil di pengalaman anda sebelumnya.