Friday, March 14, 2014

9 Penemuan Muslim yang Mengguncang Dunia

9 Penemuan Muslim yang Mengguncang Dunia

Kehidupan modern tak lepas dari penemuan-penemuan ilmuwan muslim. Proyek 1001 kembali mengingatkan sejarah 1000 tahun warisan muslim yang terlupakan.

“Ada sebuah lubang dalam ilmu pengetahuan manusia, melompat dari zaman Renaisans langsung kepada Yunani,” ujar Chairman Yayasan Sains, Teknologi dan Peradaban Profesor Salim al-Hassani pemimpin 1001 Penemuan.

Saat ini Penemuan 1001 sedang pameran di Museum Sains London. Hassani mengharapkan pameran tersebut akan menegaskan kembali kontribusi peradaban non-barat, seperti kerajaan muslim yang suatu waktu pernah menutupi Spanyol dan Portugis, Italia selatan dan terbentang seluas daratan China.
Inilah penemuan muslim yang luar biasa:

1. Operasi Bedah
Sekitar tahun 1000, seorang dokter Al Zahrawi mempublikasikan 1500 halaman ensiklopedia berilustrasi tentang operasi bedah yang digunakan di Eropa sebagai referensi medis selama lebih dari 500 tahun. Diantara banyak penemu, Zahrawi yang menggunakan larutan usus kucing menjadi benang jahitan, sebelum menangani operasi kedua untuk memindahkan jahitan pada luka. Dia juga yang dilaporkan melakukan operasi caesar dan menciptakan sepasang alat jepit pembedahan.

2. Kopi
Saat ini warga dunia meminum sajian khas tersebut tetapi, kopi pertama kali dibuat di Yaman pada sekitar abad ke-9. Pada awalnya kopi membantu kaum sufi tetap terjaga ibadah larut malam. Kemudian dibawa ke Kairo oleh sekelompok pelajat yang kemudian kopi disukai oleh seluruh kerajaan. Pada abad ke-13 kopi menyeberang ke Turki, tetapi baru pada abad ke-16 ketika kacang mulai direbus di Eropa, kopi dibawa ke Italia oleh pedagang Venesia.

3. Mesin Terbang
Abbas ibn Firnas adalah orang pertama yang mencoba membuat konstruksi sebuah pesawat terbang dan menerbangkannya. Di abad ke-9 dia mendesain sebuah perangkat sayap dan secara khusus membentuk layaknya kostum burung. Dalam percobaannya yang terkenal di Cordoba Spanyol, Firnas terbang tinggi untuk beberapa saat sebelum kemudian jatuh ke tanah dan mematahkan tulang belakangnya. Desain yang dibuatnya secara tidak terduga menjadi inspirasi bagi seniman Italia Leonardo da Vinci ratusan tahun kemudian.

4. Universitas
Pada tahun 859 seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi mendirikan sebuah universitas tingkat pertama di Fez Maroko. Saudara perempuannya Miriam mendirikan masjid indah secara bersamaan menjadi masjid dan universitas al-Qarawiyyin dan terus beroperasi selama 1.200 tahun kemudian. Hassani mengatakan dia berharap orang akan ingat bahwa belajar adalah inti utama tradisi Islam dan cerita tentang al-Firhi bersaudara akan menginspirasi wanita muslim di mana pun di dunia.

5. Aljabar
Kata aljabar berasal dari judul kitab matematikawan terkenal Persia abad ke-9 ‘Kitab al-Jabr Wal-Mugabala’, yang diterjemahkan ke dalam buku ‘The Book of Reasoning and Balancing’. Membangun akar sistem Yunani dan Hindu, aljabar adalah sistem pemersatu untuk nomor rasional, nomor tidak rasional dan gelombang magnitudo. Matematikawan lainnya Al-Khwarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep angka menjadi bilangan yang bisa menjadi kekuatan.

6. Optik
“Banyak kemajuan penting dalam studi optik datang dari dunia muslm,” ujar Hassani. Diantara tahun 1.000 Ibn al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat obyek dari refleksi cahaya dan masuk ke mata, mengacuhkan teori Euclid dan Ptolemy bahwa cahaya dihasilkan dari dalam mata sendiri. Fisikawan hebat muslim lainnya juga menemukan fenomena pengukuran kamera di mana dijelaskan bagaimana mata gambar dapat terlihat dengan koneksi antara optik dan otak.

7. Musik
Musisi muslim memiliki dampak signifikan di Eropa. Di antara banyak instrumen yang hadir ke Eropa melalui timur tengah adalah lute dan rahab, nenek moyang biola. Skala notasi musik modern juga dikatakan berasal dari alfabet Arab.

8. Sikat Gigi
Menurut Hassani, Nabi Muhammad SAW mempopulerkan penggunaan sikat gigi pertama kali pada tahun 600. Menggunakan ranting pohon Miswak, untuk membersihkan gigi dan menyegarkan napas. Substansi kandungan di dalam Miswak juga digunakan dalam pasta gigi modern.

9. Engkol
Banyak dasar sistem otomatis modern pertama kali berasal dari dunia muslim, termasuk pemutar yang menghubungkan sistem. Dengan mengkonversi gerakan memutar dengan gerakan lurus, pemutar memungkinankan obyek berat terangkat relatif lebih mudah. Teknologi tersebut ditemukan oleh Al-jazari pada abad ke-12, kemudian digunakan dalam penggunaan sepeda hingga kini.

Wednesday, March 12, 2014

Berjalan Membelah Dunia



Tujuh tahun berkeliling dunia, menapaki jejak leluhur pengembara kita.

OLEH PAUL SALOPEK
FOTO OLEH JOHN STANMEYER
Keluar dari nirwana

Berjalan adalah terjun ke depan.

Setiap langkah adalah rem darurat yang menahan agar kami tidak terjerembap. Dengan cara ini, berjalan menjadi wujud keimanan. Kami melakukannya setiap hari: mukjizat dua ketukan—mengangkat dan menapakkan kaki, bertahan sejenak, lalu melepaskan diri. Selama tujuh tahun mendatang, saya akan terjun melintasi dunia.

Saya tengah berada dalam sebuah perjalanan. Memburu sebuah gagasan, kisah, angan-angan, mungkin legenda. Mengejar-ngejar hantu. Berawal dari tempat asal manusia, yakni Great Rift Valley—Lembah Celah Besar—di Afrika Timur, saya berjalan kaki mengikuti jejak para leluhur yang pertama kali menjelajahi Bumi sekitar 60.000 tahun silam. Sejauh ini, inilah perjalanan terbesar kami. Bukan karena perjalanan ini menunjukkan bagaimana kita menguasai planet ini. Tidak. Melainkan karena Homo sapiens awal yang pertama kalinya berkelana ke luar benua asal—pelopor kaum nomaden yang jumlah totalnya hanya sekitar dua ratus orang. Mereka juga menganugerahkan kepada kita sifat-sifat terhalus yang kini di­asosiasikan dengan ciri-ciri manusia yang utuh: bahasa yang kompleks, cara berpikir abstrak, dorongan untuk berkesenian, kecemerlangan dalam inovasi teknologi, dan keanekaragaman ras yang ada saat ini.

Kita hanya memiliki sekelumit pengetahuan tentang mereka. Mereka menyeberangi selat bernama Babul Mandeb—“gerbang nestapa” yang memisahkan Benua Afrika dengan daratan Arabia—kemudian jumlah mereka meledak, hanya dalam 2.500 generasi, sekejap mata menurut hitungan geologi, dan merambah bagian-bagian paling terpencil planet ini.

Ribuan tahun berlalu, saya mengikuti mereka.

Memanfaatkan bukti fosil dan ilmu “genografi”—ilmu yang menganalisis DNA manusia modern untuk melacak diaspora manusia purba—saya akan berjalan kaki ke utara dari Afrika menuju Timur Tengah. Dari sana, rute antik saya mengarah ke timur melintasi dataran batu luas dari Asia hingga Cina, kemudian ke utara lagi menuju hamparan bayang-bayang biru mint Siberia. Dari Rusia, saya akan menumpang kapal menuju Alaska dan beringsut ke pesisir barat Dunia Baru untuk mencapai Tierra del Fuego, Cile, yang terkikis angin. Inilah daratan terujung yang berhasil dirambah oleh spesies kita. Saya akan berjalan kaki sejauh 33.000 kilometer.

Proyek ini, yang saya namai Out of Eden Walk (Keluar dari Nirwana), dilandasi oleh banyak alasan: untuk mempelajari kembali kontur planet kita dengan kecepatan langkah kaki manusia, yakni lima kilometer per jam. Untuk memperlambat laju. Untuk merenung. Untuk menulis. Saya akan berjalan, sebagaimana semua orang, untuk melihat apa yang ada di depan. Saya akan berjalan untuk mengenang.

Jalur-jalur kasar yang membelah gurun di Etiopia barangkali merupakan peninggalan tertua manusia di muka bumi. Orang-orang masih menggunakannya: mereka yang ke­laparan, yang miskin, yang didera cuaca, para pria dan wanita yang dengan wajah hampa melarikan diri dari perang.

Hampir semiliar manusia melakukan per­gerakan melintasi Bumi saat ini. Kita tengah menjalani migrasi massal terbesar sepanjang sejarah spesies kita. Di Kota Jibouti, pada malam hari para migran Afrika berdiri di antara tumpukan sampah di pinggir pantai. Mereka melambai-lambaikan telepon seluler, berusaha menangkap bocoran sinyal dari Somalia. Saya mendengar gumaman mereka: Oslo, Melbourne, Minnesota. Setelah 600 abad berlalu, kita masih mencari panduan, bahkan bantuan, dari mereka yang dahulu menyusuri jalan yang sama.

Herto Bouri, Etiopia

“Ke mana Anda akan berjalan?” tanya se­orang penggembala Afar.

“Utara. Ke Jibouti.” (Kami tidak mengatakan Tierra del Fuego. Tempat itu terlampau jauh—percuma jika disebutkan.)

“Anda gila, ya? Atau sakit?”

Sebagai jawaban, Mohamed Elema Hessan—yang berpenampilan menawan, pemandu dan pelindung saya selama menembus Segitiga Afar nan meranggas—membungkuk dan tergelak. Dialah yang me­ngendalikan mikro-karavan kami: dua ekor unta kerempeng.

Proyek ini, bagi Elema, adalah sebuah lelucon menggelikan—sebuah anekdot kosmik. Berjalan kaki selama tujuh tahun! Lintas benua! Dia menikmati kekonyolannya. Ini wajar. Terutama akibat kebodohan yang terjadi tatkala kami berangkat tadi.

