Monday, April 30, 2018

About Kopi

Perbedaan kopi Arabika dan Robusta

Kopi Robusta

Biji kopi Robusta tidak begitu banyak diproduksi. Spesies kopi ini banyak tumbuh di benua Afrika Barat,
Asia Tenggara, dan Asia Selatan. Namun, beberapa negara yang menghasilkan kopi Arabika juga
menanam kopi Robusta.

Mengulik lebih dalam seputar ciri-ciri kopi Robusta

Bentuk biji kopi Robusta bulat dan agak lebih padat daripada biji kopi Arabika yang pipih memanjang.
Ukuran biji kopi Robusta juga lebih kecil dan teksturnya sedikit kasar.
Biji kopi Robusta termasuk spesies kopi yang fleksibel. Bahkan bisa ditanam di dataran yang tak terlalu tinggi dengan suhu yang berubah-ubah.
Dalam setahun, tanaman kopi Robusta bisa menghasilkan biji kopi lebih banyak dari kopi Arabika.
Biji kopi Robusta juga lebih mudah tumbuh dan dirawat dibandingkan dengan tanaman kopi Arabika.

Seperti apa rasa dan aroma kopi Robusta?

Ciri khas rasa kopi Robusta adalah pekat dan agak pahit. Ini karena kadar kafein dari kopi Robusta
lebih tinggi dibandingkan kopi Arabika, yaitu hingga 2,2%.Cita rasa dan aroma kopi ini sangat kuat,
mirip dengan cokelat, teh hitam, dan kacang-kacangan. Setelah diseduh,
beberapa jenis kopi Robusta wanginya agak seperti kayu. Biasanya kopi Robusta digunakan
sebagai bahan kopi instan.

Contoh kopi Robusta

Indonesia merupakan salah satu produsen biji kopi Robusta terbesar.
Beberapa contoh kopi Robusta asli Indonesia antara lain kopi Lampung, Jawa Barat, Bali, Flores,
dan Bengkulu.
Kopi Luwak juga berasal dari tanaman kopi Robusta, tetapi ada juga yang berasal dari tanaman kopi
Arabika. Kopi Robusta dari negara lain contohnya adalah India, Vietnam, Jamaika, dan Uganda.

Kopi Arabika
Kopi Arabika adalah jenis biji kopi yang paling banyak ditemui. Hampir 70% kopi yang dijual
di pasaran saat ini adalah jenis biji kopi Arabika. Biji kopi arabika paling banyak tumbuh di Afrika Tengah
dan Timur, Amerika Selatan, serta Asia Selatan dan Tenggara. Ya, termasuk di Tanah Air kita.

Mengulik lebih jauh seputar ciri-ciri kopi Arabika

Biji kopi Arabika bentuknya sedikit memanjang dan pipih. Dibandingkan dengan biji kopi Robusta,
biji kopi Arabika ukurannya agak lebih besar.
Selain itu, teksturnya lebih halus dibandingkan dengan biji kopi Robusta.
Biji kopi Arabika sangat peka terhadap perubahan suhu dan mudah diserang hama dan penyakit.
Itu sebabnya biji kopi ini lebih sulit untuk diproses dan diolah.
Karena kedua hal ini pula, hasil panen biji kopi Arabika dalam satu tahun masih lebih sedikit dari
kopi robusta. Tapi, kopi Arabika jelas lebih unggul kualitasnya.
Bahkan kopi Arabika dipercaya sebagai kopi dengan kualitas terbaik di antara yang lainnya. Karena kualitasnya, kopi Arabika harus ditangani dengan ekstra hati-hati.

Seperti apa rasa dan aroma kopi Arabika?

Kandungan gula dalam kopi Arabika lebih tinggi daripada kopi Robusta. Oleh karena itu,
kopi ini terasa agak manis dan asam setelah dikecap — meski diseduh tanpa gula.
Aromanya wangi seperti campuran bunga dan buah-buahan.
Kopi Arabika mengandung kafein sebesar 1,2% sehingga setelah diseduh, kopi ini terasa lembut,
tidak terlalu pekat.
Inilah mengapa kebanyakan kopi yang disajikan di kafe, restoran, atau kedai kopi biasanya
menggunakan biji kopi Arabika.

Contoh kopi Arabika


Kopi Arabika banyak ditemukan di berbagai belahan dunia.
Beberapa contoh kopi Arabika yang cukup dikenal adalah kopi Etiopia, Kenya, Toraja, Sumatera,
Mandailing, Jawa (dari perkebunan kopi di daerah Kawah Ijen, Jawa Timur), Papua Nugini,
Colombia, dan Brazil

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.