Monday, April 30, 2018

About Kopi

Perbedaan kopi Arabika dan Robusta

Kopi Robusta

Biji kopi Robusta tidak begitu banyak diproduksi. Spesies kopi ini banyak tumbuh di benua Afrika Barat,
Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Namun, beberapa negara yang menghasilkan kopi Arabika juga
menanam kopi Robusta.

Mengulik lebih dalam seputar ciri-ciri kopi Robusta

Bentuk biji kopi Robusta bulat dan agak lebih padat daripada biji kopi Arabika yang pipih memanjang.
Ukuran biji kopi Robusta juga lebih kecil dan teksturnya sedikit kasar.
Biji kopi Robusta termasuk spesies kopi yang fleksibel. Bahkan bisa ditanam di dataran yang tak terlalu tinggi dengan suhu yang berubah-ubah.
Dalam setahun, tanaman kopi Robusta bisa menghasilkan biji kopi lebih banyak dari kopi Arabika.
Biji kopi Robusta juga lebih mudah tumbuh dan dirawat dibandingkan dengan tanaman kopi Arabika.

Seperti apa rasa dan aroma kopi Robusta?

Ciri khas rasa kopi Robusta adalah pekat dan agak pahit. Ini karena kadar kafein dari kopi Robusta
lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika, yaitu hingga 2,2%.Cita rasa dan aroma kopi ini sangat kuat,
mirip dengan cokelat, teh hitam, dan kacang-kacangan. Setelah diseduh,
beberapa jenis kopi Robusta wanginya agak seperti kayu. Biasanya kopi Robusta digunakan
sebagai bahan kopi instan.

Contoh kopi Robusta

Indonesia merupakan salah satu produsen biji kopi Robusta terbesar.
Beberapa contoh kopi Robusta asli Indonesia antara lain kopi Lampung, Jawa Barat, Bali, Flores,
dan Bengkulu.
Kopi Luwak juga berasal dari tanaman kopi Robusta, tetapi ada juga yang berasal dari tanaman kopi
Arabika. Kopi Robusta dari negara lain contohnya adalah India, Vietnam, Jamaika, dan Uganda.

Kopi Arabika
Kopi Arabika adalah jenis biji kopi yang paling banyak ditemui. Hampir 70% kopi yang dijual
di pasaran saat ini adalah jenis biji kopi Arabika. Biji kopi arabika paling banyak tumbuh di Afrika Tengah
dan Timur, Amerika Selatan, serta Asia Selatan dan Tenggara. Ya, termasuk di Tanah Air kita.

Mengulik lebih jauh seputar ciri-ciri kopi Arabika

Biji kopi Arabika bentuknya sedikit memanjang dan pipih. Dibandingkan dengan biji kopi Robusta,
biji kopi Arabika ukurannya agak lebih besar.
Selain itu, teksturnya lebih halus dibandingkan dengan biji kopi Robusta.
Biji kopi Arabika sangat peka terhadap perubahan suhu dan mudah diserang hama dan penyakit.
Itu sebabnya biji kopi ini lebih sulit untuk diproses dan diolah.
Karena kedua hal ini pula, hasil panen biji kopi Arabika dalam satu tahun masih lebih sedikit dari
kopi robusta. Tapi, kopi Arabika jelas lebih unggul kualitasnya.
Bahkan kopi Arabika dipercaya sebagai kopi dengan kualitas terbaik di antara yang lainnya. Karena kualitasnya, kopi Arabika harus ditangani dengan ekstra hati-hati.

Seperti apa rasa dan aroma kopi Arabika?

Kandungan gula dalam kopi Arabika lebih tinggi daripada kopi Robusta. Oleh karena itu,
kopi ini terasa agak manis dan asam setelah dikecap — meski diseduh tanpa gula.
Aromanya wangi seperti campuran bunga dan buah-buahan.
Kopi Arabika mengandung kafein sebesar 1,2% sehingga setelah diseduh, kopi ini terasa lembut,
tidak terlalu pekat.
Inilah mengapa kebanyakan kopi yang disajikan di kafe, restoran, atau kedai kopi biasanya
menggunakan biji kopi Arabika.