Saya terbangun sebelum fajar dan melihat salju: tebal, pekat, mencekik, membutakan. Ternyata itu debu. Ratusan hewan di kampung Elema menghasilkan awan debu selembut bedak bayi. Kambing, domba, unta—sayangnya, bukan unta kami.

Unta-unta pengangkut perbekalan yang telah saya sewa berbulan-bulan sebelumnya (persiapan kunci dalam sebuah proyek yang menghabiskan beribu-ribu jam perencanaan) tidak terlihat di mana pun. Pawang mereka, dua orang nomaden bernama Mohamed Aidahis dan Kader Yarri, juga tiada. Mereka tidak pernah muncul.

Kami pun hanya bisa duduk di tengah kepul­an debu, menunggu. Matahari kian tinggi. Udara semakin panas. Lalat-lalat mengerumuni kami. Di timur, di seberang Celah, perbatasan pertama kami, Jibouti, menjauh dua sentimeter setiap tahun—secepat Arabia menjauh dari Afrika.

Anda gila, ya? Atau sakit? Ya? Tidak? Mungkin?

Segitiga Afar di timur laut Etiopia dihindari orang karena keadaannya sekering bulan. Suhunya 49o C. Pantulan sinar dari lapisan garam di dasar kubangan kering begitu cemerlang hingga membakar mata. Namun hari ini hujan. Saya dan Elema tidak membawa tenda kedap air. Kami punya sehelai bendera Etiopia, yang oleh Elema dipakai menyelimuti diri selama dia berjalan. Setelah berhasil menemukan dua ekor unta untuk disewa, Kami tertatih-tatih melewati pepohonan akasia yang cokelat tersiram air hujan hangat.

Sekitar 20 kilometer kemudian, Elema me­minta izin untuk pulang. Dia lupa membawa sepatu jalan Amerika barunya. Dan senternya. Dan topinya—dan ponselnya. Dari kamp pertama kami, dia mencari tumpangan ke desanya untuk mengambil benda-benda penting itu. Lalu dia berlari menyusul saya.

Mustahil untuk mengingat setiap detail dalam perjalanan berskala sebesar ini. Saya sendiri melupakan banyak hal—kantong nilon, misalnya. Akibatnya saya harus memulai perjalanan keluar dari Afrika ini dengan bagasi pesawat, terikat di punggung unta.

Para ilmuwan di proyek riset Middle Awash mengundang kami untuk memulai perjalanan di Herto Bouri, kilometer nol simbolik kami di Celah Etiopia. Di sinilah salah satu area dengan kandungan fosil tulang manusia terkaya di dunia. Di situs ternama ini, sebagian fosil manusia tertua ditemukan. Homo sapiens idaltu. Punah 160.000 tahun silam. Leluhur bertulang besar—versi awal kita.

Para peneliti Middle Awash Project, me­nemukan sejumlah besar fosil hominin ter­penting di zaman kita di Etiopia, termasuk Ardipithecus ramidus, makhluk berkaki dua yang hidup 4,4 juta tahun silam. Pemandu Afar saya yang tingkahnya sulit ditebak, Elema, adalah pemburu fosil kawakan mereka.

Dibesarkan dalam kebudayaan nomaden yang tersohor akan pejuang-pejuang tangguhnya, Elema menguasai tiga bahasa—Afar, Amharic, dan Inggris kasar beraksen kental yang dipelajarinya dari para ilmuwan Middle Awash. Dia berkali-kali mengucapkan “Wow” dan “Crazy, man” dan “Jeezus” saat menunjukkan lapisan tanah kunci di Celah. Dia seorang balabat—ketua adat—klan Bouri-Modaitu dari Afar. Di ponselnya tersimpan nomor para tokoh penting Etiopia dan akademikus Prancis. Dia adalah fenomena.

Kami tengah berkemah di Aduma ketika para ilmuwan Middle Awash menemui kami. Mereka datang untuk menunjukkan sebuah situs Zaman Batu Tengah.“Peralatan ini masih agak kuno untuk orang-orang yang Anda ikuti,” ujar Yonatan Sahle, peneliti Etiopia. “Tetapi teknologi mereka pada dasarnya sudah sama majunya. Mereka membuat senjata lempar yang memungkinkan mereka menaklukkan para hominin lain di luar Afrika.”

Dalfagi, Etiopia

Di Segitiga Afar, Etiopia, harga air semahal emas. Inilah salah satu gurun terpanas dan terkering di dunia. Selama tiga hari berjalan kaki di dekat tebing curam di bagian barat Celah, saya dan Elema hanya menemukan satu mukjizat berwujud kubangan air hujan berlumpur untuk menuntaskan dahaga unta-unta kami. Namun, keesokan harinya, tanpa dinyana kami menemukan sebuah oasis elektron, Desa Dalifagi.

Hamparan luas padang garam yang me­nyelimuti perbatasan Etiopia, Jibouti, dan Eritrea, baru dipetakan pada 1920-an. Selama berabad-abad, para penggembala Afar perkasa yang menguasai wilayah ini menolak segala bentuk hubungan dengan dunia luar.

Namun, saat ini, selain menyandang per­senjata­an berupa belati tajam dan senapan Kalashnikov, mereka juga membawa ponsel.

Mereka menyambut peranti komunikasi instan itu dengan sukacita. “Ponsel memberi mereka kuasa,” ujar Mulukan Ayalu, 23, teknisi pemerintah Etiopia yang mengelola pembangkit listrik kecil di Dalifagi. “Mereka bisa menelepon pedagang kambing, menentukan harga jual.”

Generator diesel di Dalifagi menghasilkan arus listrik berkekuatan 220 volt selama enam jam per hari. Ayalu mengisi ulang baterai ponsel penduduk nomaden dengan biaya beberapa sen. Setiap Senin, orang-orang Afar berpenampilan sangar mengantre di depan pintu kantornya.

Orang-orang nomaden itu ketagihan ponsel. “Hallow? Hallow?” Elema berseru ke ponselnya di tengah jalan, pembicaraannya tentang arah menuju sebuah sumur kuno.

Oasis elektronik di Dalfagi itulah kisah nyata di Afrika sub-Sahara saat ini. Sembilan ratus juta manusia. Lesatan menuju era digital. Ledakan aspirasi. Konsekuensinya belum diketahui.

Di dekat Sungai Talalak, Etiopia

Sepatu merupakan patokan identitas modern. Apakah cara terbaik untuk mengetahui nilai-nilai utama yang dianut seseorang pada awal abad ke-21? Lihatlah kakinya—jangan matanya.

Di negara-negara makmur bagian “utara bola dunia”, tempat gaya busana dipakai untuk menyampaikan setiap gagasan dan keinginan, sepatu menunjukkan kelas, pilihan karier, tingkat kekerenan, keadaan seksual, bahkan pilihan politik pemakainya (bakiak versus bot koboi). Maka, sungguh aneh rasanya berjalan melewati daerah tempat manusia mengenakan alas kaki bergaya sama setiap pagi: sandal plastik Etiopia yang murah, demokratis, dan kuat.

Harganya sebesar upah kerja di lapangan se­harian (sekitar dua puluh ribu rupiah). Sejuk di kaki. Sandal sejuta umat pedesaan Etiopia itu sangat ringan. Dapat didaur ulang. Dan bisa diperbaiki sendiri oleh pemiliknya: Tali plastik yang lepas hanya perlu dilelehkan dan ditempelkan kembali.

Karavan dua unta kami—yang bernama A’urta, atau Seharga Sapi, dan Suma’atuli, Cap di Kuping—akhirnya bertemu dengan pawang mereka yang sempat hilang, Mohamed Aidahis dan Kader Yarri. Kedua pria itu menyusul kami dari tempat keberangkatan. Tidak ada penjelasan yang diberikan menyangkut penyebab keterlambatan mereka selama sepekan. Keduanya mengenakan sandal plastik khas negeri ini. Warna: hijau limau.



Di Dekat Hadar, Etiopia

Kami berjalan ke arah Harenso.

Dunia seakan-akan berubah saat kita ke­hausan. Menyusut. Mendangkal. Cakrawala mendekat. Otak yang kehausan menyusutkan jarak Celah, mengisap berkilo-kilometer jalan melalui mata, memperbesarnya, mencermatinya untuk mencari tanda-tanda keberadaan air.

Saya dan Elema telah tersuruk-suruk sejauh lebih dari 32 kilometer di tengah panas yang menyengat. Kami memisahkan diri dari unta pengangkut untuk mengunjungi sebuah situs arkeologi yang terletak di dataran rendah: Gona, lokasi ditemukannya peralatan batu tertua di dunia (umur: 2,6 juta tahun). Botol minum kami kosong. Kami kepanasan, kesal. Kami lebih banyak diam.

Sinar matahari mengebor kepala kami. Se­buah pepatah Afar: Kalau kau tersesat atau ke­hausan, sebaiknya kau terus berjalan di bawah sinar matahari, karena seseorang akan melihatmu pada akhirnya. Tergoda untuk ber­teduh, menjatuhkan diri di bawah salah satu dari 10.000 rumpun semak berduri, berarti maut: Tidak ada yang akan menemukanmu. Maka kami terus berjalan—hingga samar-samar terdengar embikan kambing. Jika ada kambing berarti ada manusia.

Tuan rumah kami: sekeluarga Afar yang berkemah di sebuah bukit. Dua wanita tangguh penuh senyum. Delapan bocah berbalut kain tipis kumal yang dahulu mungkin baju. Dan wanita renta—dia tidak mengetahui usianya—bungkuk mirip kurcaci yang berteduh di bawah tikar anyaman. Namanya Hasna. Dia mengundang kami untuk duduk bersamanya, mengistirahatkan tulang-belulang, membuka sepatu. Dari jeriken bobrok, dia menuangkan air untuk kami—penuh endapan dan hangat, namun tetap berharga. Dia menawarkan segenggam buah beri kuning dari pohon liar yang tumbuh di lembah. Dia ibu kita.

Ketika leluhur kita berkelana di Afrika sekitar 60.000 tahun silam, mereka bertemu dengan spesies lain, yakni hominis. Kala itu dunia dihuni oleh sepupu-sepupu asing kita: Homo neanderthalensis, Homo floresiensis, Denisovan, dan mungkin manusia yang tidak terlalu mirip dengan kita.

Ketika kita bertemu dengan mereka, barang­kali dengan cara seperti ini, di atas sebuah bukit terpencil, apakah kita berbagi air minum, atau bahkan berhubungan badan dengan damai, seperti yang diperkirakan oleh sebagian ahli genetika? (Di luar Afrika, populasi manusia modern cenderung mengandung sekitar 2,5 persen DNA Neanderthal.) Ataukah kita me­merkosa dan membunuhnya? Di dalam se­buah gua yang dihuni oleh manusia modern,  pernah ditemukan sepotong tulang rahang Neanderthal yang memiliki bekas tebasan, barangkali akibat kanibalisme. Para ilmuwan masih memperdebatkan teka-teki ini. Tetapi yang jelas, hanya kita yang bertahan untuk menguasai Bumi. Tetapi, ada harga yang harus dibayar: Kita sebatang kara.

Dubti, Etiopia

Setelah berjalan lurus ke utara, kemudian ke timur, kami meninggalkan gurun dan men­jejakkan kaki ke masa Antroposen—zaman manusia modern.

Aspal mulai tampak: jalan Jibouti-Etiopia yang bergetar bersama deru truk-truk. Kami melewati kota-kota kotor. Debu dan diesel.

Kemudian, di dekat Dubti: tembok pohon tebu. Berkilo-kilometer irigasi industri. Kanal-kanal. Tanggul-tanggul pengalih aliran air. Ladang-ladang yang sudah diratakan dengan buldoser. Elema kehilangan arah. Malam me­nyelimuti kami. Sedari tadi, kami dan kedua unta kami hanya berputar-putar saja. “Wow, man!” Elema berseru gusar. “Yang benar saja! Terlalu banyak perubahan!”

Ini adalah pabrik gula Tendaho yang bernilai jutaan dolar, sebuah proyek kerja sama Etiopia-India yang menjadikan Segitiga Afar berkembang pesat. Lima puluh ribu pekerja migran akan segera membanting tulang di sini. Pada saatnya nanti, pabrik itu akan menjadikan Etiopia produsen gula terbesar keenam di dunia. Etiopia pun akan terbebas dari ketergantungannya pada bantuan dari luar negeri.

Tetapi, keuntungan dari kemajuan ekonomi jarang dibagikan secara adil kepada semua pihak yang terlibat. Ada pemenang dan pecundang dalam setiap rencana perbaikan. Di sini, salah satu pecundangnya adalah seorang wanita muda Afar yang cerdas. “Pabrik menggusur kami,” katanya kepada kami seraya melambai ke hamparan pohon tebu. “Kami, orang-orang Afar, memang diberi pekerjaan, tapi yang ter­kasar. Penjaga malam. Buruh cangkul.”

Rata-rata upah di pabrik gula: 200 ribu rupiah per bulan. Kata gadis itu, polisi datang dan mengusir orang-orang Afar yang menolak pindah. Baku tembak terjadi. Darah tumpah dari kedua belah pihak.

Setua apakah kisah ini? Ini adalah salah satu kisah tertua di dunia. Manusia membentuk ulang dunia dalam sebuah siklus perubahan yang mengelupas ingatan bersama lapisan teratas tanah.

Dubti adalah daerah perbatasan yang sibuk dan hijau. Seluruh Etiopia berbondong-bondong mendatanginya, berbekal harapan baru, selera, ambisi, dan masa depan baru—sejarah baru.

Di dekat perbatasan Etiopia-Jibouti

Kami berkemah di lereng Gunung Fatuma, benteng basalt berpemandangan jalan karavan yang mengarah ke timur menuju kesultanan pantai tua Tadjoura. Negara republik ke­cil Jibouti membentang di bawah kami: ter­panggang matahari, lebih panas dan kering daripada gurun di Etiopia. Di tempat inilah saya berpisah dengan kedua pawang unta Afar dari Herto Bouri.

Elema, Yarri, dan Aidahis telah menyatakan kesiapan mereka untuk terus maju. Tetapi itu mustahil. Mereka tidak memiliki paspor, dokumen, dan pernyataan di atas kertas apa pun tentang identitas mereka.

Seperti apakah rasanya berjalan kaki me­ngelilingi dunia?

Seperti pagi ini: Membuka mata dan melihat langit yang membentang tanpa batas, hari demi hari; ketika kita pertama kali membuka mata, seakan-akan menyedot kita ke atas, keluar dari raga. Seperti jelasnya rasa lapar.

Kami berjalan kaki sejauh 29 kilometer kemarin dengan perbekalan minim, hanya semangkuk mi dan segenggam biskuit untuk masing-masing orang. Cincin kawin saya, yang semula menempel ketat di jari, kini terasa longgar. Seperti belajar membaca lanskap alam dengan seluruh badan dan kulit. Kami me­rasakan keberadaan makanan unta di tengah semak berduri, kedatangan debu di aroma angin, dan tentu saja, air yang berharga. Seperti me­nyaksikan keabadian Afrika berlalu seiring langkah kaki. Samar-samar kami menyadari bahwa, walaupun hanya berkecepatan lima kilometer per jam, laju ini masih terlalu cepat.

Pada hari-hari baik, kami berempat me­nyadari keberuntungan luar biasa. Kami me­luncur menuruni jalan-jalan pegunungan yang curam, nyaris berlari, dengan kilap gurun Etiopia di kaki. Kami berlomba membuat gema ternyaring di ngarai-ngarai berdinding batu hitam. Kemudian kami saling memandang, tiga pria Afar dan satu pria dari belahan Bumi lain, kemudian menyeringai seperti bocah.

Seperti apakah rasanya berjalan kaki mengelilingi dunia? Seperti ini. Seperti permainan serius. Saya akan merindukan mereka.

Ladang lava Ardoukoba, Jibouti

Kematian menyapa pada hari ke-42 per­jalanan ini. Ada lima, enam, tujuh orang—pria dan wanita yang tergeletak dengan wajah me­nengadah, menelungkup, di ladang lava hitam seolah-olah jatuh dari langit. Semuanya telanjang. Mereka melucuti pakaian di tengah kekalutan. Kulit mayat-mayat itu kering kerontang, terbakar dan menguning. Anjing-anjing liar yang datang pada malam hari telah meng­gondol tangan, kaki mereka. Mereka mungkin orang Etiopia. Atau Somalia. Beberapa di antaranya, mungkin, orang Eritrea.

Mereka tengah berjalan ke timur. Mereka hendak pergi ke Teluk Aden—mencari kapal-kapal terbuka milik orang-orang Yaman yang menyelundupkan penduduk miskin dari Afrika untuk menjadi pekerja kasar di Timur Tengah. Berapakah jumlah migran seperti mereka yang tewas di Segitiga Afar? Tidak ada yang tahu. Setidaknya terdapat 100.000 upaya penyeberangan ke Semenanjung Arabia setiap tahun, menurut PBB. Polisi memburu mereka. Mereka tersesat. Dahaga membunuh mereka.

“Kriminal!” Houssain Mohamed Houssain menyanggah saya. “Memalukan!”

Houssain adalah pemandu saya di Jibouti. Dia orang baik. Dia berjalan jauh di depan saya, mengibas-ngibaskan tongkatnya di langit. Saya berjalan santai di belakangnya.

Pakar demografi telah memperkirakan bahwa 93 persen dari seluruh manusia yang pernah hidup di dunia—lebih dari 100 miliar jiwa—sudah punah.

Sebagian besar umat manusia telah tiada. Gundukan sakit hati dan kejayaan berbaris di belakang kita. Walaupun saya sudah me­ngatakan bahwa saya berjalan kaki untuk me­ngingat, ini tidak sepenuhnya benar. Seraya terus mencoba menemukan kembali Bumi ini, kita juga harus memulai perjalanan untuk melupakan. Houssain tampaknya menyadari hal ini. Dia tidak pernah menengok ke belakang.

Sehari kemudian, kami tiba di Teluk Aden.

Pantai berkerikil kelabu. Ombak perak yang menghantam-hantam. Kami bersalaman. Kami tertawa. Houssain membuka sekantong kurma yang selama ini disimpannya. Kami berdiri di tepi Afrika. Saya menuliskan kalimat di jurnal: Saya bahagia.

Para penjelajah yang berani, tolol, dan putus asa. Kalian nyaris berhasil. Kalian jatuh lima kilometer dari pantai.

===

Paul Salopek, jurnalis pemenang Pulitzer Awards. Buku pertamanya yang ditulis berdasarkan perjalanan ini, A Walk Through Time, akan diterbitkan Random House pada 2016. John Stanmeyer, pernah menerima penghargaan Robert Capa dan Magazine Photographer of the Year.

Gagal? Kenapa Tidak?



Apalah arti kita tanpa kegagalan?

OLEH HANNAH BLOCH
FOTO OLEH ROBERT E. PEARY
Pada akhir abad ke-19, seorang insinyur Swedia yang terpesona oleh janji dan berbagai kemungkinan yang ditawarkan oleh teknologi, memperoleh sebuah gagasan radikal. "Kenapa saya tidak menerbangkan sebuah balon hidrogen dan menjadi orang pertama yang menginjakkan kaki di Kutub Utara?" Bertahun-tahun, para penjelajah mencoba mencapai daratan Kutub; banyak di antara mereka tewas dalam upaya tersebut.

Sebuah ekspedisi udara, pikir Salomon August Andreé, tidak akan berisiko sebesar itu. Maka, pada suatu hari berangin di Juli 1897, Andreé dan dua orang rekannya yang lebih muda me­masuki keranjang balon udara bergaris tengah 20 meter di Pulau Danes, bagian dari Kepulauan Svalbard.

Tim itu membekali diri dengan papan luncur, makanan untuk beberapa bulan, merpati-merpati pos untuk mengirim pesan, bahkan setelan tuksedo yang diharapkan Andreé akan dikenakannya pada akhir perjalanan. Selagi para jurnalis dan pendukung bersorak-sorai melepas kepergian mereka, tim itu melesat ke udara, terbang menuju tempat yang belum pernah dilihat manusia lain.

Saat balon naik, angin langsung menerjang­nya. Kabut beku membebaninya. Selama 65,5 jam Eagle terbang lambat, kadang-kadang melayang rendah di atas Samudra Arktika. Tiga puluh tiga tahun kemudian, sekelompok pemburu anjing laut menemukan jenazah beku Andreé dan awaknya—beserta kamera dan buku harian mereka, yang mengungkapkan bahwa mereka terpaksa mendarat di atas bongkahan es, 480 kilometer dari Kutub Utara. Ketiganya tewas dalam tiga bulan perjalanan darat yang berat ke selatan.