Contoh kopi Arabika


Kopi Arabika banyak ditemukan di berbagai belahan dunia.
Beberapa contoh kopi Arabika yang cukup dikenal adalah kopi Etiopia, Kenya, Toraja, Sumatera,
Mandailing, Jawa (dari perkebunan kopi di daerah Kawah Ijen, Jawa Timur), Papua Nugini,
Colombia, dan Brazil

Saturday, April 28, 2018

al-Kisah



Garam dan Telaga

(Kisah Inspiratif Murid dan Guru yang Bijaksana)

Syahdan, hiduplah seorang guru yang bijak.

Pada suatu pagi, datanglah seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah.

Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang seperti orang yang tak bahagia.

Tanpa membuang waktu, pemuda itu menceritakan semua masalahnya.

Guru yang bijak itu hanya mendengarkannya dengan seksama.

Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air.

Ditaburkannya garam segenggam itu ke dalam gelas kecil, lalu diaduknya perlahan.

”Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya,” ujar Guru itu.

“Pahit. Pahit sekali,” jawab sang tamu, sambil meludah kesamping.

Guru itu sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak tamunya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya.

Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.

Guru itu lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu.

Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air,  mengusik ketenangan telaga itu.

“Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah.”

Saat tamu itu selesai mereguk air itu, Guru itu berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”

“Segar...,” sahut tamunya.

“Apakah kamu merasakan garam di dalam air itu?” tanya Guru lagi.

“Tidak,” jawab si anak muda.

Dengan bijak, Guru itu menepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk berhadapan, bersimpuh di samping telaga itu.

“Anak muda, dengarlah…"
Pahitnya kehidupan, adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Hanya segenggam.
Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan total sama.

Tapi rasanya.... yaitu kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki.

Kepahitan itu, akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkan segalanya.
Itu semua akan tergantung pada hati kita.

Jadi saat kamu merasakan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang bisa kamu lakukan.
Lapangkanlah dadamu menerima semuanya.
Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu.

Pak Guru itu lalu kembali memberikan nasehat.

Hatimu, adalah wadah itu.
Perasaanmu adalah tempat itu.
Jangan jadikan hatimu itu seperti gelas.
Buatlah laksana telaga yang mampu meredam setiap kepahitan itu dan merubahnya menjadi kesegaran, ketenangan dan kebahagiaan...

Selamat menyelami samudera kebahagiaan dengan hati seluas telaga....

*Bersama YMI*
*Menyekolahkan Anak Yatim di Pelosok Desa*
Ayo Jadi Orang Tua Asuh
CP 0822.1109.2410


http://www.munashoroh.org

KAYU GAHRU DALAM BUDAYA TRADISIONAL ISLAM



🍃🌸 KAYU GAHARU


KAYU GAHRU DALAM BUDAYA TRADISIONAL ISLAM


Sunnah yang dilupakan oleh para Ahlussunnah zaman sekarang adalah MEMBAKAR KAYU GAHARU.

Banyak orang masih menganggap Gaharu hanya sebagai alat untuk ritual-ritual mistik pada dukun, pengantar sesajen penyembah berhala (kebiasaan orang musyrik), dan semacamnya. Mereka mengindentikkan bau Gaharu dengan pemanggilan arwah dan aroma yang menyeramkan (angker), yang dikira akan bisa membuat para lelembut dan setan-setan berdatangan.


*🌴 GAHARU di LINGKUNGAN INDONESIA*

Memang, wajar saja jika banyak masyarakat, khususnya di Indonesia, yang risih dan alergi atau kurang sreg dengan barang antik bernama Gaharu tersebut. Sebab di Indonesia, umumnya Gaharu yang bentuknya seperti arang kayu diletakkan diatas bara api dalam wadah tanah liat memang menjadi trade mark para dukun dan paranormal. Berulangkali kita menyaksikan film-film horor Indonesia, dari zaman film Suzanna yang benar-benar seram sampai di era masa kini seperti film horor saat ini yang benar-benar tidak mendidik; selalu menggunakan Gaharu.

Fenomena seperti itu sering nampang di hamparan tikar para dukun, dipopulerkan di film-film layar lebar, lantas bertemakan horor, semakin menambah pandangan sinis orang terhadap Gaharu.Namun kenyataannya, di Indonesia Gaharu banyak digunakan bukan saja oleh pihak-pihak penggemar mistik sebagaimana disebutkan diatas. Dibeberapa pondok pesantren, Gaharu di bakar ketika hendak melaksanakan shalat tarawih dalam sebuah wadah, yang bertujuan untuk memberikan aroma yang harum (khas Gaharu) didalam ruangan ataupun di masjid.