Kegagalan—yang senantiasa dihindari, selalu ditakuti, tetapi mustahil diabaikan—adalah momok yang menghantui setiap upaya penjelajahan. Namun, tanpa sengatan kegagalan yang mendorong kita untuk merenung dan berpikir ulang, kemajuan tak akan didapatkan.

Belakangan ini, kegagalan mulai dianggap sebagai sesuatu yang penting. Para pendidik memikirkan cara untuk membuat anak-anak lebih nyaman dalam menghadapi kegagalan. Sekolah bisnis memasukkannya ke dalam kurikulum mereka. Para psikolog mempelajari cara untuk mengatasinya, biasanya dengan tujuan untuk memperbaiki peluang kesuksesan.

Sesungguhnya kata "sukses" sendiri berasal dari bahasa Latin succedere, "yang mengikuti".Mengikuti apa? Ya, kegagalan. Yang satu tidak akan ada tanpa yang lain. Pakar oseanografi Robert Ballard, seorang veteran yang sudah menjalani 130 ekspedisi bawah laut dan menemukan Titanic, menyebut hubungan ini sebagai yin yang kesuksesan dan kegagalan.

Bahkan pada titik terbawahnya, kegagalan memberikan informasi untuk membantu kita mengulangi usaha dengan cara yang berbeda di lain waktu. "Saya mempelajari cara mendaki yang salah dalam empat kali percobaan men­capai puncak Everest," ujar pendaki Pete Athans, yang telah tujuh kali menginjakkan kaki di puncak gunung tertinggi di dunia itu. "Kegagalan memberi Anda kesempatan untuk memoles pendekatan Anda. Cara Anda dalam menghadapi risiko akan semakin pintar."

Kegagalan juga menjadi pengingat bahwa keberuntungan memegang peran dalam upaya apa pun. Alan Hikes, satu dari segelintir pendaki yang berhasil menaklukkan puncak-puncak gunung tertinggi di dunia, menyampaikan pendapatnya tentang nasib sial: lengannya patah, kakinya tertusuk dahan pohon, bersin hebat di dekat puncak Nanga Parbat berketinggian 8.126 di Pakistan sehingga ruas tulang belakangnya meleset dan harus menghentikan pendakian. "Saya bisa saja tewas," ia mengakui.

Bagi kebanyakan penjelajah, hanya ada satu kegagalan yang benar-benar berarti: tak pulang akibat kehilangan nyawa. Bagi orang awam seperti kita, akhir tragis semacam itu hanya dianggap sebagai imajinasi, alih-alih kesuksesan. Robert Falcon Scott, yang meninggal bersama timnya setelah menginjakkan kaki di Kutub Selatan pada 1912 dianggap sebagai pahlawan di Inggris. Orang-orang Australia tersentuh oleh kisah mencekam ekspedisi selatan-ke-utara pada abad ke-19, yang berakhir dengan kematian para pemimpin kelompok.

Kisah-kisah itu menempel di benak kita untuk alasan yang sama dengan kegagalan kita sendiri: "Kita mengingat kegagalan karena kita masih menganalisisnya," kata Ballard. Kesuksesan, di sisi lain, "cepat terlupakan."

Kegagalan riset ilmiah jarang dipublikasikan, karena reputasi dan pendanaan di masa depan ber­gantung pada persepsi kesuksesan. Namun, selama dekade terakhir, setidaknya enam jurnal—sebagian besar di bidang kedokteran dan konservasi—memuat kegagalan eksperimen, penelitian, dan uji coba klinis. Pemikirannya: Hasil "negatif" mendatangkan dampak positif.

Dunia bisnis telah memahami nilai hasil riset negatif, jika berbiaya rendah dan tak me­rusak. Untuk menggalakkan kewirausahaan, Bank ABN AMRO yang berpusat di Belanda mendirikan Institute of Brilliant Failures. Eli Lilly and Company, raksasa farmasi, mulai mencanangkan "perayaan hasil berfokus R&D"—pesta kegagalan—dua puluh tahun silam untuk menghormati data yang menumpuk dari uji coba atas obat yang tak berfungsi.

Para pemimpin bisnis kerap mencari pelajar­an mendasar dari kegagalan, tetapi mereka juga memperoleh keuntungan dari gambaran kebenaran yang lebih besar. Seorang profesor dari Harvard Business School, Nancy Koehn, setidaknya telah seratus kali menyampaikan kisah tentang penjelajah kutub kelahiran Irlandia, Ernest Shackleton. Ekspedisinya melintasi Antartika pada 1914-16 terhenti ketika kapalnya, Endurance, terperangkap di es. Shackleton mengubah tujuannya dari menjelajah, menjadi memastikan dirinya dan krunya pulang dengan selamat.

"Dilihat dari kacamata penjelajahan, ini sebuah kegagalan besar, bukan?" kata Koehn. "Tetapi kisah ini menginspirasi banyak orang sebagian justru karena kegagalannya. Di masa ini pelanggaran korporat jamak terjadi, dan perusahaan yang diminta bertanggung jawab kerap berkilah, "Itu bukan kesalahan kami." Tetapi Shackleton berakad, Demi Tuhan, saya akan membereskannya. Dia bertanggung jawab atas kekacauan itu." Shackleton membawa 27 anggota timnya pulang dengan selamat. "Dia manajer krisis yang andal," kata Koehn.

Kegigihan. Ketahanan. Kemampuan beradaptasi, dan manajemen krisis. Semuanya adalah kunci utama penjelajahan, juga kehidupan. Berfokus pada tujuan juga membantu: Penjelajah cenderung memandang jauh ke depan, menyadari kemungkinan kegagalan maupun kesuksesan. "Perlakukanlah keduanya dengan cara yang sama," nasihat Kipling dalam puisinya, If. "Begitulah perasaan saya," ujar penjelajah gua Kenny Broad. Banyak koleganya yang tewas di tengah penyelaman scuba dalam di labirin gua. "Saat menyelam, Anda bisa saja beruntung. Beberapa kali beruntung, dan Anda akan mulai menganggapnya sebagai keahlian. Garis pembatas antara kesuksesan dan kegagalan dalam penjelajahan yang berani amatlah tipis."

Teknologi bisa membantu penerbangan me­lintasi Arktika (kesuksesan pertama pe­nerbangan ke Kutub Utara terjadi 30 tahun setelah upaya Andrée) dan membuka pintu lain. Pemancar satelit, komunikasi yang dapat diandalkan, kemajuan di bidang meteorologi, dan robot pembantu hanyalah beberapa inovasi yang mendobrak batasan eksplorasi. Tetapi, bahkan Ballard, yang dibantu oleh robot dalam penemuan besarnya, menegaskan bahwa teknologi "tak menjadikan segalanya mungkin."

Dan itu bagus. "Jika Anda menyingkirkan ketidakpastian, motivasi turut tersingkir," kata Athans. "Keinginan melebarkan jangkauan adalah sifat alami manusia. Tak perlu keajaiban untuk mencapai tempat yang sudah kita ketahui bisa kita capai."



==================

Hannah Bloch pernah menulis tentang arkeologi Pulau Paskah di edisi Juli 2012.

Kebenaran soal Lubang Hitam

Selama ini Albert Einstein keliru.

OLEH MICHAEL FINKEL
FOTO OLEH
Bintang kita, Matahari, akan mati diam-diam. Massa Matahari hanya rata-rata untuk ukuran bintang. Setelah bahan bakar hidrogennya habis terbakar sekitar lima miliar tahun lagi, lapisan-lapisan luarnya akan terlepas perlahan. Bagian inti­nya akhirnya akan memadat, menjadi apa yang disebut sebagai katai putih.

Untuk bintang yang besarnya sepuluh kali lipat Matahari, kematiannya jauh lebih dramatis. Lapis­an-lapisan luarnya terlontar ke ruang angkasa dalam ledakan supernova. Sementara itu, inti­nya dipadatkan oleh gravitasi menjadi bintang neu­tron, bola berputar yang berdiameter sekitar 20 kilo­meter. Pecahan bintang neutron sebesar kubus gula memiliki berat satu miliar ton di Bumi; tarikan gravitasi bintang neutron begitu besar, sehingga andai ada permen jatuh di sana, benturannya akan menghasilkan energi sebesar bom atom.

Tetapi, ini belum apa-apa ketimbang sakratul­maut bintang yang massanya 20 kali lipat Matahari. Jika bom atom sebesar Hiroshima diledakkan setiap milidetik sepanjang usia alam semesta, itu masih kalah jauh dari jumlah energi yang dilepaskan dalam saat-saat terakhir keruntuhan bintang raksasa. Inti bintang itu terjun ke dalam. Suhunya mencapai 55 miliar derajat Celsius. Gaya gravitasinya dahsyat, tak terhentikan. Bongkah-bongkah besi yang lebih besar daripada Gunung Everest dipadatkan seketika menjadi sekecil butir pasir. Atom tercerai-berai menjadi elektron, proton, neutron. Benda-benda kecil itu dilumat menjadi quark, lepton, dan gluon. Dan seterusnya, makin lama makin kecil, makin padat, hingga...

Hingga entah bagaimana. Saat berusaha men­jelaskan fenomena penting ini, dua teori utama yang mengatur cara kerja alam semesta—relativitas umum dan mekanika kuantum—berantakan, ibarat jarum indikator pesawat terbang yang berputar-putar liar saat pesawat jatuh spiral.

Bintang itu menjadi lubang hitam.

Yang menjadikan lubang hitam jurang ter­gelap di alam semesta adalah kecepatan yang diperlukan untuk lolos dari tarikan gravitasinya. Untuk mengatasi cengkeraman Bumi, kita harus mencapai 11 kilometer per detik. Ini cepat—enam kali lipat kecepatan peluru—tetapi roket buat­an manusia sudah berhasil mencapai ke­cepatan ini sejak 1959. Batas kecepatan uni­versal adalah 299.792 kilometer per detik, yaitu kecepatan cahaya. Namun, itu pun belum cukup untuk mengalahkan tarikan lubang hitam.

Maka, apa pun yang berada di dalam lubang hitam, berkas cahaya sekalipun, tidak dapat keluar. Dan akibat efek aneh gravitasi ekstrem, kita tidak mungkin bisa mengintip ke dalam. Garis pemisah antara di dalam dan di luar lu­bang hitam disebut 'cakrawala peristiwa'. Apa pun yang melewati cakrawala itu—bintang, planet, manusia—hilang selamanya.

Albert Einstein, salah seorang pemikir pa­ling imajinatif dalam sejarah fisika, tidak per­nah meyakini bahwa lubang hitam itu nyata. Me­­nurut rumus-rumusnya, lubang hitam mung­kin saja ada, tetapi dia merasa bahwa alam tidak mungkin mengizinkan keberadaan benda semacam itu. Dia tidak dapat menerima bahwa gravitasi dapat mengalahkan gaya yang semestinya lebih kuat—elektromagnetik, nuklir—dan menyebabkan inti suatu bintang raksasa hilang dari alam semesta.

Einstein tidaklah sendirian. Pada paruh per­­tama abad ke-20, sebagian besar fisikawan me­­nepiskan kemungkinan adanya benda yang cukup padat untuk mencekik cahaya.

Namun, para ilmuwan sudah bertanya-tanya tentang kemungkinan tersebut bahkan sejak abad ke-18. Filsuf Inggris John Michell me­­nyebutkan konsep itu dalam laporan ke­pada Royal Society of London pada 1783. Tidak ada yang menyebut benda aneh superpadat ini lubang hitam—benda ini disebut sebagai bintang beku, bintang gelap, bintang runtuh, atau singularitas Schwarzschild. Nama "lubang hitam" pertama kali digunakan pada 1967, dalam ceramah fisikawan Amerika John Wheeler di Columbia University di New York.

Pada kira-kira waktu yang sama, ada per­geseran radikal dalam pemikiran lubang hitam, terutama karena penciptaan cara-cara baru melihat ruang angkasa. Sejak awal masa, kita terbatasi pada spektrum cahaya tampak. Namun, pada 1960-an, teleskop sinar-x dan gelombang radio mulai digunakan secara luas. Dengan alat ini, astronom dapat mengumpulkan cahaya dalam panjang gelombang yang me­nembus debu antarbintang, dan melihat "tulang interior" galaksi.

Yang mengejutkan, hal yang ditemukan ilmu­wan adalah bahwa di pusat hampir semua galaksi—dan ada lebih dari 100 miliar galaksi di alam semesta—terdapat kumpulan ramai bin­tang, gas, dan debu. Di pusat kumpulan semrawut ini, di hampir setiap galaksi yang di­lihat, termasuk Bima Sakti kita sendiri, ter­dapat sebuah benda yang begitu berat dan be­gitu padat, dengan tarikan gravitasi yang amat ganas, sehingga bagaimana pun cara meng­ukurnya, hanya ada satu penjelasan yang mungkin: Benda itu lubang hitam.

Lubang-lubang tersebut berukuran raksasa. Yang berada di pusat Bima Sakti, beratnya 4,3 juta kali Matahari. Galaksi tetangga, Andro­meda, ditempati lubang hitam dengan massa setara dengan 100 juta Matahari. Galaksi-ga­lak­si lain diduga berisi lubang hitam semiliar Matahari, dan beberapa bahkan memiliki mon­ster sepuluh-miliar-Matahari. Lubang hitam tidak mengawali hidupnya dengan massa sebesar ini. Beratnya bertambah setelah makan, mirip manusia.

Dalam waktu satu generasi fisikawan saja, lubang hitam berubah dari bahan lelucon men­jadi fakta yang diterima luas. Ternyata, lubang hitam ada di mana-mana. Jumlahnya di alam semesta ini mungkin mencapai triliunan.

belum pernah ada yang melihat lubang hitam, dan tak akan pernah ada. Tidak ada yang bisa dilihat. Hanya titik kosong di ruang ang­kasa—tidak ada apa-apa sama sekali, se­perti yang senang dikatakan para fisikawan. Keberadaan lubang hitam disimpulkan dari efeknya pada sekelilingnya.

Seberapa yakin kita bahwa lubang hitam itu nyata, jawabannya selalu 99,9 persen yakin. Jika di pusat hampir semua galaksi tidak ada lubang hitam, pasti ada sesuatu yang lebih gila lagi. Tetapi, keraguan ini mungkin dapat dihapuskan sama sekali dalam beberapa bulan saja. Para astronom berencana memata-matai salah satu lubang hitam itu saat dia sedang makan.

Lubang hitam di pusat Bima Sakti, yang ber­jarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi, ber­nama Sagittarius A*. Sgr A*—itu singkatan standar­nya; nama belakangnya dibaca A-bintang—saat ini merupakan lubang hitam yang tenang, makannya pilih-pilih. Galaksi-galaksi lain ditempati Godzilla pelahap planet, pengoyak bintang yang disebut quasar.

Tetapi, Sgr A* sedang bersiap-siap makan. Lubang hitam itu sedang menarik awan gas ber­nama G2 pada kecepatan sekitar 3.000 kilo­meter per detik. Hanya setahun lagi, G2 akan mendekati cakrawala-peristiwa lubang itu. Pada saat itu, teleskop radio di seluruh dunia akan berfokus pada Sgr A*, dan diharapkan bahwa dengan menyinkronkan semuanya untuk mem­bentuk observatorium seplanet yang disebut Teleskop Cakrawala Peristiwa (Event Horizon Telescope), kita dapat menghasilkan gambar lubang hitam yang sedang beraksi. Yang akan terlihat bukan lubangnya sendiri, tetapi mungkin benda yang disebut 'piringan akresi', yaitu cincin puing di sekitar tepi lubang itu. Ini semestinya cukup untuk membuyarkan sebagian besar keraguan tentang keberadaan lubang hitam.

Lebih dari sekadar ada, lubang hitam mung­kin malah turut membentuk susunan alam se­mesta. Materi yang melesat ke arah lubang hitam menimbulkan banyak panas akibat gesekan. Be­gitu pula benda yang meluncur ke arah lubang hitam. Lubang hitam juga berputar—mirip kolam pusaran yang dalam di ruang angkasa—dan kombinasi antara gesekan dan putaran ini menyebabkan banyak materi yang jatuh ke arah lubang hitam, kadang lebih dari 90 persen, akhirnya tidak menyeberangi cakrawala peristiwa, tetapi malah terlontar, seperti bunga api dari roda pengasah.

Materi panas ini membentuk semburan yang melesat di ruang angkasa, menjauhi lubang itu pada kecepatan luar biasa. Semburan ini me­nempuh jarak jutaan tahun cahaya, melintasi galaksi. Dengan kata lain, lubang hitam meng­aduk bintang-bintang tua di pusat galaksi dan me­nyalurkan gas mendidih yang terbentuk dalam proses ini ke bagian luar galaksi. Gas itu mendingin, menggumpal, dan akhirnya mem­bentuk bintang baru, menyegarkan galaksi bagai­­kan air mancur yang awet muda.

ada beberapa hal penting yang perlu ditegaskan tentang lubang hitam. Daya sedot lubang hitam tidaklah lebih besar daripada bintang biasa; tetapi lubang hitam memang memiliki cengkeraman luar biasa untuk ukur­an­nya. Seandainya Matahari tiba-tiba menjadi lubang hitam—ini tidak akan terjadi, tetapi kita andaikan saja—massanya akan tetap sama, tetapi diameternya akan menyusut dari 1.392.000 kilometer menjadi kurang dari 6,5 kilometer. Bumi akan menjadi gelap dan dingin, tetapi orbit kita mengitari Matahari tidak akan berubah. "Matahari lubang hitam" ini akan mem­beri tarikan gravitasi yang sama pada planet kita dengan Matahari berukuran biasa.

Jadi, lubang hitam tidak pernah menyedot. Hal berikutnya, waktu, jauh lebih sulit dipahami. Waktu dan lubang hitam memiliki hubungan yang aneh. Sebenarnya waktu itu sendiri me­­rupakan konsep yang tidak biasa. Anda mung­kin tahu ungkapan "waktu itu relatif". Ini berarti waktu bergerak dengan kecepatan ber­beda-beda bagi semua orang. Sebagaimana ditemukan Einstein, waktu dipengaruhi oleh gravitasi.

Jam pada satelit pemosisian global (GPS) harus disetel agar berdetak lebih lambat sedikit daripada jam di permukaan bumi. Kalau tidak disetel begitu, GPS tidak akan akurat.

Lubang hitam, dengan tarikan gravitasi yang luar biasa, pada dasarnya adalah mesin waktu. Naik roket, terbang ke Sgr A*. Dekati cakra­wala peristiwa perlahan-lahan, tetapi jangan melintasinya. Untuk setiap menit yang dilewatkan di sana, seribu tahun berlalu di bumi.

Dan kalau kita menyeberangi cakrawala peristiwa, lalu apa? Orang yang menyaksikan dari luar tidak akan melihat kita masuk ke sana. Kita akan tampak membeku di tepi lubang. Beku selama waktu tak terhingga.

Tetapi, sebenarnya tidak tak terhingga. Tak ada yang abadi, lubang hitam pun tidak. Stephen Hawking, sang ilmuwan Inggris, membuktikan bahwa lubang hitam itu bocor—kebocoran itu disebut 'radiasi Hawking'—dan setelah cukup waktu berlalu, ia akan menguap seluruhnya.

sementara pengamat luar tidak akan melihat kita jatuh ke dalam lubang hitam, apa yang terjadi pada kita? Sgr A* begitu besar sehingga cakrawala peristiwanya terletak 13 juta kilometer dari pusatnya. Mungkin di sana ada tembok api, dan saat mencapai cakrawala peristiwa, kita langsung terbakar habis.

Namun, teori relativitas umum memper­kirakan bahwa saat kita menyeberangi cakrawala peristiwa, akan terjadi hal lain: Tak terjadi apa-apa. Kita lewat saja, tanpa menyadari bahwa kita telah hilang bagi alam semesta. Sering dikata­kan bahwa lubang hitam memiliki dalam tak terhingga, tetapi ini tidak benar. Dasarnya ada. Namun, kita sudah mati sebelum sempat me­lihatnya. Saat kita jatuh, gravitasi akan se­makin kuat. Tarikan pada kaki, kalau kita jatuh dengan kaki di bawah, akan jauh lebih besar daripada tarikan pada kepala sehingga kita akan meregang sampai putus. Para fisikawan menyebut peristiwa ini "terspagetikan" atau "menjadi spageti".