Di beberapa daerah, Gaharu dibakar ketika berlangsungnya acara walimatul ‘ursy (acara pernikahan), ada juga yang membakar Gaharu pada setiap kali pertemuan seperti majelis ta’lim, majelis tahlil, acara selamatan (tasyakkuran), tempat ziarah (seperti makam para wali) dan lain sebagainya.

*MASJID NABAWI  dan MASJIDIL HARAM*

Di Masjid Nabawi atau Masjidil Haram, Gaharu kerap hadir di beberapa acara seperti acara wisuda Tahfidz, acara penyucian/ pembersihan Ka’bah, dan lain sebagainya. Hal itu untuk mengharumkan udara dan menyenangkan jiwa pada peziarah. Karena menurut salah satu hadits Nabi, para malaikat itu suka bau-bau yang wangi dan membenci bau-bau busuk.

*SEKILAS TENTANG GAHARU*

Berabad-abad lampau, Gaharu yang berasal dari kayu gaharu atau getah pohon damar merupakan komoditas mahal dan paling bergengsi dalam lingkup perdagangan di Jalur Sutra (Silk Road). Di jalur perdagangan yang membentang dari Cina sampai ujung Turki itu, Gaharu bahkan bisa jadi lebih mahal dari emas dan intan permata.Para pedagang memburu Gaharu karena permintaan yang tinggi dari para raja, orang kaya, dan para pemuka agama.
Tujuannya memang sangat beragam. Di Mesir, bangsa Mesir Kuno memanfaatkan Gaharu yang di impor dari Yaman sebagai salah satu bahan dalam membuat mumi. Di Yerusalem, orang-orang Israel membakar Gaharu di depan Bait Allah dalam wadah ukupan untuk wewangian penghantar doa-doa.
Di Arabia dan Syam, Gaharu ditempatkan dalam wadah-wadah cantik untuk mengharumkan ruang-ruang istana dan rumah-rumah. Dan di Asia Selatan dan Asia Timur, Gaharu dibakar dalam kuil-kuil sebagai sarana peribadatan.Oleh karena itu, Gaharu bukan merupakan benda mistik milik agama atau untuk upacara-upacara tertentu.Saat ini, Gaharu sangat bervariasi, mulai dari yang bentuknya seperti cengkeh yang lengket buatan Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan negeri-negeri Teluk lainnya. Dan disebut Al-Bukhur, sedangkan tempatnya disebut Al-Mubakhar.
Ada juga yang bentuknya seperti serbuk yang dibakar menggunakan bara, hingga Gaharu yang berbentuk stik seperti hio/dupa yang biasanya dibakar di klenteng-klenteng. Gaharu berbentuk stik ini sekarang sangat banyak, karena memang praktis dalam penggunaannya, hanya tinggal dibakar dan ditancapkan.

*HADITS MENGENAI PENGGUNAAN GAHARU*

Gaharu di zaman Nabi dan Salafush Shaleh juga menjadi bagian dari beberapa ritual umat Islam. Nabi Muhammad SAW dan para Sahabat sendiri sangat menyukai wangi-wangian, baik yang berasal dari minyak wangi hingga Gaharu, sebagaimana disebutkan di dalam berbagai hadits.

Misalnya hadits shohih riwayat Imam Muslim dan Imam Al-Bukhari berikut ini :

*عَنْ نَافِعٍ، قَالَ: كَانَ ابْنُ عُمَرَ «إِذَا اسْتَجْمَرَ اسْتَجْمَرَ بِالْأَلُوَّةِ، غَيْرَ مُطَرَّاةٍ وَبِكَافُورٍ، يَطْرَحُهُ مَعَ الْأَلُوَّةِ» ثُمَّ قَالَ: «هَكَذَا كَانَ يَسْتَجْمِرُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم*

_“Dari Nafi’, ia berkata, “Apabila Ibnu Umar mengukup mayat (membakar Gaharu), maka beliau mengukupnya dengan kayu gaharu yang tidak dihaluskan, dan dengan kapur barus yang dicampurkan dengan kapur barus. Kemudian beliau berkata, “Beginilah cara Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam ketika mengukup jenazah (membakar Gaharu untuk mayat)”_
*📃HR. Muslim*

*عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ، … الى قوله … وَوَقُودُ مَجَامِرِهِمْ الأَلُوَّةُ – قَالَ أَبُو اليَمَانِ: يَعْنِي العُودَ -، وَرَشْحُهُمُ المِسْكُ*

_“Dari Abi Hurairah radhiyalahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda : “Golongan penghuni surga yang pertama kali masuk surga adalah berbentuk rupa bulan pada malam bulan purnama, … (sampai ucapan beliau), nyala perdupaan mereka adalah gaharu, Imam Abul Yaman berkata, maksudnya adalah kayu gaharu”_
*📃 HR. Imam Bukhari*

Demikian juga hadits shahih riwayat Imam Ahmad dalam musnadnya,:

*عَنْ أَبِي سُفْيَانَ، عَنْ جَابِرٍ، قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا أَجْمَرْتُمُ الْمَيِّتَ، فَأَجْمِرُوهُ ثَلَاثًا*

_“Dari Abu Sufyan, dari Jabir, ia berkata, Nabi Shallallahu ‘alayhi wa sallam bersabda : Apabila kalian mengukup mayyit diantara kalian, maka lakukanlah sebanyak 3 kali”_
*📃 HR. Ahmad*

Shahih Ibnu Hibban juga meriwayatkan sebuah shahih (atas syarat Imam Muslim):

*عَنْ جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” إِذَا جَمَّرْتُمُ الْمَيِّتَ فأوتروا*

_“Dari Jabir, ia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alayhi wa Sallam bersabda : “Apabila kalian mengukup mayyit, maka ukuplah dengan bilangan ganti (ganjilkanlah)”_

*📃 HR. Ibnu Hibban, diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Syaibah*

Disebutkan juga bahwa sahabat Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam berwasiat ketika telah meninggalkan dunia, supaya kain kafannya di ukup.


*عَنْ أَسْمَاءَ بِنْتِ أَبِي بَكْرٍ أَنَّهَا قَالَتْ لِأَهْلِهَا: «أَجْمِرُوا ثِيَابِي إِذَا مِتُّ، ثُمَّ حَنِّطُونِي، وَلَا تَذُرُّوا عَلَى كَفَنِي حِنَاطًا وَلَا تَتْبَعُونِي بِنَارٍ*

_“Dari Asma` binti Abu Bakar bahwa dia berkata kepada keluarganya; “Berilah uap kayu gaharu (ukuplah) pakaianku jika aku meninggal. Taburkanlah hanuth (pewangi mayat) pada tubuhku. Janganlah kalian tebarkan hanuth pada kafanku, dan janganlah mengiringiku dengan membawa api._

*📃 Riwayat shahih ini terdapat dalam Al-Muwaththa’ Imam Malik, As-Sunan Al-Kubro Imam Al-Baihaqi*

Bahkan, ada juga riwayat tentang meng-ukup masjid:

*جَنِّبُوا مَسَاجِدَكُمْ صِبْيَانَكُمْ، وَخُصُومَاتِكُمْ وَحُدُودَكُمْ وَشِرَاءَكُمْ وَبَيْعَكُمْ وَجَمِّرُوهَا يَوْمَ جَمْعِكُمْ، وَاجْعَلُوا عَلَى أَبْوَابِهَا مَطَاهِرَكُمْ*

_“Jauhkanlah masjid-masjid kalian dari anak-anak kecil kalian, dari pertikaian diantara kalian, pendarahan kalian dan jual beli kamu. Ukuplah masjid-masjid itu pada hari perhimpunan kamu dan jadikanlah pada pintu-pintunya itu alat-alat bersuci kalian_

*📃HR. Imam Al-Thabrani*

didalam Al-Mu’jram al-Kabir. Ibnu Majah, Abdurrazaq dan Al-Baihaqi juga meriwayatkan dengan redaksi yang hampir sama

Imam Adz-Dzahabi rahimahullah pernah menyebutkan dalam kitabnya Siyar A’lam An-Nubala’ (5 /22 ) tentang biografi Nu’aim Bin Abdillah Al-Mujammar, sebagai berikut :