Tetapi, keping-keping tubuh kita akan sampai ke dasar. Di pusat lubang hitam terdapat misteri yang disebut 'singularitas'. Jika singularitas kelak dapat dipahami, itu akan menjadi salah satu terobosan ilmiah terbesar dalam sejarah. Pertama, kita perlu menciptakan teori baru—yang melampaui relativitas umum Einstein, yang menentukan gerak bintang dan galaksi. Lalu kita perlu melampaui mekanika kuantum, yang memperkirakan apa yang terjadi pada partikel mikroskopis. Kedua teori ini bisa mewakili realitas, tetapi di tempat ekstrem, seperti di dalam lubang hitam, keduanya tidak berlaku.

Singularitas dibayangkan berukuran amat sangat kecil. Lebih dari kecil: Jika singularitas diperbesar satu triliun triliun kali, mikroskop terkuat di dunia tetap tidak bisa melihatnya. Tetapi, ada sesuatu di situ, setidaknya dari segi matematika. Sesuatu yang bukan hanya kecil, tetapi juga amat sangat berat. Tak usah repot berusaha memahaminya. Sebagian besar fisikawan berkata, ya, lubang hitam ada, tetapi bagaikan brankas sempurna. Mustahil dibobol. Kita tak akan pernah tahu isi singularitas.

Tetapi, segelintir pemikir non-ortodoks ber­pendapat lain. Beberapa tahun belakangan ini kalangan fisikawan teori semakin menerima pe­mikiran bahwa alam semesta kita bukanlah satu-satunya. Sebaliknya, kita tinggal di tempat yang disebut 'multiverse'—kumpulan alam se­mesta, masing-masing gelembung terpisah dalam bika ambon realitas. Ini sangat spekulatif, tetapi mungkin saja bahwa untuk melahirkan alam semesta baru, kita perlu mengambil materi dari alam semesta yang ada, memadatkannya, lalu menyekatnya.

Mirip dengan pembahasan di atas, ya? Lagi pula, kita sudah tahu apa yang terjadi pada setidaknya satu singularitas. Alam semesta kita dimulai, 13,8 miliar tahun yang lalu, dalam ledakan besar raksasa. Sesaat sebelumnya, segala sesuatu dimuat dalam titik yang sangat kecil dan sangat padat—sebuah singularitas. Mungkin multiverse itu ibarat pohon ek. Sesekali ada biji ek lepas, jatuh ke tanah ideal, dan tiba-tiba bertunas. Demikian pula singularitas, benih alam semesta baru. Dan seperti tunas ek, kita tidak pernah mengirim surat terima kasih kepada ibu kita.

Bukti tentang kemungkinan isi lubang hitam cukup meyakinkan. Coba lihat ke kiri, lihat ke kanan. Cubit diri sendiri. Lubang hitam mungkin berasal dari alam semesta lain. Tetapi, mungkin kita sedang tinggal di dalamnya.

Tuesday, March 11, 2014

10 Teori Tentang Misteri Segitiga Bermuda

10 Teori Tentang Misteri Segitiga Bermuda
Diterbitkan Pada July 6, 2011
Asal kata Segitiga Bermuda, seperti yang kita sebut hari ini, diciptakan oleh penulis Vincent Gaddis pada tahun 1964 ketika ia menulis sebuah cerita sampul untuk majalah Argosy tentang menghilangnya Penerbangan 19 secara misterius. Juga dikenal sebagai ‘Segitiga Setan’ atau ‘Pulau Setan’,
Menurut banyak ilmuwan hari ini, bagaimanapun batas-batas misteri itu didefinisikan antara fantasi dan fiksi. Segitiga Bermuda sangat dikenal sebagai tempat dimana kapal-kapal dan pesawat telah menghilang secara lebih misterius , tapi mengapa?

Berikut adalah sepuluh alasan yang banyak diyakini orang tentang Segitiga Bermuda dengan reputasi sebagai pusat cerita misteri, seperti tentang penculikan mahluk asing, kapal hantu, monster laut, portal waktu, dan kegilaan serta kekacauan lainnya.
10. Sisa teknologi dari kota Atlantis yang hilang
Dari berbagai klaim tentang Segitiga Bermuda, salah satu dugaan adalah bahwa tempat itu adalah lokasi kota Atlantis yang hilang. Edgar Cayce meramalkan bahwa pada tahun 1968 arkeolog akan menemukan pintu masuk ke kota Atlantis tenggelam di dekat Bimini di Segitiga Bermuda.
Pada saat itu batu yang membentuk dinding ditemukan terbenam secara disengaja di sebuah pulau di Bahama dan banyak yang beranggapan ini adalah bukti dari kota Atlantis yang hilang.
Menurut legenda, kota Atlantis mempunyai pembangkit energi dari kristal dimana sampai hari ini masih mengirimkan gelombang energi, karena lokasi kristal yang terkubur di bawah laut yang menyebabkan kapal dan pesawat akan terganggu pada peralatan navigasinya.
Teori konspirasi hari ini juga berspekulasi tentang sebuah pangkalan militer di bawah air yang dikenal sebagai Underwater Area 51, salah satu alasan untuk misteri di Segitiga Bermuda.
9. Mesin Waktu
Teori ini masuk di nomor 9 karena kurangnya bukti yang serius. Beberapa laporan mengatakan bahwa sebanyak 1.000 jiwa telah hilang dalam 500 tahun terakhir dan bahwa lebih dari 50 kapal dan 20 pesawat telah hilang dalam 1 abad terakhir.
Angkatan Laut AS dan Coast Guard mengatakan ada bukti kegiatan yang tidak biasa di daerah tersebut. Lalu apakah ada hubungannya dengan perjalanan waktu?
Dugaan ini masih luas beredar di kalangan masyarakat dunia. Namun, ada yang berpikir Segitiga Bermuda memiliki ‘lubang biru’ dianggap sisa-sisa lubang cacing dimana alien lintas dimensi melakukan perjalanan ke Bumi.
8. Penculikan Oleh Alien
Teori Penculikan Alien di segitiga bermuda ada di nomor 8 karena teori itu begitu populer namun sepertinya tidak mungkin. Kecelakaan ‘misterius’ di daerah itu meningkat pada tahun 1967 dengan press release oleh National Geographic Society merinci fenomena aneh di dalam dan sekitar Segitiga.
Tentu saja penculikan alien bukan dugaan, tapi orang-orang segera mulai mengisi kekosongan dengan penjelasan seperti alien mengganggu peralatan navigasi untuk menculik orang.
Kabut psikedelik tahun enam puluhan mulai diangkat sebagai isu saat orang-orang pindah ke 70-an, tetapi gagasan alien berlanjut lama setelah tahun 60-an menjadi memori transendental.
Sebuah pencarian besar di darat dan laut dilakukan untuk menemukan 5 torpedo bomber Angkatan Laut yang menghilang saat melakukan penerbangan rutin serta pesawat penyelamat yang hilang setelah dikirim untuk mencari kru yang hilang.
Penerbangan 19 terdiri dari 13 awak, dan sampai sekarang korban dan puing-puing pesawat tidak pernah diketemukan, termasuk pesawat penyelamat yang terdiri dari 14 orang lainnya yang bermaksud menjadi tim pencari.
7. Serangan yang disengaja untuk menghancurkan
Jauh lebih masuk akal, meski jauh lebih tragis, adalah serangan yang disengaja untuk penghancuran..
Meskipun dalam penerbangan 19 tadi, tidak ada bukti untuk dugaan bahwa pesawat hilang karena serangan yang disengaja, banyak yang percaya ini adalah alasan bagi banyak pesawat dan kapal hilang lainnya di daerah Segitiga Bermuda.
Tindakan penghancuran sengaja mencakup tindakan perang dan pembajakan. Catatan dalam file musuh selama Perang Dunia telah mendokumentasikan banyak kerugian, dan orang-orang yang tidak tercatat, banyak yang diasumsikan telah tenggelam oleh salah satu perampok permukaan atau kapal selam.
Pembajakan oleh Bajak laut, perompak, atau bahkan penyelundup obat bius. Sampai hari ini banyak catatan peristiwa tentang hilangnya kapal karena pembajakan di laut terbuka meskipun Kapten Blackbeard si bajak laut legendaris itu sudah lama tiada
6. Gas Metan
Salah satu Penjelasan tentang segitiga bermuda sebagai laut pemangsa misterius adalah Gas Metan. Teori ini telah difokuskan pada kehadiran bidang besar gas alami yang disebut metana.
Percobaan laboratorium telah membuktikan bahwa gelembung metana memang bisa menenggelamkan kapal dengan mengurangi kepadatan dari air dengan puing-puing dasar laut dan busa yang sangat mungkin untuk naik ke permukaan untuk kemudian dengan cepat menggulingkan kapal.
Teori ni memiliki bukti tambahan dengan peristiwa letusan ‘gunung lumpur’ yang dapat menghasilkan air berbusa yang tidak lagi mampu memberikan daya apung yang memadai untuk kapal, menyebabkan mereka tenggelam sangat cepat tanpa peringatan.
Telah diketahui dari percobaan bahwa gas metana juga dapat mempengaruhi pesawat serta kapal. Publikasi oleh USGS menjelaskan tentang persediaan besar hidrat bawah laut di seluruh dunia.
Tetapi menurut dokumen lainnya, tidak ada rilis besar gas yang diyakini telah terjadi di Segitiga Bermuda selama 15.000 tahun terakhir.
5. Medan Magnet
Kecelakaan aneh di Segitiga Bermuda telah dikaitkan dengan bukti masalah kompas dan navigasi, membuat bidang geomagnetik sebagai kasus nyata, dan teori masuk akal untuk penghilangan yang terjadi di Bermuda.
Masalah dengan peralatan magnetik dari medan geomagnetik adalah 5 dari sepuluh alasan utama Segitiga Bermuda menjadi begitu membingungkan.
Banyak teori bahwa ada anomali magnetik di daerah tersebut dan bahwa wilayah ini termasuk salah satu dari hanya dua tempat di bumi di mana kutub utara dan magnet utara membujur yang dapat menhasilkan bervariasi hasil pada peralatan navigasi.
Dalam kaitannya dengan teori ‘kabut elektronik’ oleh Rob MacGregor dan Bruce Gernon, badai elektromagnetik yang kuat dari dalam bumi menembus ke permukaan dan datang ke atmosfir, lalu meninggalkan kabut di belakangnya.
4. Variasi Arus Teluk
Arus Teluk hampir seperti sebuah sungai dalam laut yang berasal dari Teluk Meksiko dan mengalir melalui Selat Florida ke Atlantik Utara.
Ini mencakup 40 sampai 50 mil luas wilayah dan dapat membawa puing-puing hingga kecepatan permukaan 5,6 mil per jam untuk 2-4 simpul arus dan hal ini tergantung pada pola cuaca.
Arus Teluk dapat dengan mudah memindahkan pesawat atau kapal tentunya, dan selanjutnya, Segitiga Bermuda termasuk sebagai beberapa palung laut terdalam di dunia, yang terdalam mendekati hampir 10.000 meter di bawah laut.
Kapal tetap sangat mungkin ditelan oleh laut ke parit jika tidak oleh arus. Tanpa diduga gelombang tinggi juga telah dilaporkan hingga delapan puluh meter di luar Arus Teluk, menambah sulitnya mencari kapal dan pesawat hilang di laut
3. Gelombang dan Perubahan Cuaca yang Cepat
Badai Karibia Atlantik menghasilkan cuaca tak terduga dan pusaran air dalam area Segitiga Bermuda menjadi salah satu penyebab terbesar misteri lenyapnya kapal dan pesawat di Segitiga Bermuda.
Menurut Norman Hooke yang bekerja untuk Lloyd’s Maritime Information Services di London, “Semua kecelakaan hanya akibat cuaca yang buruk.”
Badai destruktif di daerah tersebut terdokumentasi dengan baik begitu juga dengan gelombang besar yang tiba-tiba menenggelamkan kapal. Penelitian satelit terbaru telah membuktikan satu gelombang tunggal mencapai setinggi 80 kaki atau lebih tinggi di daerah laut terbuka.
2. Human Error
Disorientasi spasial dan kebingungan sensorik, jarang dilakukan pilot tetapi menjadi alasan yang nyata untuk kecelakaan pesawat terbang (87 % disebabkan human eror). Juga fakta bahwa Segitiga Bermuda menjadi daerah yang ramai lalu lintasnya, daripada di daerah lain, menyebabkan kecelakaan lebih banya terjadi.
Kesalahan manusia kemungkinan besar nomor satu yang menjadi penyebab kematian di bermuda tapi ada sesuatu yang lebih besar yang mungkin yang menjadi penyebab dari segala spekulasi.
1. Mitos dan Ramalan
Satu-satunya penjelasan adalah tidak ada penjelasan, Segitiga Bermuda didasarkan pada takhayul oleh imajinasi manusia abad ke-20 menjadi kecenderungan banyak orang condong percaya pada misteri di segitiga bermuda
Sebagai contoh kita akan mengambil klaim tua tentang dongeng pelaut, legenda dan bahkan catatan oleh Christopher Columbus pada daerah tersebut memiliki, “Lampu aneh yang menari-nari di cakrawala, api di langit dan kompas aneh,” dan tambahan-tambahan lainnya yang memperindah dan menambah misteri.
Hari ini diyakini bahwa apa yang Columbus amati sebagai api yang menari-nari ternyata adalah ulah suku primitive Taino yang sedang memasak / menyalakan api di atas kano mereka di dekat pantai.
Pembacaan kompas yang kacau karena adanya salah perhitungan dari gerakan bintang tertentu, dan api di langit itu sebenarnya adalah meteor jatuh ke bumi yang mudah dilihat saat di laut.
Menurut Kamus skeptis, banyak bencana yang diklaim telah terjadi di daerah itu sebenarnya tidak terjadi di Segitiga Bermuda dan misteri sebenarnya adalah mengapa segitiga Bermuda bisa dianggap sebagai Laut yang misterius.
Hari ini meskipun daya pikat misteri di segitiga bermuda telah terungkap dan dipatahkan oleh banyak penjelasan ilmiah oleh peneliti dan ilmuwan yang kredibel di bidangnya, namun cerita misteri tentang Bermuda tetap ada di hati banyak orang. Mungkin karena orang membutuhkan sekedar mitos fiksi untuk sisi imajinasi manusia yang tak terbatas.