*نعيم بن عبد الله المجمر المدني الفقيه ، مولى آل عمر بن الخطاب ، كان يبخر مسجد النبي صلى الله عليه وسلم*

_“Nu’aim Bin Abdillah Al-Mujammar, ahli Madinah, seorang faqih, Maula (bekas budak) keluarga Umar Bin Khattab. Ia membakar Gaharu untuk membuat harum Masjid Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam”_

Dan dari sebagian riwayat-riwayat yang disebutkan diatas, diketahui bahwa *penggunaan Gaharu merupakan hal biasa pada masa Nabi Shallallahu ‘alayhi wa Sallam*, demikian juga pada masa para sahabat dan seterusnya. Baik sebagai wangi-wangian maupun hal-hal yang bersifat keagamaan. Hingga Ibnul Qayyim Al-Jauziyah pun pernah berkomentar mengenai Gaharu ini didalam kitabnya Zadul Ma’ad (4/315) yakni mengenai Gaharu India :

“Kayu gaharu india itu ada dua macam. Pertama adalah kayu gaharu yang digunakan untuk pengobatan, yang dinamakan kayu al-Kust. Ada juga yang menyebutnya dengan al-Qusth, menggunakan hurug “Qaf”. Kedua adalah yang digunakan sebagai pengharum, yang disebut Uluwwah. Dan sungguh Imam Muslim telah meriwayatkan didalam kitab shahihnya dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anh, bahwa beliau (Ibnu Umar) mengukup mayyit dengan kayu gaharu yang tidak dihaluskan, dan dengan kapur barus yang dicampur dengan kayu gaharu. Kemudian beliau berkata, “Beginilah cara Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam mengukup mayyit. Dan terbukti sebuah hadits lain riwayat Imam Muslim perihal mensifati keni’matan penghuni surga, yaitu “pengukupan/Gaharu ahli surga itu menggunakan kayu gaharu”.

*DIANTARA MANFAAT GAHARU*


Ternyata Gaharu juga memiliki banyak manfaat. Selain untuk wangi-wangian, juga sebagai pengobatan, bahkan untuk aroma terapi. Gaharu mengandung olibanol, materi resin, dan terpenes. Kandungan lain, saponin, flavonoida dan polifenol. Dan kini para ilmuwan telah mengamati bahwa ada kandungan dalam Gaharu yang menghentikan penyebaran kanker. Namun, belum diketahui secara pasti kemungkinan Gaharu sebagai antikanker.Namun dulu pada abad kesepuluh, Ibnu Sina, ahli pengobatan Arab, merekomendasikan Gaharu sebagai obat untuk tumor, bisul, muntah, disentri dan demam.Dalam pengobatan tradisional Cina, Gaharu digunakan untuk mengobati masalah kulit dan pencernaan.

Sedangkan di India, Gaharu digunakan untuk mengobati arthritis. Khasiat Gaharu sebagai obat arthritis tersebut mendapat dukungan dari penelitian laboratorium di Amerika Serikat.

Gaharu yang biasa digunakan untuk urusan mistis ternyata berdasarkan hasil penelitian juga mampu menurunkan kadar kolesterol jahat.
Penelitian yang dilakukan oleh King Abd Al-Aziz University di Arab Saudi menemukan bahwa Gaharu bisa menurunkan kadar kolesterol jahat.Gaharu, menurut peneliti Nadia Saleh Al-Amoudi, bisa dipadukan dengan materi dari tumbuhan lainnya untuk meningkatkan kesehatan jantung. Akan tetapi, masih belum ditemukan cara yang jelas agar manusia bisa mengonsumsinya.

Selain itu juga bermanfaat untuk mengatasi sakit tenggorokan, hidung mampat, bekas luka dan luka bakar.

*AROMA GAHARU UNTUK MENGATASI GANGGUAN JIN DAN SIHIR*

Tulisan ini saya ambil dari Kitab berjudul At-Thuruq al-Hisam Fi’llaj Amradh Al-Jaan karya Syaikh Abdul Munddzhir Khalil bin Ibrahim Amin yang diberi kata pengantar oleh Syaikh Wahid Abdus Salam baliy, menjelaskan bahwa ada herbal dari alam manusia yang bisa menyakiti jin salah satunya Kayu gaharu _( al-Qustu)_

Tentang keutamaan menghirup kayu gaharu india, nabi menjelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Al-Iman al-Bukhari dalam shahihnya :

Dari Ummu Qaish binti Muhsan berkata : Aku mendengar nabi bersabdda :”hendaklah kalian perhatikan kayu gaharu india karena ia mengandung 7 macam obat (khasiat) dengan cara dihirup melalui hidung dari arah pangkal dahi dan dimasukkan kedalam dari arah dada”
*Kitab 📖 Fathul bari, kitab at-thib*

Demikian juga *At-tirmidzi mengeluarkan Hadits dari Ibnu abbas* secara mafru’ : _Sesungguhnya sebaik-baik cara pengobatan bagi kalian adalah dengan menghirup aroma kayu gaharu india_
*📃 HR. at-Tirmidzi*

Dan *Imam bukhari* telah menyusun bab khusus dalam kitab shahihnya tentang cara tersebut dengan judul *“bab menghirup kayu gaharu”*


_*Abu Bakr Ibnu ‘Arabi*_ berkata :”Kayu gaharu ada dua macam, kayu gaharu yang berasal dari India dan warnanya hitam yang kedua kayu gaharu laut yang warnanya putih. Diantara kedua jenis tersebut, kayu gaharu india lah yang paling panas dan menjaddi topic pembicaraan kita kali ini karena ia *mampu menyerang dan menyakiti jin*

_*Al-hafidz Ibnu Hajar al-Atsqlani*_ memberikan keterangan tentang sabda nabi yang mengatakan *“Kayu gaharu memiliki 7 macam khasiat”*.

Beliau mengatakan :;

*“Makna tujuh macam khasiat yang termaktub dlm hadits mengandung kemungkinan arti 7 macam cara pengobatan dengan menggunakan kayu gaharu india*.

*7 macam cara tersebur adalah :*

:: Pertama dengan cara dioleskan,

:: Ke-dua diminum,

:: ke-tiga ditumbuk kemudian dibubuhkan diatas badan yang sakit,

:: Ke-empat dengan cara diperas,

:: Ke-lima diuapkan ,

:: Ke-enam dihirup,

::Ke-tujuh dimasukkan kedalam mulut” (hal 97).

*PENGGUNAAN KAYU GAHARU UNTUK MENJINAKKAN JIN*

*Caranya adalah*

:: dengan menumbuk sampai halus 1 ons kayu gaharu.
Ibnu hajar menyebutkan dalam Kitab fathul bari tentang cara penyembuhan dari gangguan jin *“hendaklah orang terebut (kerasukan jin) tidur terlentang sementara posisi kedua bahunya lebih tinggi dan biarkan kepala dalam posisi tergantung, lalu teteskan minyak zaitun yang sudah dicampur tumbukan kayu gaharu kedalam hidung (digurah)*, biarkan hingga aromanya menyengat hingga ke bagian otak dengan tujuan supaya penyakit bis keluar bersamaan dengan bersin (keluar air dari hidung) yang kemungkinan besar terjadi
*Kitab 📖 Fathul Baari Kitab at-Tib*

Aroma kayu gaharu untuk untuk mengeluarkan jin dan mengatasi sihir dengan cara menghirup aroma kayu gaharu (diutamakan dari India) dengan tujuan untuk menyerang dan menyakiti jin yang keras kepala yang tidak mau keluar dari jasad seseorang.

*🌸 Caranya adalah*

:: si penderita menghirup aroma kayu gaharu tersebut melalui hidungnya sehingga aroma terebut akan tersalurkan secara langsung ke otak. hal ini akan membuat jin tersiksa dan tidak tahan sehingga tidak ada pilihan lain kecuali pergi secepatnya dan keluar dari jasad orag tersebut.

Jika memungkinkan untuk berbicara padanya maka ambilah sumpahnya untuk keluar dan tidak kembali selamanya....!

Catatan :::
*Gaharu* yang biasa digunakan untuk urusan mistis ternyata berdasarkan hasil penelitian juga mampu menurunkan *kadar kolesterol jahat*

Oleh: AsSyeikh Al-Ustdz.Muhammad Iedwan Pramudya Rahmatullah Al-kamil


Friday, April 27, 2018

Cara Daftar Google Adsense di Blogger Terbaru

Cara Daftar Google Adsense di Blogger Terbaru

Cara Daftar Google Adsense Terbaru

Google Adsense adalah salah satu program affiliasi dari Google untuk bisnis internet yang sangat popular di dunia online, dengan cara Meletakkan Iklan-iklan dari Google di blog/web anda. Tutorial Daftar Google Adsense di Blogger ini lengkap dengan penjelasan dan contoh gambar agar lebih mudah dipahami.
 