Monday, March 10, 2014

18 Pemikiran Berbeda Orang-orang Kreatif

18 Hal Yang Membuat Orang-orang Kreatif Berbeda


Kreativitas bekerja dengan cara yang misterius dan sering paradoks . Berpikir kreatif adalah stabil , karakteristik mendefinisikan dalam beberapa kepribadian , tetapi juga dapat berubah berdasarkan situasi dan konteks . Inspirasi dan ide-ide sering muncul entah dari mana dan kemudian gagal untuk muncul ketika kita paling membutuhkannya , dan berpikir kreatif membutuhkan kognisi kompleks namun benar-benar berbeda dari proses berpikir .


Neuroscience melukiskan gambaran yang rumit kreativitas . Sebagai ilmuwan sekarang memahaminya , kreativitas jauh lebih kompleks daripada perbedaan otak kanan - kiri akan membuat kita berpikir ( teori makhluk yang meninggalkan otak = rasional dan analitis , otak kanan = kreatif dan emosional ) . Bahkan , kreativitas diduga melibatkan sejumlah proses kognitif , jalur saraf dan emosi , dan kami masih tidak memiliki gambaran lengkap tentang bagaimana pikiran imajinatif bekerja .


Dan psikologis berbicara , tipe kepribadian kreatif sulit untuk dijabarkan , terutama karena mereka kompleks , paradoks dan cenderung menghindari kebiasaan atau rutinitas . Dan itu bukan hanya stereotip dari " artis disiksa " - seniman benar-benar dapat menjadi orang yang lebih rumit . Penelitian telah menunjukkan bahwa kreativitas melibatkan datang bersama-sama dari banyak sifat , perilaku dan pengaruh sosial dalam satu orang.


" Ini benar-benar sulit bagi orang-orang kreatif untuk mengetahui diri mereka sendiri karena diri kreatif lebih kompleks daripada diri non - kreatif , " Scott Barry Kaufman , seorang psikolog di New York University yang telah bertahun-tahun meneliti kreativitas , mengatakan kepada The Huffington Post . " Hal-hal yang menonjol yang paling adalah paradoks dari diri kreatif ... orang memiliki pikiran imajinatif berantakan . "


Meskipun tidak ada " khas " tipe kreatif , ada beberapa karakteristik dan perilaku orang-orang yang sangat kreatif menceritakan kisah . Berikut adalah 18 hal yang mereka lakukan secara berbeda .


Mereka melamun .


melamun anak


Tipe kreatif tahu , meskipun apa guru kelas tiga mereka mungkin telah mengatakan , melamun yang sama sekali tidak membuang-buang waktu .


Menurut Kaufman dan psikolog Rebecca L. McMillan , yang ikut menulis makalah berjudul " Ode Untuk Melamun Konstruktif positif , " pikiran - mengembara dapat membantu dalam proses " inkubasi kreatif . " Dan tentu saja , banyak dari kita tahu dari pengalaman bahwa ide-ide terbaik datang entah dari biru ketika pikiran kita di tempat lain .


Meskipun mungkin tampak melamun tak ada artinya , sebuah studi 2012 menyarankan itu benar-benar bisa melibatkan keadaan otak yang sangat terlibat - melamun dapat menyebabkan koneksi tiba-tiba dan wawasan karena itu berkaitan dengan kemampuan kita untuk mengingat informasi dalam menghadapi gangguan . Ahli saraf juga menemukan bahwa melamun melibatkan proses otak yang sama yang berhubungan dengan imajinasi dan kreativitas .


Mereka mengamati segala sesuatu .


Dunia ini tiram orang kreatif - mereka melihat kemungkinan di mana-mana dan terus-menerus mengambil informasi yang menjadi pakan untuk ekspresi kreatif . Seperti Henry James secara luas dikutip , penulis adalah seseorang pada siapa " tidak ada yang hilang . "


Penulis Joan Didion terus notebook dengan dia setiap saat , dan mengatakan bahwa dia menuliskan pengamatan tentang orang dan peristiwa seperti , akhirnya , cara untuk lebih memahami kompleksitas dan kontradiksi dari pikirannya sendiri :


" Namun kita patuh merekam apa yang kita lihat di sekitar kita , common denominator dari semua yang kita lihat selalu , transparan , tanpa malu-malu , yang kepala batu 'I '," Didion menulis dalam esainya Pada Menjaga Notebook . " Kita berbicara tentang sesuatu yang pribadi , tentang bit string pikiran terlalu pendek untuk digunakan , satu himpunan sembarangan dan tidak menentu dengan makna hanya untuk penanda nya . "


Mereka bekerja dengan jam yang bekerja untuk mereka .


Banyak seniman besar telah mengatakan bahwa mereka melakukan pekerjaan terbaik mereka baik sangat awal di pagi hari atau larut malam . Vladimir Nabokov mulai menulis segera setelah ia bangun pukul 6 atau 7 pagi , dan Frank Lloyd Wright melakukan praktik bangun jam 3 atau 4 pagi dan bekerja selama beberapa jam sebelum kembali ke tempat tidur . Tidak peduli ketika itu , individu dengan output kreatif yang tinggi sering akan mencari tahu apa waktu itu adalah bahwa pikiran mereka mulai menembak , dan struktur hari-hari mereka sesuai.


Mereka mengambil waktu untuk menyendiri .


kesendirian


" Agar terbuka untuk kreativitas , seseorang harus memiliki kapasitas untuk penggunaan konstruktif dari kesendirian . Seseorang harus mengatasi takut sendirian , " tulis psikolog eksistensial Amerika Rollo May .


Seniman dan kreatif sering distereotipkan sebagai penyendiri , dan sementara ini tidak mungkin benar-benar terjadi , kesendirian bisa menjadi kunci untuk menghasilkan karya terbaik mereka. Untuk Kaufman , ini link kembali ke melamun - kita perlu memberikan diri kita waktu sendirian untuk hanya membiarkan pikiran kita mengembara .


" Anda perlu untuk berhubungan dengan monolog batin untuk bisa mengungkapkannya , " katanya . " Sulit untuk menemukan bahwa suara batin kreatif jika Anda tidak ... untuk berhubungan dengan diri sendiri dan merenungkan diri sendiri . "


Mereka mengubah rintangan hidup di sekitar .


Banyak cerita yang paling ikonik dan lagu sepanjang masa telah terinspirasi oleh usus yang menyayat rasa sakit dan patah hati - dan lapisan perak dari tantangan ini adalah bahwa mereka mungkin telah menjadi katalis untuk menciptakan karya seni yang indah . Sebuah bidang yang muncul dari psikologi disebut post -traumatic pertumbuhan menunjukkan bahwa banyak orang dapat menggunakan kesulitan mereka dan trauma awal kehidupan untuk pertumbuhan kreatif substansial . Secara khusus , para peneliti telah menemukan bahwa trauma dapat membantu orang untuk tumbuh di bidang hubungan interpersonal , spiritualitas , apresiasi kehidupan , kekuatan pribadi , dan - yang paling penting untuk kreativitas - melihat kemungkinan-kemungkinan baru dalam hidup .