Bagaimana Cara Pasang Google Adsense di blog ?
Menurut saya kalau hanya mendaftar google adsense tidak sulit, tapi diterima atau tidak nya oleh pihak google itu sendiri yang jadi pertanyaan "sulit bagi yang sering ditolak dan mudah bagi yang langsung diterima".
  
Kenapa tidak diterima ?
Ini karena  website atau blog yang didaftarkan tidak memenuhi kriteria yang diharapkan oleh Google. Pihak Google Adsense menginginkan website/ blog yang menjadi publisher mereka adalah situs-situs yang berkualitas dan memenuhi aturan (TOS) mereka.

Diterima atau tidaknya yang penting usaha dulu, jika gagal coba lagi karena menurut Mas Sugeng berdasarkan pengalamannya yang saya baca di blognya beliau sudah beberapa kali di tolak oleh google adsense namun pada akhirnya diterima oleh google adsense setelah coba lagi coba lagi. kalau gitu mari kita coba untuk mendaftar google adsense.

Cara Daftar Google Adsense di Blogger Terbaru

Tahap Pertama :
Silahkan buka blogger anda dan login dengan akun gmail anda, jika belum punya blog atau gmail baca disini :

Setelah anda berada di dasboard blog anda kemudian pilih Setelan kemudian pilih Bahasa dan Pemformatan (jika blog anda menggunakan bahasa indonesia). Untuk lebih lengkapnya lihat contoh gambar sesuai petunjuk nya :


Pada tahap ini silahkan ganti bahasa Indonesia ke bahasa Inggris (Amerika Serikat).English (United Kingdom) "lihat pada nomor 3". kemudian klik simpan setelanpada pojok kanan atas, tunggu sampai selesai menyimpan kemudian silahkan di reload halaman dasboard blog anda sampai nanti akan muncul Earnings (penghasilan) tepat dibawah Komentar (comments) lihat tahap kedua.
  
Tahap Kedua :
Silahkan klik Eranings (penghasilan) dan kemudian klik pada sign up for Adsense, seperti gambar dibawah :


Tahap Ketiga :
Anda akan menuju tahap untuk memulai mendaftar akun adsense anda seperti gambar dibawah, klik YA


Tahap Ke Empat :
1. Masukkan Situs web yang akan anda daftarkan pada kolom (situs web saya)
2. Bahasa Konten pilih (bahasa Indonesia) "jika blog anda menggunakan artikel bahasa Indonesia"
3. Klik Simpan dan Lanjutkan
Lihat contoh gambar dibawah ini :

Tahap Ke Lima :
Isi Fomulir pendaftaran Google Adsense dengan lengkap sesuai KTP anda (harap isi dengan hati-hati dan benar). Contoh fomulirnya seperti gambar dibawah ini :


Tahap Ke Enam :
Centang Ya, saya telah membaca dan menyetujui perjanjian kemudian klik Setuju(artinya anda setuju dengan segala peraturan dari Google Adsense) . lihat gambar dibawah : 




Tahap Ke Tujuh :
Tinggal klik continue , pada gambar yang terlihat di bawah ini :
Tahap Terakhir :
Pada gambar dibawah ini anda akan menunggu antrian persetujuan dari Google Adsense (tunggu 2 hari - 1 minggu) pihak Google akan mengirimkan pesan melalui akun gmail anda apakah diterima atau tidak "harap-harap cemas ..hehehe" 


Yaaa.. banyak-banyak berdoa semoga diberi rezeki agar akun adsense anda berhasil diterima, Bagaimana mudah bukan mendaftarkan akun adsense? yang sulit adalah menunggu diterima atau tidak nya.
Disni saya hanya memberikan petunjuk bagaimana cara mendaftar akun adsense saja, untuk mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi oleh blog anda bisa kunjungi blog nya mas sugeng, disini dibahas Tips Daftar Google AdSense agar mudah Diterima


Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat membantu anda dalam mendaftar Google Adsense dan semoga diterima.