" Banyak orang dapat menggunakannya sebagai bahan bakar yang mereka butuhkan untuk datang dengan perspektif yang berbeda tentang realitas , " kata Kaufman . " Apa yang terjadi adalah bahwa pandangan mereka tentang dunia sebagai tempat yang aman , atau sebagai jenis tertentu tempat , telah hancur di beberapa titik dalam hidup mereka , menyebabkan mereka untuk pergi di pinggiran dan melihat hal-hal dalam baru , pandangan baru , dan itu sangat kondusif untuk kreativitas . "


Mereka mencari pengalaman baru .


solo traveler


Orang-orang kreatif suka mengekspos diri terhadap pengalaman baru , sensasi dan keadaan pikiran - dan keterbukaan ini merupakan prediktor signifikan dari output kreatif .


" Keterbukaan terhadap pengalaman secara konsisten prediktor terkuat prestasi kreatif , " kata Kaufman . " Ini terdiri dari banyak aspek yang berbeda , tapi mereka semua terkait satu sama lain : . Keingintahuan intelektual , sensasi mencari , keterbukaan terhadap emosi Anda , keterbukaan terhadap fantasi Hal yang membawa mereka semua bersama-sama adalah sebuah perjalanan untuk eksplorasi kognitif dan perilaku dunia , dunia batin dan dunia luar Anda . "


Mereka " gagal up . "


ketahanan


Ketahanan praktis prasyarat untuk sukses kreatif , kata Kaufman . Melakukan kerja kreatif sering digambarkan sebagai proses gagal berulang kali sampai Anda menemukan sesuatu yang menempel , dan kreatif - setidaknya yang sukses - belajar untuk tidak mengambil kegagalan secara pribadi .


" Materi gagal dan yang benar-benar baik sering gagal , " tulis Forbes kontributor Steven Kotler dalam lembaran pada jenius kreatif Einstein .


Mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan besar .


Orang-orang kreatif yang insatiably penasaran - mereka umumnya memilih untuk menjalani kehidupan diperiksa , dan bahkan ketika mereka sudah tua , mempertahankan rasa keingintahuan tentang kehidupan . Baik melalui percakapan intens atau soliter pikiran - mengembara , kreasi melihat dunia di sekitar mereka dan ingin tahu mengapa , dan bagaimana , itu adalah cara itu .


Mereka Melihat orang Lain .


orang-orang menonton


Jeli oleh alam dan ingin tahu tentang kehidupan orang lain , tipe kreatif sering senang orang-watch - dan mereka dapat menghasilkan beberapa ide-ide terbaik mereka dari itu .


" [ Marcel ] Proust menghabiskan hampir seluruh hidup orang-orang menonton , dan ia menuliskan pengamatannya , dan akhirnya keluar dalam buku-bukunya , " kata Kaufman . " Untuk banyak penulis , orang-orang menonton sangat penting ... Mereka pengamat yang tajam dari sifat manusia . "


Mereka mengambil risiko .


Bagian dari melakukan pekerjaan kreatif mengambil risiko , dan berbagai jenis kreatif berkembang off mengambil risiko dalam berbagai aspek kehidupan mereka .


" Ada hubungan yang mendalam dan bermakna antara pengambilan risiko dan kreativitas dan itu salah satu yang sering diabaikan , " tulis kontributor Steven Kotler di Forbes . " Kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu dari ketiadaan Hal ini membutuhkan membuat publik mereka taruhan pertama ditempatkan oleh imajinasi ini bukanlah pekerjaan untuk pemalu Waktu terbuang , reputasi ternoda , uang tidak dibelanjakan dengan baik - . . . Ini semua oleh - produk dari kreativitas kacau . "


Mereka melihat semua kehidupan sebagai kesempatan untuk mengekspresikan diri .


ekspresi diri


Nietzsche percaya bahwa kehidupan seseorang dan dunia harus dipandang sebagai sebuah karya seni . Tipe kreatif mungkin lebih cenderung untuk melihat dunia dengan cara ini , dan untuk terus-menerus mencari peluang untuk mengekspresikan diri dalam kehidupan sehari-hari .


" Ekspresi kreatif adalah ekspresi diri , " kata Kaufman . " Kreativitas tidak lebih dari ekspresi individu kebutuhan Anda , keinginan dan keunikan . "


Mereka mengikuti hawa nafsu mereka yang sebenarnya .


Orang-orang kreatif cenderung termotivasi secara intrinsik - yang berarti bahwa mereka termotivasi untuk bertindak dari beberapa hasrat , daripada keinginan untuk hadiah eksternal atau pengakuan . Psikolog telah menunjukkan bahwa orang-orang kreatif , terpacu oleh kegiatan menantang , tanda motivasi intrinsik , dan penelitian menunjukkan bahwa hanya memikirkan alasan intrinsik untuk melakukan suatu kegiatan mungkin cukup untuk meningkatkan kreativitas .


" Pencipta Eminent memilih dan menjadi penuh semangat terlibat dalam menantang , masalah berisiko yang memberikan rasa yang kuat kekuasaan dari kemampuan untuk menggunakan bakat mereka , " tulis MA Collins dan TM Amabile dalam The Handbook of Creativity .


Mereka keluar dari kepala mereka sendiri .


menulis kreatif


Kaufman berpendapat bahwa tujuan lain dari melamun adalah untuk membantu kita untuk keluar dari perspektif terbatas kita sendiri dan mengeksplorasi cara berpikir yang lain , yang bisa menjadi aset penting untuk pekerjaan kreatif .


" Melamun telah berevolusi untuk memungkinkan kita untuk melepaskan masa kini , " kata Kaufman . " Jaringan otak yang sama terkait dengan melamun adalah jaringan otak yang berhubungan dengan teori pikiran - saya suka menyebutnya ' imajinasi jaringan otak ' - ini memungkinkan Anda untuk membayangkan diri Anda di masa depan , tetapi juga memungkinkan Anda untuk membayangkan apa yang orang lain berpikir . "


Penelitian juga telah menunjukkan bahwa menginduksi " jarak psikologis " - yaitu , mengambil perspektif orang lain atau memikirkan pertanyaan seperti apakah itu nyata atau asing - dapat meningkatkan pemikiran kreatif .


Mereka kehilangan jejak waktu.


Tipe kreatif mungkin menemukan bahwa ketika mereka sedang menulis , menari , melukis atau mengekspresikan diri dengan cara lain , mereka mendapatkan " di zona itu , " atau apa yang dikenal sebagai negara aliran , yang dapat membantu mereka untuk menciptakan pada tingkat tertinggi . Arus adalah kondisi mental ketika seorang individu melampaui pikiran sadar untuk mencapai keadaan tinggi konsentrasi mudah dan ketenangan . Ketika seseorang dalam keadaan ini , mereka hampir kebal terhadap setiap tekanan internal atau eksternal dan gangguan yang dapat menghambat kinerja mereka .


Anda masuk ke negara aliran ketika Anda melakukan kegiatan Anda menikmati bahwa Anda pandai , tetapi juga menantang Anda - sebagai proyek kreatif yang baik tidak.


" [ Orang-orang kreatif ] telah menemukan hal yang mereka sukai , tetapi mereka juga telah membangun keterampilan di dalamnya untuk bisa masuk ke negara aliran , " kata Kaufman . " Keadaan aliran memerlukan kecocokan antara keahlian Anda dan tugas atau kegiatan yang Anda terlibat masuk"


Mereka mengelilingi diri dengan keindahan .


Materi cenderung memiliki rasa yang sangat baik , dan sebagai hasilnya , mereka menikmati dikelilingi oleh keindahan .


Sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Psychology of Estetika , Kreativitas , dan Seni menunjukkan bahwa musisi - musisi orkestra termasuk , guru musik , dan penyanyi solo - menunjukkan sensitivitas tinggi dan tanggap terhadap keindahan artistik .


Mereka menghubungkan titik-titik .


gambar yg tak berarti


Jika ada satu hal yang membedakan orang-orang yang sangat kreatif dari orang lain , itu adalah kemampuan untuk melihat kemungkinan di mana orang lain tidak - atau , dengan kata lain , visi . Banyak seniman besar dan penulis telah mengatakan bahwa kreativitas hanya kemampuan untuk menghubungkan titik-titik yang lain mungkin tidak pernah berpikir untuk menghubungkan .


Dalam kata-kata Steve Jobs :


" Kreativitas hanya menghubungkan hal . Ketika Anda meminta orang-orang kreatif bagaimana mereka melakukan sesuatu , mereka merasa sedikit bersalah karena mereka tidak benar-benar melakukannya , mereka hanya melihat sesuatu . Tampaknya jelas bagi mereka setelah beberapa saat . Itu karena mereka mampu untuk menghubungkan pengalaman yang mereka punya dan mensintesis hal-hal baru . "

Mereka terus-menerus menggoyang.


Keragaman pengalaman , lebih dari apa pun , sangat penting untuk kreativitas , kata Kaufman . Materi ingin menggoyang , mengalami hal-hal baru, dan menghindari apa pun yang membuat hidup lebih monoton atau biasa .


" Orang-orang kreatif memiliki keragaman yang lebih pengalaman , dan kebiasaan adalah pembunuh dari keragaman pengalaman , " kata Kaufman .


Mereka membuat waktu untuk kesadaran .


Tipe kreatif memahami nilai pikiran yang jernih dan terfokus - karena pekerjaan mereka tergantung padanya . Banyak seniman , pengusaha , penulis dan pekerja kreatif lainnya , seperti David Lynch , telah berpaling ke meditasi sebagai alat untuk memasuki negara yang paling kreatif pikiran mereka .


Dan ilmu punggung atas gagasan bahwa kesadaran benar-benar dapat meningkatkan kekuatan otak Anda dalam beberapa cara . A 2012 Belanda studi menunjukkan bahwa teknik meditasi tertentu dapat mempromosikan berpikir kreatif . Dan praktek mindfulness telah dikaitkan dengan peningkatan memori dan fokus , emosional yang lebih baik kesejahteraan , mengurangi stres dan kecemasan , dan meningkatkan kejernihan mental - yang semuanya dapat menyebabkan pemikiran kreatif yang lebih baik .